PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Pemprov Kalteng) bergerak cepat menyambut program Koperasi Merah Putih yang digagas Presiden terpilih, Prabowo Subianto. Akses internet menjadi fokus utama, terutama bagi desa-desa yang masih mengalami blank spot.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Diskominfosantik Kalteng, Rangga Lesmana, menyampaikan bahwa Gubernur telah menginstruksikan percepatan pemerataan jaringan sebagai langkah awal mendukung program nasional tersebut.
“Pak Gubernur sangat mendukung. Beliau bahkan menargetkan dalam dua bulan ke depan seluruh wilayah Kalteng bebas dari blank spot. Semua persiapan tengah dikebut,” ujar Rangga, Kamis (22/5).
Sebagai tindak lanjut, Pemprov meluncurkan program Internet Desa dengan mengandalkan teknologi satelit orbit rendah, Starlink. Langkah ini dimulai dari wilayah terpencil yang belum terjangkau jaringan.
“Saat ini perangkat sudah mulai didistribusikan. Instalasi telah dilakukan di 50 desa dan akan terus berlanjut. Prioritas kami desa-desa yang masuk blank spot,” jelasnya.
Diskominfosantik mencatat, ada 457 desa di Kalteng yang belum terjangkau layanan internet. Sebagian besar berada di Kabupaten Katingan dan Seruyan. Untuk mempercepat pemerataan konektivitas, anggaran Rp6,9 miliar telah dialokasikan.
Namun, pelaksanaan di lapangan menghadapi sejumlah kendala teknis, mulai dari keakuratan titik koordinat, proses aktivasi perangkat yang memerlukan kartu kredit, hingga penyesuaian sinyal.
“Teknologi Starlink menggunakan sistem GOTG, jadi harus benar-benar tepat dalam pemasangannya. Kami sudah menambah jumlah tim teknis di lapangan agar instalasi selesai tepat waktu,” terang Rangga.
Pemprov juga menggandeng Dinas ESDM untuk memastikan pasokan listrik di titik pemasangan. Dukungan energi menjadi komponen vital agar layanan internet bisa berjalan optimal.
“Internet tidak bisa jalan tanpa listrik. Maka sinkronisasi sangat penting,” tegasnya. (hfz)