PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Pemprov Kalteng) menggelar Diseminasi Prediksi Musim Kemarau 2025 secara virtual, Senin (19/5). Kegiatan ini menjadi upaya strategis meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi musim kemarau yang diperkirakan berlangsung normal di wilayah Kalteng, sekaligus memperkuat deteksi dini kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Rapat yang dipimpin Sekretaris BPBD Provinsi Kalteng Agus Suyanto ini menegaskan pengendalian karhutla dan banjir sebagai program prioritas 100 hari kerja Gubernur dan Wakil Gubernur Kalteng, dengan fokus pada peningkatan sistem deteksi dan penanganan dini bencana.
Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Kalteng Anton Budiyono menyampaikan, berdasarkan monitoring Dasarian I Mei 2025, indeks ENSO tercatat 0.029 (-0,15) dan diprediksi tetap netral hingga semester kedua tahun ini, khususnya November hingga Januari mendatang.
Anton menjelaskan, prediksi angin 850 mb menunjukkan dominasi angin timuran di sebagian besar Indonesia, termasuk Kalimantan, yang mengindikasikan musim kemarau pada Juni hingga Agustus 2025. Tekanan rendah terpantau di sekitar Kalimantan, Sulawesi, dan Papua bagian selatan, dengan pola angin yang menyebabkan penurunan curah hujan.
Analisis curah hujan November 2024 sampai April 2025 menunjukkan titik terendah pada Februari. Untuk Mei hingga November 2025, curah hujan diperkirakan berada di kategori menengah hingga Oktober.
“Potensi banjir dalam tiga dasarian ke depan diprediksi rendah hingga aman. Kalteng diperkirakan mulai memasuki musim kemarau pada pertengahan Juni (Juni II 2025) dan seluruh wilayah memasuki musim kemarau pada pertengahan Juli (Juli II 2025),” jelas Anton.
Ia menambahkan, musim kemarau di Kalteng bersifat normal dengan puncak pada Juli dan Agustus 2025. Panjang musim diperkirakan antara 5 hingga 13 dasarian atau sekitar 50 hari hingga 4 bulan 10 hari.
Dari hasil rapat tersebut, diputuskan Kalteng mulai memasuki musim kemarau sekitar 11 Juni 2025 dan seluruh wilayah akan memasuki musim kemarau sekitar 11 Juli 2025. Prediksi ini menjadi dasar penting bagi Pemprov dan instansi terkait untuk mengatur langkah antisipasi karhutla.
Rekomendasi disampaikan agar seluruh pihak segera menindaklanjuti peringatan dini musim kemarau dari BMKG dengan menyinkronkan peta kerawanan karhutla. Upaya peningkatan deteksi dan pemadaman dini menjadi kunci mencegah bencana lebih besar.
Instansi vertikal, OPD Provinsi, hingga tingkat kabupaten/kota dan kecamatan diharapkan segera mempersiapkan dan melaksanakan rencana pengendalian karhutla sesuai anggaran rutin masing-masing, memperhatikan awal dan durasi musim kemarau.
Untuk wilayah gambut dan peralihan, dilakukan perencanaan serta pelaksanaan manajemen tata air dan pembasahan lahan guna mitigasi risiko kebakaran. Kabupaten/kota juga dianjurkan menetapkan status siaga darurat karhutla dengan mengacu pada prediksi BMKG serta peraturan terkait seperti Permen LHK Nomor 9 Tahun 2018 dan Pergub Kalteng Nomor 24 Tahun 2017.
Setelah penetapan status siaga darurat karhutla di tingkat kabupaten/kota, Pemprov Kalteng dapat menetapkan status serupa di tingkat provinsi.
Diseminasi diikuti oleh perwakilan Organisasi Perangkat Daerah Provinsi Kalteng, BMKG Kalteng, Balai Pengendalian Kebakaran Hutan Wilayah Kalimantan, UPT KPH se-Kalteng, BPBD kabupaten/kota, Dinas Lingkungan Hidup, camat, serta berbagai asosiasi dan kelompok masyarakat peduli api di Kalteng. (mmckalteng)