28.9 C
Jakarta
Friday, November 22, 2024

Banyak Desa Masih Gelap Gulita, Gubernur Minta Akhir Tahun Semuanya Teraliri Listrik

PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Masih ada ratusan desa dan puluhan ribu rumah tangga di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) yang belum merasakan manfaat listrik. Belum terbangunnya infrastruktur kelistrikan yang memadai membuat ratusan desa tersebut masih gelap gulita pada malam hari.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng menargetkan untuk membangun pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di ratusan desa yang belum berlistrik. Diharapkan tahun 2025 nanti seluruh desa berlistrik.

Menurut data kondisi kelistrikan Kalteng tahun 2023 yang dikeluarkan oleh Bappedalitbang Kalteng, belum semua desa mendapat akses listrik dari Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Terdapat 395 desa yang belum berlistrik PLN dari total 1.571 desa dan kelurahan yang ada di Kalteng. Ada 53.840 rumah tangga yang belum tersalurkan daya listrik dari total 811.845 rumah tangga se-Kalteng.

Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran mengatakan, terdapat kurang lebih 400 desa di Bumi Tambun Bungai yang belum berlistrik. Karena itu pemprov membuat program pembagian pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) untuk 200 desa yang belum teraliri listrik.

Baca Juga :  Gugus Tugas Kabupaten Diminta Lebih Agresif Imbau Warga

“Kalau enggak salah ada 200 desa, sebenarnya ada 407 desa yang belum berlistrik, nanti pada anggaran perubahan kami anggarkan lagi, sehingga pada akhir tahun 2024 seluruh desa di Kalteng bisa merasakan listrik,” kata Sugianto saat memimpin pertemuan lintas sektor di Gor Indoor Serbaguna, Jalan Tjilik Riwut Km 5, Palangka Raya, Senin (20/5).

Dengan berlistriknya desa di Kalteng melalui PLTS, Sugianto menyebut, ke depan tidak perlu ada bantuan dari PLN lagi.

Program pembangunan PLTS di ratusan desa itu menggunakan dana dari APBD Kalteng. Gubernur memperkirakan biaya pembangunan infrastruktur pembangkit listrik itu bisa menelan biaya sekitar 300-400 miliar rupiah.

“Saat ini tim sedang melaku[1]kan verifikasi ke desa-desa yang belum berlistrik,” ucap Sugianto.

Baca Juga :  Pembangunan Kawasan Tambak Udang di Sukamara Bakal Dipercepat

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Kalteng Vent Christway menjelaskan, tahun ini pihaknya akan memberikan hibah untuk PLTS sebanyak kurang lebih 200 desa. Tak hanya untuk kelistrikan rumah tangga, PLTS ini juga dibangun untuk penerangan jalan umum (PJU) di desa-desa yang diprogramkan untuk bangun PLTS.

“Kalau nanti dalam anggaran perubahan kami bisa kejar untuk verifikasi, mungkin ada lebih dari 200 desa yang bisa mendapatkan program PLTS ini,” tuturnya.

Sementara itu, terkait dengan kapan 400 desa lainnya bisa berlistrik, Vent menyebut tahun ini belum bisa dilakukan pembangunan PLTS seperti halnya pada 200 desa yang sudah dianggarkan.

“Tapi saya pastikan tahun 2025 sudah bisa, karena verifikasinya agak lambat, untuk yang 407 desa lainnya baru bisa direalisasikan menggunakan anggaran tahun 2025,” sebutnya. (dan/ce/ala/kpg)

PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Masih ada ratusan desa dan puluhan ribu rumah tangga di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) yang belum merasakan manfaat listrik. Belum terbangunnya infrastruktur kelistrikan yang memadai membuat ratusan desa tersebut masih gelap gulita pada malam hari.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng menargetkan untuk membangun pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di ratusan desa yang belum berlistrik. Diharapkan tahun 2025 nanti seluruh desa berlistrik.

Menurut data kondisi kelistrikan Kalteng tahun 2023 yang dikeluarkan oleh Bappedalitbang Kalteng, belum semua desa mendapat akses listrik dari Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Terdapat 395 desa yang belum berlistrik PLN dari total 1.571 desa dan kelurahan yang ada di Kalteng. Ada 53.840 rumah tangga yang belum tersalurkan daya listrik dari total 811.845 rumah tangga se-Kalteng.

Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran mengatakan, terdapat kurang lebih 400 desa di Bumi Tambun Bungai yang belum berlistrik. Karena itu pemprov membuat program pembagian pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) untuk 200 desa yang belum teraliri listrik.

Baca Juga :  Gugus Tugas Kabupaten Diminta Lebih Agresif Imbau Warga

“Kalau enggak salah ada 200 desa, sebenarnya ada 407 desa yang belum berlistrik, nanti pada anggaran perubahan kami anggarkan lagi, sehingga pada akhir tahun 2024 seluruh desa di Kalteng bisa merasakan listrik,” kata Sugianto saat memimpin pertemuan lintas sektor di Gor Indoor Serbaguna, Jalan Tjilik Riwut Km 5, Palangka Raya, Senin (20/5).

Dengan berlistriknya desa di Kalteng melalui PLTS, Sugianto menyebut, ke depan tidak perlu ada bantuan dari PLN lagi.

Program pembangunan PLTS di ratusan desa itu menggunakan dana dari APBD Kalteng. Gubernur memperkirakan biaya pembangunan infrastruktur pembangkit listrik itu bisa menelan biaya sekitar 300-400 miliar rupiah.

“Saat ini tim sedang melaku[1]kan verifikasi ke desa-desa yang belum berlistrik,” ucap Sugianto.

Baca Juga :  Pembangunan Kawasan Tambak Udang di Sukamara Bakal Dipercepat

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Kalteng Vent Christway menjelaskan, tahun ini pihaknya akan memberikan hibah untuk PLTS sebanyak kurang lebih 200 desa. Tak hanya untuk kelistrikan rumah tangga, PLTS ini juga dibangun untuk penerangan jalan umum (PJU) di desa-desa yang diprogramkan untuk bangun PLTS.

“Kalau nanti dalam anggaran perubahan kami bisa kejar untuk verifikasi, mungkin ada lebih dari 200 desa yang bisa mendapatkan program PLTS ini,” tuturnya.

Sementara itu, terkait dengan kapan 400 desa lainnya bisa berlistrik, Vent menyebut tahun ini belum bisa dilakukan pembangunan PLTS seperti halnya pada 200 desa yang sudah dianggarkan.

“Tapi saya pastikan tahun 2025 sudah bisa, karena verifikasinya agak lambat, untuk yang 407 desa lainnya baru bisa direalisasikan menggunakan anggaran tahun 2025,” sebutnya. (dan/ce/ala/kpg)

Terpopuler

Artikel Terbaru