26.5 C
Jakarta
Saturday, November 23, 2024

Dislutkan Kalteng Dampingi UGM Studi Kelayakan Ekspor Produk Perikanan

PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan) Provinsi Kalteng. Mendampingi Tim Peneliti dari Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta melakukan studi kelayakan ekspor.  Kegiatan ini dilakukan dengan mendatangi salah satu pelaku usaha perikanan Ali Giyono Bakut, di Jalan Lele Palangkaraya, Kamis (13/6/2024).

Ali Giyono mengaku telah melakukan ekspor ikan Betutu atau Bakut ke beberapa Negara. Diantaranya Malaysia, Singapura, dan Cina, pengiriman dominan ke Kuala Lumpur. Untuk pengiriman lokal banyak ke Jakarta dan Batam.

“Ekspor ikan betutu yang telah dilakukan berupa ikan betutu hidup dan mati atau frozen dan ikan frozen. Harganya lebih murah tetapi lebih banyak diminati ikan betutu hidup, dengan cara pengiriman menggunakan cargo pesawat dengan maks waktu pingiriman 35 jam dari packing sampai bongkar, ” ujarnya.

Baca Juga :  Lakukan Berbagai Peningkatan dan Perkuatan Membangun Lumbung Pangan Na

Dirinya pun membeberkan. Bahwa kendala yang dihadapi adalah hasil tangkapan tidak bisa memenuhi permintaan dan maskapai pesawat di Palangkaraya sangat terbatas. Sehingga Ali berharap dengan kedatangan tim UGM bisa memberikan solusi melalui teknik pemijahan untuk ikan betutu dan pemerintah bisa membantu untuk menambah maskapai.

Kepala Dislutkan Kalteng Darliansjah mengatakan, Pemprov Kalteng akan terus membantu dan mengawal agar kegiatan ekspor dapat dilakukan dengan baik. “Pelaku usaha perikanan akan dibantu hilirisasi ekspor ikan untuk ikan betutu sedangkan dari hulu akan dibantu tim UGM dan proses teknik pemijahan. Dan untuk hilir akan dicari jalan keluar regulasi dan penambahan maskapai,” ujarnya.

Sebagai informasi. Bahwa hasil tangkapan Ikan betutu bisa mencapai 2,5 ton/bulan pada musim menjelang kemarau atau bulan 9-10.  Dan  berkurang menjadi 1 ton/bulan pada musim hujan. Untuk wilayah tangkapan paling dekat ada di Rawa Roti. Grade A 800 gram harga 170/kg , grade B 600-799gr harga 60/kg dan grade C 500-599 gr harga 30/kg .Untuk negara singapura hanya menerima ikan betutu dengan ukuran minimal 800gr.(hfz)

Baca Juga :  Tahun Ini, 19 Raperda Usulan Pemprov Ditarget Rampung

PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan) Provinsi Kalteng. Mendampingi Tim Peneliti dari Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta melakukan studi kelayakan ekspor.  Kegiatan ini dilakukan dengan mendatangi salah satu pelaku usaha perikanan Ali Giyono Bakut, di Jalan Lele Palangkaraya, Kamis (13/6/2024).

Ali Giyono mengaku telah melakukan ekspor ikan Betutu atau Bakut ke beberapa Negara. Diantaranya Malaysia, Singapura, dan Cina, pengiriman dominan ke Kuala Lumpur. Untuk pengiriman lokal banyak ke Jakarta dan Batam.

“Ekspor ikan betutu yang telah dilakukan berupa ikan betutu hidup dan mati atau frozen dan ikan frozen. Harganya lebih murah tetapi lebih banyak diminati ikan betutu hidup, dengan cara pengiriman menggunakan cargo pesawat dengan maks waktu pingiriman 35 jam dari packing sampai bongkar, ” ujarnya.

Baca Juga :  Lakukan Berbagai Peningkatan dan Perkuatan Membangun Lumbung Pangan Na

Dirinya pun membeberkan. Bahwa kendala yang dihadapi adalah hasil tangkapan tidak bisa memenuhi permintaan dan maskapai pesawat di Palangkaraya sangat terbatas. Sehingga Ali berharap dengan kedatangan tim UGM bisa memberikan solusi melalui teknik pemijahan untuk ikan betutu dan pemerintah bisa membantu untuk menambah maskapai.

Kepala Dislutkan Kalteng Darliansjah mengatakan, Pemprov Kalteng akan terus membantu dan mengawal agar kegiatan ekspor dapat dilakukan dengan baik. “Pelaku usaha perikanan akan dibantu hilirisasi ekspor ikan untuk ikan betutu sedangkan dari hulu akan dibantu tim UGM dan proses teknik pemijahan. Dan untuk hilir akan dicari jalan keluar regulasi dan penambahan maskapai,” ujarnya.

Sebagai informasi. Bahwa hasil tangkapan Ikan betutu bisa mencapai 2,5 ton/bulan pada musim menjelang kemarau atau bulan 9-10.  Dan  berkurang menjadi 1 ton/bulan pada musim hujan. Untuk wilayah tangkapan paling dekat ada di Rawa Roti. Grade A 800 gram harga 170/kg , grade B 600-799gr harga 60/kg dan grade C 500-599 gr harga 30/kg .Untuk negara singapura hanya menerima ikan betutu dengan ukuran minimal 800gr.(hfz)

Baca Juga :  Tahun Ini, 19 Raperda Usulan Pemprov Ditarget Rampung

Terpopuler

Artikel Terbaru