PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Pemanfaatan Teknologi Tepat Guna (TTG) terus digenjot oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kalimantan Tengah untuk mendorong inovasi di tingkat desa. Langkah ini sejalan dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, yang mengamanatkan pengembangan teknologi sesuai kebutuhan masyarakat, ramah lingkungan, serta memiliki nilai ekonomi tinggi.
Kepala Dinas PMD Kalteng H. Aryawan, SIP, M.IP menegaskan, pihaknya telah menyiapkan berbagai program guna mengoptimalkan pemanfaatan TTG di desa. Program tersebut meliputi lomba inovasi TTG, TTG unggulan tingkat provinsi, partisipasi dalam Gelar TTG Nusantara, serta penguatan Posyantek (Pos Pelayanan Teknologi Tepat Guna).
“Kami ingin mempercepat transfer ilmu dan teknologi ke masyarakat desa agar mereka bisa menciptakan solusi inovatif berbasis potensi lokal,” kata Aryawan.
Menurutnya, komitmen Kalimantan Tengah dalam pengembangan teknologi tepat guna berbuah hasil membanggakan. Pada Lomba TTG Unggulan Tingkat Nasional 2024, perwakilan Kalteng dari Kabupaten Katingan berhasil meraih Juara III berkat inovasi sabun kecantikan dan kesehatan berbahan dasar buah Lampesu. Produk ini dibuat menggunakan teknologi eco enzyme, metode ramah lingkungan berbasis daur ulang sampah organik.
Tak hanya itu, Gubernur Kalimantan Tengah H. Sugianto Sabran juga mendapat penghargaan Lencana Abdi Inovasi Desa dari Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi RI. Penghargaan ini diberikan atas kontribusi dalam mendorong pengembangan TTG di desa-desa Kalteng.
“Prestasi ini membuktikan bahwa inovasi berbasis kearifan lokal dapat memberikan dampak besar bagi masyarakat dan lingkungan. Ke depan, kami akan terus mendorong lebih banyak inovasi yang bisa meningkatkan kesejahteraan desa, menuju Kalimantan Tengah yang makin Berkah,” pungkas Aryawan.
Dengan berbagai langkah konkret ini, Kalimantan Tengah diharapkan semakin maju dalam pemanfaatan Teknologi Tepat Guna (TTG) sekaligus menjadi percontohan bagi provinsi lain dalam mengembangkan inovasi berbasis potensi daerah. (tim)