28.3 C
Jakarta
Tuesday, August 19, 2025

Rakor Pengendalian Inflasi Tahun 2025

Bahas Perkembangan Harga Sejumlah Komoditas Pangan, Soroti Penyaluran SPHP dan Program Perumahan

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Staf Ahli Gubernur Kalimantan Tengah (KaltenG) Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan, Yuas Elko. Menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Tahun 2025 serta Evaluasi Dukungan Pemerintah Daerah dalam Program 3 Juta Rumah, di Aula Bajakah, Selasa (19/8/2025).

Dalam rakor tersebut, dibahas perkembangan harga sejumlah komoditas pangan. Pada minggu kedua Agustus, harga cabai rawit, cabai merah, dan bawang putih mengalami penurunan. Sementara bawang merah meskipun telah mengalami penurunan harga namun masih jauh dari harga normalnya.

Pemerintah juga menyoroti penyaluran beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang masih jauh dari target. Bulog diminta segera menyampaikan kendala yang dihadapi agar distribusi bisa dipercepat dengan tetap menjaga kualitas.

Baca Juga :  Pemprov Kalteng Kirimkan Tim Reaksi Cepat dan Bantuan untuk Korban Banjir di Murung Raya

Penyaluran SPHP saat ini sudah dilakukan secara masif, dan ke depan akan merambah ke jaringan ritel modern seperti Alfamart, Indomaret, Hypermart, Lion Superindo, hingga Tip Top.

Selain itu, turut dibahas strategi stabilisasi harga minyak goreng merek Minyakita, jagung, dan bawang merah, yang fluktuasinya berimbas pada sektor lain, termasuk peternakan.

Badan Pangan Nasional menekankan pentingnya langkah penguatan pengawasan dan penegakan hukum, pencegahan spekulasi, perlindungan konsumen, pengamanan program stabilitas harga, serta antisipasi terhadap dampak regulasi global.

Pada kesempatan tersebut, Yuas Elko menyampaikan bahwa inflasi di Kalteng masih dalam kondisi aman dan terkendali. Meski demikian, masih terdapat pekerjaan rumah (PR) terkait sektor perumahan, khususnya di kawasan pedesaan, pesisir, dan perkotaan.

Baca Juga :  DPMPTSP Kalteng Terima Visitasi Monev Keterbukaan Informasi dari KI Kalteng

Ia juga menyoroti adanya beberapa kabupaten yang belum menyampaikan laporan terkait dukungan program perumahan.

Yuas Elko menegaskan. Perlunya kewaspadaan menyikapi temuan Kejaksaan Tinggi mengenai praktik oplosan beras. Hal ini menjadi perhatian serius agar terus memonitor kondisi di daerah, serta meningkatkan koordinasi antara pemerintah provinsi dengan dinas ketahanan pangan kabupaten/kota di Kalteng.(hfz)

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Staf Ahli Gubernur Kalimantan Tengah (KaltenG) Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan, Yuas Elko. Menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Tahun 2025 serta Evaluasi Dukungan Pemerintah Daerah dalam Program 3 Juta Rumah, di Aula Bajakah, Selasa (19/8/2025).

Dalam rakor tersebut, dibahas perkembangan harga sejumlah komoditas pangan. Pada minggu kedua Agustus, harga cabai rawit, cabai merah, dan bawang putih mengalami penurunan. Sementara bawang merah meskipun telah mengalami penurunan harga namun masih jauh dari harga normalnya.

Pemerintah juga menyoroti penyaluran beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang masih jauh dari target. Bulog diminta segera menyampaikan kendala yang dihadapi agar distribusi bisa dipercepat dengan tetap menjaga kualitas.

Baca Juga :  Pemprov Kalteng Kirimkan Tim Reaksi Cepat dan Bantuan untuk Korban Banjir di Murung Raya

Penyaluran SPHP saat ini sudah dilakukan secara masif, dan ke depan akan merambah ke jaringan ritel modern seperti Alfamart, Indomaret, Hypermart, Lion Superindo, hingga Tip Top.

Selain itu, turut dibahas strategi stabilisasi harga minyak goreng merek Minyakita, jagung, dan bawang merah, yang fluktuasinya berimbas pada sektor lain, termasuk peternakan.

Badan Pangan Nasional menekankan pentingnya langkah penguatan pengawasan dan penegakan hukum, pencegahan spekulasi, perlindungan konsumen, pengamanan program stabilitas harga, serta antisipasi terhadap dampak regulasi global.

Pada kesempatan tersebut, Yuas Elko menyampaikan bahwa inflasi di Kalteng masih dalam kondisi aman dan terkendali. Meski demikian, masih terdapat pekerjaan rumah (PR) terkait sektor perumahan, khususnya di kawasan pedesaan, pesisir, dan perkotaan.

Baca Juga :  DPMPTSP Kalteng Terima Visitasi Monev Keterbukaan Informasi dari KI Kalteng

Ia juga menyoroti adanya beberapa kabupaten yang belum menyampaikan laporan terkait dukungan program perumahan.

Yuas Elko menegaskan. Perlunya kewaspadaan menyikapi temuan Kejaksaan Tinggi mengenai praktik oplosan beras. Hal ini menjadi perhatian serius agar terus memonitor kondisi di daerah, serta meningkatkan koordinasi antara pemerintah provinsi dengan dinas ketahanan pangan kabupaten/kota di Kalteng.(hfz)

Terpopuler

Artikel Terbaru

/