33.8 C
Jakarta
Friday, October 25, 2024

Gubernur Canangkan Kalteng Menyala, Target Semua Desa Teraliri Listrik di Akhir 2024

PROKALTENG.CO – Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) H. Sugianto Sabran meluncurkan program “Kalteng Menyala” untuk mempercepat pemerataan jaringan listrik di seluruh wilayah Kalteng pada akhir tahun 2024. Program ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan listrik bagi daerah-daerah terpencil yang selama ini masih sulit diakses.

Gubernur mengungkapkan, salah satu tantangan terbesar dalam mewujudkan pemerataan jaringan listrik di Kalteng adalah luasnya wilayah serta kondisi geografis yang unik. Infrastruktur di daerah terpencil masih terbatas, sehingga akses listrik dari PLN sulit menembus daerah-daerah tersebut.

“Kondisi kelistrikan di Kalteng sebenarnya sudah surplus terkait daya listrik. Namun, masalah utamanya adalah geografis, di mana infrastruktur ke daerah terpencil sangat terbatas. Hal ini membuat PLN sulit menjangkau wilayah-wilayah tersebut,” ujar Sugianto, Senin (14/10).

Saat ini, rasio desa berlistrik di Kalteng mencapai 87,52 persen, yang berarti masih ada 370 desa dari 1.571 desa yang belum mendapatkan akses listrik. Selain itu, rasio elektrifikasi rumah tangga di Kalteng baru mencapai 94,14 persen, sehingga sekitar 47.416 keluarga belum menikmati listrik.

Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kalteng 2021-2026, ditargetkan seluruh desa di Kalteng akan teraliri listrik pada tahun 2026, baik dari PLN maupun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Namun, Gubernur Sugianto menegaskan bahwa target tersebut perlu dipercepat.

Baca Juga :  Cegah Stunting, Wagub Kalteng Ingatkan Penerapan 10 Pasti Intervensi Serentak

“Tahun 2026 terlalu lama. Kita tidak bisa hanya menunggu program nasional. Dengan perencanaan matang dan didukung kenaikan APBD yang signifikan, saya mencanangkan program ‘Kalteng Menyala’. Targetnya, akhir 2024 semua desa di Kalteng sudah mendapat akses listrik. Anggaran sebesar Rp432 miliar telah disiapkan untuk mewujudkan hal ini,” jelas Gubernur.

Gubernur juga menekankan bahwa program “Kalteng Menyala” akan memanfaatkan Energi Baru Terbarukan (EBT), khususnya melalui PLTS. Pemprov Kalteng, melalui Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), akan memberikan bantuan PLTS kepada masyarakat di desa-desa yang belum terjangkau PLN dalam 2-3 tahun ke depan.

“Pada tahun 2024, kami menargetkan memberikan bantuan PLTS kepada sekitar 20.711 rumah tangga di 186 desa. Dalam APBD perubahan tahun ini, kami juga menambah alokasi untuk sekitar 25.000 keluarga di 184 desa lainnya,” tambah Sugianto.

Baca Juga :  Desa Hampalit Kabupaten Katingan Kebagian Berkah Pasar Murah Pemprov Kalteng

Dengan program ini, diharapkan seluruh desa hingga pelosok terpencil di Kalteng akan menikmati listrik. Dampaknya, produktivitas masyarakat di daerah terpencil akan meningkat, sekaligus mengurangi kesenjangan sosial antara masyarakat pedesaan dan perkotaan.

“Kalteng Menyala akan membantu mengurangi kesenjangan antara masyarakat pedesaan dan perkotaan. Mereka semua hidup di Bumi Tambun Bungai dan seharusnya mendapatkan pelayanan serta kualitas hidup yang setara,” tutup Gubernur.

Sementara itu, Kepala Dinas ESDM Provinsi Kalteng, Vent Crisway, menambahkan bahwa peningkatan rasio elektrifikasi rumah tangga di Kalteng juga akan dilakukan melalui program pemasangan listrik baru. Saat ini, meski jaringan PLN telah masuk ke sejumlah wilayah, banyak keluarga kurang mampu yang belum dapat menikmati listrik.

“Keluarga tidak mampu ini belum bisa menikmati listrik meski jaringan PLN sudah tersedia. Oleh karena itu, Gubernur menginstruksikan agar mereka dibantu. Pada tahun 2024, telah dianggarkan untuk membantu sekitar 5.500 rumah tangga yang termasuk kategori tidak mampu dan belum menikmati akses listrik PLN,” ujar Vent. (hfz)

PROKALTENG.CO – Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) H. Sugianto Sabran meluncurkan program “Kalteng Menyala” untuk mempercepat pemerataan jaringan listrik di seluruh wilayah Kalteng pada akhir tahun 2024. Program ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan listrik bagi daerah-daerah terpencil yang selama ini masih sulit diakses.

Gubernur mengungkapkan, salah satu tantangan terbesar dalam mewujudkan pemerataan jaringan listrik di Kalteng adalah luasnya wilayah serta kondisi geografis yang unik. Infrastruktur di daerah terpencil masih terbatas, sehingga akses listrik dari PLN sulit menembus daerah-daerah tersebut.

“Kondisi kelistrikan di Kalteng sebenarnya sudah surplus terkait daya listrik. Namun, masalah utamanya adalah geografis, di mana infrastruktur ke daerah terpencil sangat terbatas. Hal ini membuat PLN sulit menjangkau wilayah-wilayah tersebut,” ujar Sugianto, Senin (14/10).

Saat ini, rasio desa berlistrik di Kalteng mencapai 87,52 persen, yang berarti masih ada 370 desa dari 1.571 desa yang belum mendapatkan akses listrik. Selain itu, rasio elektrifikasi rumah tangga di Kalteng baru mencapai 94,14 persen, sehingga sekitar 47.416 keluarga belum menikmati listrik.

Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kalteng 2021-2026, ditargetkan seluruh desa di Kalteng akan teraliri listrik pada tahun 2026, baik dari PLN maupun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Namun, Gubernur Sugianto menegaskan bahwa target tersebut perlu dipercepat.

Baca Juga :  Cegah Stunting, Wagub Kalteng Ingatkan Penerapan 10 Pasti Intervensi Serentak

“Tahun 2026 terlalu lama. Kita tidak bisa hanya menunggu program nasional. Dengan perencanaan matang dan didukung kenaikan APBD yang signifikan, saya mencanangkan program ‘Kalteng Menyala’. Targetnya, akhir 2024 semua desa di Kalteng sudah mendapat akses listrik. Anggaran sebesar Rp432 miliar telah disiapkan untuk mewujudkan hal ini,” jelas Gubernur.

Gubernur juga menekankan bahwa program “Kalteng Menyala” akan memanfaatkan Energi Baru Terbarukan (EBT), khususnya melalui PLTS. Pemprov Kalteng, melalui Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), akan memberikan bantuan PLTS kepada masyarakat di desa-desa yang belum terjangkau PLN dalam 2-3 tahun ke depan.

“Pada tahun 2024, kami menargetkan memberikan bantuan PLTS kepada sekitar 20.711 rumah tangga di 186 desa. Dalam APBD perubahan tahun ini, kami juga menambah alokasi untuk sekitar 25.000 keluarga di 184 desa lainnya,” tambah Sugianto.

Baca Juga :  Desa Hampalit Kabupaten Katingan Kebagian Berkah Pasar Murah Pemprov Kalteng

Dengan program ini, diharapkan seluruh desa hingga pelosok terpencil di Kalteng akan menikmati listrik. Dampaknya, produktivitas masyarakat di daerah terpencil akan meningkat, sekaligus mengurangi kesenjangan sosial antara masyarakat pedesaan dan perkotaan.

“Kalteng Menyala akan membantu mengurangi kesenjangan antara masyarakat pedesaan dan perkotaan. Mereka semua hidup di Bumi Tambun Bungai dan seharusnya mendapatkan pelayanan serta kualitas hidup yang setara,” tutup Gubernur.

Sementara itu, Kepala Dinas ESDM Provinsi Kalteng, Vent Crisway, menambahkan bahwa peningkatan rasio elektrifikasi rumah tangga di Kalteng juga akan dilakukan melalui program pemasangan listrik baru. Saat ini, meski jaringan PLN telah masuk ke sejumlah wilayah, banyak keluarga kurang mampu yang belum dapat menikmati listrik.

“Keluarga tidak mampu ini belum bisa menikmati listrik meski jaringan PLN sudah tersedia. Oleh karena itu, Gubernur menginstruksikan agar mereka dibantu. Pada tahun 2024, telah dianggarkan untuk membantu sekitar 5.500 rumah tangga yang termasuk kategori tidak mampu dan belum menikmati akses listrik PLN,” ujar Vent. (hfz)

Terpopuler

Artikel Terbaru