PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Tradisi masyarakat Dayak kembali menjadi sorotan dalam Festival Budaya Isen Mulang (FBIM) 2025. Salah satu kegiatan yang paling mencuri perhatian di hari keempat perayaan Hari Jadi ke-68 Provinsi Kalimantan Tengah ini adalah Lomba Manyipet, yang digelar di Stadion Tuah Pahoe, Palangka Raya, Rabu (21/5/2025).
Ajang adu ketangkasan menyumpit tersebut tak sekadar perlombaan, tetapi juga bentuk pelestarian budaya warisan leluhur. Sipet, senjata khas suku Dayak yang dahulu digunakan untuk berburu dan bertahan saat perang, kini ditampilkan sebagai olahraga tradisional yang memupuk rasa cinta terhadap budaya lokal.
Lomba manyipet diikuti oleh peserta dari 12 kabupaten/kota di Kalteng, baik putra maupun putri. Daerah yang ambil bagian antara lain Palangka Raya, Kapuas, Pulang Pisau, Katingan, Barito Selatan, Barito Utara, Barito Timur, Murung Raya, Kotawaringin Barat, Seruyan, Lamandau, dan Gunung Mas.
Tiga orang juri ditunjuk untuk menilai ketepatan tembakan peserta, yakni Jani Saputra, Sudianto, dan Peggi Aditya. Sistem penilaian menggunakan poin berdasarkan target berbentuk lingkaran bernomor 1 hingga 10, dengan skor tertinggi adalah 10.
Sipet atau sumpit terbuat dari kayu, sementara anak sumpit (damek) dibuat dari bambu atau bahan lain. Panjang sumpit antara 150–250 cm dan anak sumpit antara 15–25 cm. Pelimpingnya dari bahan kertas atau palawi dan disiapkan sendiri oleh peserta. Setiap peserta diberi lima rambahan, satu rambahan terdiri atas lima anak sumpit. Sasaran berada dalam posisi mendatar, dengan jarak tembak 25 meter untuk putra dan 20 meter untuk putri.
Koordinator lomba, Theresia Evita, mengatakan bahwa kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga sarana memperkenalkan senjata tradisional Dayak kepada generasi muda sebagai bagian dari identitas budaya Kalimantan Tengah.
Untuk kategori putra, juara pertama diraih Kabupaten Katingan, disusul Seruyan (II), Kapuas (III), Palangka Raya (IV), Lamandau (V), dan Kotawaringin Barat (VI). Sementara di kategori putri, Barito Utara keluar sebagai yang terbaik, disusul Katingan (II), Barito Selatan (III), Murung Raya (IV), Kotawaringin Barat (V), dan Pulang Pisau (VI).
Penyerahan hadiah dilakukan oleh Kepala Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata, Agung Catur Prabowo. (mmckalteng)