PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Kepala Dinas P3APPKB Provinsi Kalimantan Tengah, Linae Victoria Aden membuka kegiatan Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Lembaga Layanan Pemberdayaan Perempuan Melalui Bimbingan Usaha untuk Perempuan Industri Rumahan, bertempat di Palangkaraya, Jumat (14/6/2024).
Pada kesempatan tersebut, Linae Victoria Aden dalam sambutannya menyatakan bahwa bagi seorang perempuan berpartisipasi dalam pembangunan dengan cara bekerja untuk membantu perekonomian keluarga bukanlah suatu hambatan, hanya saja diperlukan pemahaman dan dukungan serta kebijakan yang bisa membantu perempuan agar lebih baik untuk menjadi mandiri dan percaya diri.
”Kesetaraan ikut berpartisipasi dalam pembangunan adalah sesuatu yang sangat diapresiasi, apalagi di tengah kondisi perekonomian Indonesia saat ini upaya meningkatkan peran kontribusi dan partisipasi perempuan dalam pembangunan juga mendorong akselerasi pertumbuhan ekonomi masyarakat,” ucapnya.
Diketahui, Indonesia sedang memasuki bonus demografi, diperkirakan 70 persen penduduk Indonesia akan berada pada usia produktif yang akan mencapai puncaknya pada tahun 2025 – 2030. Penduduk Kalimantan Tengah Tahun 2022 berjumlah 2.741.075 jiwa, dengan jumlah penduduk laki-laki 1.420.900 jiwa (51,84%) dan jumlah penduduk perempuan berjumlah 1.320.175 jiwa (48,16%).
Jika dilihat berdasarkan Data Statistik Tahun 2022, jumlah perempuan hampir sama dengan jumlah laki-laki. Sehingga, perempuan merupakan aset dan potensi bangsa yang dapat memberikan kontribusi yang sangat besar bagi kehidupan berbangsa dan bernegara sesuai dengan kemampuan dan keahliannya.
Hal ini selaras dengan program Prioritas Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI pada saat ini yaitu Meningkatkan Kualitas Hidup Perempuan di bidang Ekonomi, dan juga sesuai dengan Arahan Presiden RI Tahun 2020-2024, 5 Program Prioritas Perempuan dan anak salah satunya dari Program tersebut yaitu Peningkatan Pemberdayaan Perempuan dalam Kewirausahaan.
“Hal ini diimplementasikan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan tengah dalam bentuk kebijakan Gubernur Kalimantan tengah melalui Pergub Kalteng Nomor 52 tahun 2023 tentang Program Hapakat Usaha Bawi Lewu, dengan tujuan Pemberdayaan Kewirausahaan Perempuan dalam mewujudkan Ketahanan Keluarga dengan hapakat membangun desa/kelurahan Ramah Perempuan dan Peduli Anak,” tambahnya.
Linae berharap, kegiatan ini akan meningkatkan pemberdayaan ekonomi perempuan melalui pengembangan industri rumahan. Ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan ekonomi, tapi sebagai pintu masuk menuju terwujudnya ketahanan keluarga. Dengan adanya kemajuan ekonomi akan berdampak pada tingginya tingkat pendidikan anak, anak mendapat asupan gizi yang baik dan hak-hak anak lainnya dapat terpenuhi. Lalu, meningkatnya kapasitas Sumber Daya Manusia di bidang marketing hasil produk olahan industri rumahan di era digital, khususnya untuk perempuan industri rumahan yang merupakan salah satu upaya mengurangi angka kemiskinan di Provinsi Kalimantan Tengah.
“Dengan meningkatkan ekonomi, dapat membangun hubungan baik antara suami dan istri karena salah satu pemicu terjadinya tindak kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) adalah masalah ekonomi,” jelas Linae.
Sementara itu, Kepala Bidang Kualitas Hidup Perempuan Mariana saat membacakan laporan panitia mengatakan kegiatan ini diharapkan membuka dan memperluas kesempatan bagi kaum perempuan untuk mengembangkan potensi dirinya serta meningkatkan Usaha Pendapatan Perempuan.
“Serta meningkatkan keterampilan dan keahlian tentang permodalan, pengelolaan keuangan dan packing, serta pemasaran produk industri rumahan secara online di era digital,” kata Mariana.
Hadir dalam kesempatan ini sebagai Narasumber yaitu Pemimpin Bidang Bisnis Bank Kalteng Adha Sepriadi Segah, Dosen STMIK Palangka Raya Frengklin Matatulla, serta diikuti oleh peserta yang berasal dari Pelaku Usaha industri Rumahan Perempuan dari Kota Palangka Raya dengan kriteria Wirausaha pemula, Perempuan kepala keluarga, dan Perempuan yang memiliki potensi. (mmckalteng)