27.3 C
Jakarta
Tuesday, November 26, 2024

Mentan Bersama Gubernur dan Bupti Pastikan Kesiapan Lahan Food Estate

PULANG
PISAU
KALTENGPOS.CO-Kawasan
lumbung pangan atau food estate Kalteng telah digarap. Hampir 2.000 hektare
lahan sudah siap tanam bulan ini. Presiden RI Joko Widodo bakal hadir saat
tanam perdana di kawasan food estate di Pulang Pisau (Pisau).

Demi kelancaran
kegiatan proses tanam saat kedatangan presiden
, Menteri
Pertanian (Mentan) RI Syahrul Yasin Limpo
terlebih dahulu turun
meninjau lokasi
,
tepatnya di Desa Belanti Siam, Kecamatan Pandih Batu, Pulpis,
Sabtu (12/9). Terhitung dalam bulan September ini sudah dua kali mantan
Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) itu datang ke Desa Belanti Siam, Kecamatan
Pandih Batu yang disiapkan sebagai lumbung pangan

nasional
.

Dengan mengenakan
sepatu
bot,
Menteri Pertanian (Mentan) RI Syahrul Yasin Limpo
bersama Gubernur
Kalteng Sugianto Sabran, Bupati Pulang Pisau (Pulpis) Edy Pratowo, Kapolda
Kalteng Irjen Pol Dedi Prasetyo,
dan Danrem
102/Pjg Brigjen TNI Purwo Sudaryanto
serta rombongan berjalan di
pinggiran area sawah yang akan dikembangkan dalam program ini
.

Baca Juga :  Plt. Gubernur Kalteng Ikuti Rakor Anev Pelaksanaan Pilkada Serentak

Syahrul ingin
memastikan sejauh mana kesiapan lahan-lahan ini jelang tanam perdana oleh
Presiden RI Joko Widodo pada akhir September mendatang. Terlihat hamparan lahan
persawahan yang sudah dibajak dengan alat-alat canggih. Bak lautan,
petakan-petakan sawah berlumpur dengan air di atasnya. Beberapa petakan itu
sudah siap ditanam padi.

Traktor roda dua maupun
roda empat berjejer di jalanan sawah. Beberapa petani mengoperasikan alat

itu
.
Tidak hanya melihat, mentan juga turun ke sawah, mencoba alat-alat yang akan
digunakan dalam program ketahanan pangan ini.

Di hamparan petakan
sawah itu tidak hanya akan terlihat
tanaman padi, tapi
juga

tanaman lain seperti kelapa, jeruk, bahkan itik dan ikan.

“Nantinya ada
saung di sana (pondok sawah,
red) agar presiden bisa
melihat semuanya, melihat luasan hamparan dan aktivitas petani,” sembari
menunjuk ke salah satu arah di hamparan sawah itu.

Kemungkinan presiden
juga akan turun mencoba
kesiapan alat-alat. Bahkan, nanti ada alat yang akan
dicoba perdana di tempat itu
. Menurutnya alat itu
pertama kali digunakan di Indonesia dan akan digunakan dalam pengerjaan food
estate ini.

Baca Juga :  Pemprov Gelar Bazar UMKM di Halaman Kantor Gubernur

“Di saung itu
juga nantinya presiden akan didampingi tiga menteri, gubernur
, dan bupati.
Di tempat itu nanti saya akan paparkan skema program food estate ini. Mulai
dari pengelolaan tanah, penyebaran bibit
, hingga hasilnya,”
ungkapnya di tengah lokasi.

Selain membangun saung,
Syahrul juga meminta kepada pemerintah daerah (pemda) agar
menerapkan padat
karya. Pengerjaan beberapa hal yang harus diselesaikan
harus
melibatkan
masyarakat. “Nanti juga ditanam kelapa ya, dua ribu kelapa sudah ditanam,
termasuk tanam jeruk, ya,” tegasnya.

“Ini program besar dan terintegrasi. Bukan hanya pegelolaan padi saja, t api juga tanaman lain hingga itik dan ikan. Jadi untuk
titik budidaya ikan ditambah. Jangan hanya satu dua titik saja,” tegas
pria yang akrab disapa SYL ini.

PULANG
PISAU
KALTENGPOS.CO-Kawasan
lumbung pangan atau food estate Kalteng telah digarap. Hampir 2.000 hektare
lahan sudah siap tanam bulan ini. Presiden RI Joko Widodo bakal hadir saat
tanam perdana di kawasan food estate di Pulang Pisau (Pisau).

Demi kelancaran
kegiatan proses tanam saat kedatangan presiden
, Menteri
Pertanian (Mentan) RI Syahrul Yasin Limpo
terlebih dahulu turun
meninjau lokasi
,
tepatnya di Desa Belanti Siam, Kecamatan Pandih Batu, Pulpis,
Sabtu (12/9). Terhitung dalam bulan September ini sudah dua kali mantan
Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) itu datang ke Desa Belanti Siam, Kecamatan
Pandih Batu yang disiapkan sebagai lumbung pangan

nasional
.

Dengan mengenakan
sepatu
bot,
Menteri Pertanian (Mentan) RI Syahrul Yasin Limpo
bersama Gubernur
Kalteng Sugianto Sabran, Bupati Pulang Pisau (Pulpis) Edy Pratowo, Kapolda
Kalteng Irjen Pol Dedi Prasetyo,
dan Danrem
102/Pjg Brigjen TNI Purwo Sudaryanto
serta rombongan berjalan di
pinggiran area sawah yang akan dikembangkan dalam program ini
.

Baca Juga :  Plt. Gubernur Kalteng Ikuti Rakor Anev Pelaksanaan Pilkada Serentak

Syahrul ingin
memastikan sejauh mana kesiapan lahan-lahan ini jelang tanam perdana oleh
Presiden RI Joko Widodo pada akhir September mendatang. Terlihat hamparan lahan
persawahan yang sudah dibajak dengan alat-alat canggih. Bak lautan,
petakan-petakan sawah berlumpur dengan air di atasnya. Beberapa petakan itu
sudah siap ditanam padi.

Traktor roda dua maupun
roda empat berjejer di jalanan sawah. Beberapa petani mengoperasikan alat

itu
.
Tidak hanya melihat, mentan juga turun ke sawah, mencoba alat-alat yang akan
digunakan dalam program ketahanan pangan ini.

Di hamparan petakan
sawah itu tidak hanya akan terlihat
tanaman padi, tapi
juga

tanaman lain seperti kelapa, jeruk, bahkan itik dan ikan.

“Nantinya ada
saung di sana (pondok sawah,
red) agar presiden bisa
melihat semuanya, melihat luasan hamparan dan aktivitas petani,” sembari
menunjuk ke salah satu arah di hamparan sawah itu.

Kemungkinan presiden
juga akan turun mencoba
kesiapan alat-alat. Bahkan, nanti ada alat yang akan
dicoba perdana di tempat itu
. Menurutnya alat itu
pertama kali digunakan di Indonesia dan akan digunakan dalam pengerjaan food
estate ini.

Baca Juga :  Pemprov Gelar Bazar UMKM di Halaman Kantor Gubernur

“Di saung itu
juga nantinya presiden akan didampingi tiga menteri, gubernur
, dan bupati.
Di tempat itu nanti saya akan paparkan skema program food estate ini. Mulai
dari pengelolaan tanah, penyebaran bibit
, hingga hasilnya,”
ungkapnya di tengah lokasi.

Selain membangun saung,
Syahrul juga meminta kepada pemerintah daerah (pemda) agar
menerapkan padat
karya. Pengerjaan beberapa hal yang harus diselesaikan
harus
melibatkan
masyarakat. “Nanti juga ditanam kelapa ya, dua ribu kelapa sudah ditanam,
termasuk tanam jeruk, ya,” tegasnya.

“Ini program besar dan terintegrasi. Bukan hanya pegelolaan padi saja, t api juga tanaman lain hingga itik dan ikan. Jadi untuk
titik budidaya ikan ditambah. Jangan hanya satu dua titik saja,” tegas
pria yang akrab disapa SYL ini.

Terpopuler

Artikel Terbaru