28.6 C
Jakarta
Wednesday, April 9, 2025

Kalteng Tuai Keuntungan USD 5 Juta Hasil Pengelolaan Emisi Karbon

PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Kucuran dana segar dari Bank Dunia sebesar USD 5 juta atau setara Rp76 miliar berhasil dikantongi Kalimantan Tengah (Kalteng). Keuntungan itu hasil pengelolaan emisi karbon yang diterapkan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah pada 2023 lalu.

“Tahun ini kita mendapatkan dana dari REDD (reducing emission from deforestation and forest degradation plus conservation), kita dapat USD 5 Juta atau hampir Rp76 miliar,” kata Wakil Gubernur (Wagub) Kalteng Edy Pratowo, baru-baru ini.

Menurut Edy, pendapatan dana karbon yang berhasil diraih Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah di tahun 2024 ini tertinggi di Indonesia, bersama dengan Papua. Hal ini tentunya menjadi kebanggaan bersama untuk dapat terus melakukan pengelolaan lingkungan secara baik.

Baca Juga :  Stok Vaksin di Kalteng Kosong, Begini Penjelasan Dinkes Kalteng

“Kita berharap upaya untuk pelestarian lingkungan terus dilakukan. Pembangunan dan pelestarian harus sejalan agar dapat berjalan berkesinambungan,” jelasnya.

Terkait dengan peruntukan penggunaan anggaran dana karbon tersebut, Edy bilang, bahwa akan disesuaikan dengan ketentuan dan petunjuk teknis dari pemerintah pusat. Sampai saat ini pihaknya masih menunggu petunjuk teknis terse.

“Nanti kita lihat petunjuk teknisnya seperti apa. Kita masih menunggu informasi dari pemerintah pusat, terkait bagaimana mekanisme pengelolaan dana karbon ini,” tandasnya. (hfz/pri)

PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Kucuran dana segar dari Bank Dunia sebesar USD 5 juta atau setara Rp76 miliar berhasil dikantongi Kalimantan Tengah (Kalteng). Keuntungan itu hasil pengelolaan emisi karbon yang diterapkan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah pada 2023 lalu.

“Tahun ini kita mendapatkan dana dari REDD (reducing emission from deforestation and forest degradation plus conservation), kita dapat USD 5 Juta atau hampir Rp76 miliar,” kata Wakil Gubernur (Wagub) Kalteng Edy Pratowo, baru-baru ini.

Menurut Edy, pendapatan dana karbon yang berhasil diraih Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah di tahun 2024 ini tertinggi di Indonesia, bersama dengan Papua. Hal ini tentunya menjadi kebanggaan bersama untuk dapat terus melakukan pengelolaan lingkungan secara baik.

Baca Juga :  Stok Vaksin di Kalteng Kosong, Begini Penjelasan Dinkes Kalteng

“Kita berharap upaya untuk pelestarian lingkungan terus dilakukan. Pembangunan dan pelestarian harus sejalan agar dapat berjalan berkesinambungan,” jelasnya.

Terkait dengan peruntukan penggunaan anggaran dana karbon tersebut, Edy bilang, bahwa akan disesuaikan dengan ketentuan dan petunjuk teknis dari pemerintah pusat. Sampai saat ini pihaknya masih menunggu petunjuk teknis terse.

“Nanti kita lihat petunjuk teknisnya seperti apa. Kita masih menunggu informasi dari pemerintah pusat, terkait bagaimana mekanisme pengelolaan dana karbon ini,” tandasnya. (hfz/pri)

Terpopuler

Artikel Terbaru