32.6 C
Jakarta
Saturday, December 13, 2025

Seminar Natal Nasional 2025: Pemprov Kalteng Dorong Penguatan Keluarga Mandiri

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO  – Gubernur Kalimantan Tengah  (Kalteng) Agustiar Sabran diwakili oleh Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Kalteng Yulindra Dedy membuka secara resmi Seminar Natal Nasional Tahun 2025 di Gedung Serba Guna Paroki Santa Maria Palangka Raya, Jumat (12/12/2025). Seminar ini mengangkat subtema “Falsafah Huma Betang dalam Membangun dan Membina Keluarga Mandiri di Kalteng.”

Dalam sambutannya, Gubernur Kalteng Agustiar Sabran melalui Kepala Dishub Provinsi Kalteng Yulindra Dedy menyampaikan bahwa Natal adalah momentum untuk memperkuat kebersamaan dan keharmonisan.

“Natal adalah momentum untuk menata hati, mempererat persaudaraan, dan memperbarui komitmen membangun masyarakat yang adil dan makmur,” tutur Yulindra.

Yulindra menegaskan pentingnya penerapan nilai kearifan lokal dalam pembangunan keluarga masa kini.

Huma Betang bukan sekadar rumah panjang, tetapi filosofi kehidupan yang menanamkan nilai keharmonisan, kekeluargaan, dan kemandirian,” tegas Yulindra.

Yulindra menyampaikan bahwa keluarga adalah fondasi bagi masa depan daerah.

Baca Juga :  Pemko Palangka Raya Perkuat Sinergi Sambut Pilkada 2024

“Keluarga mandiri adalah keluarga yang beriman kuat, ekonomi tangguh, dan berkarakter unggul. Inilah fondasi pembentukan generasi masa depan Kalteng,” imbuh Yulindra.

Electronic money exchangers listing

Yuliandra juga menegaskan komitmen Pemerintah Provinsi Kalteng dalam memperkuat nilai kearifan lokal.

“Pemerintah Provinsi Kalteng berkomitmen memperkuat kearifan lokal dalam setiap program pembangunan untuk mewujudkan daerah yang damai, maju, dan sejahtera,” pungkas Yulindra.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana Provinsi Kalteng Linae Victoria Aden, memaparkan pentingnya falsafah Huma Betang sebagai pilar ketahanan dan kemandirian keluarga.

Huma Betang adalah simbol kebersamaan dan harmoni yang relevan untuk memperkuat ketahanan keluarga di masa kini,” jelas Linae.

Linae menyampaikan bahwa tantangan keluarga modern semakin kompleks sehingga perlu penguatan yang menyeluruh.

“Ketahanan keluarga tidak hanya menyangkuat ekonomi, tetapi juga kemampuan menghadapi krisis, menjaga komunikasi, dan membangun hubungan yang sehat,” ujar Linae.

Linae juga menyoroti pentingnya perlindungan kelompok rentan melalui berbagai layanan pemerintah.

Baca Juga :  Pemko Palangka Raya Evaluasi Ketersediaan Tenaga Medis Pasca Idulfitri

“Perempuan dan anak adalah kelompok yang paling rentan. Melalui Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak, Pusat Pembelajaran Keluarga, serta Unit Pelaksana Teknis Perlindungan Perempuan dan Anak, kami berupaya memastikan mereka memperoleh perlindungan dan layanan yang layak,” terang Linae.

Linae menegaskan bahwa penguatan keluarga adalah investasi pembangunan jangka panjang.

“Keluarga yang kuat akan melahirkan generasi berkualitas. Karena itu, penguatan keluarga adalah investasi penting bagi masa depan Kalteng,”imbuhnya.

Seminar Natal Nasional 2025 ini diharapkan menjadi ruang perumusan strategi penguatan keluarga serta memperkokoh nilai Huma Betang sebagai identitas budaya dan moral masyarakat Kalteng.

Tampak hadir FORKOPIMDA, Kakanwil Kemenag Kalteng Muhammad Yusi Abdhian, Ditjen Bimas Kristen Kemenag RI Suwarsono, Kepala Staf Kepresidenan RI Muhammad Qodari,  Pembimas Katolik Kalteng Sandra Mariyus, Rektor STIPAS Tahasak Danum Pambelum Fransiskus Janu Hamu, serta tokoh agama, akademisi, dan unsur masyarakat.(mmckalteng)

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO  – Gubernur Kalimantan Tengah  (Kalteng) Agustiar Sabran diwakili oleh Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Kalteng Yulindra Dedy membuka secara resmi Seminar Natal Nasional Tahun 2025 di Gedung Serba Guna Paroki Santa Maria Palangka Raya, Jumat (12/12/2025). Seminar ini mengangkat subtema “Falsafah Huma Betang dalam Membangun dan Membina Keluarga Mandiri di Kalteng.”

Dalam sambutannya, Gubernur Kalteng Agustiar Sabran melalui Kepala Dishub Provinsi Kalteng Yulindra Dedy menyampaikan bahwa Natal adalah momentum untuk memperkuat kebersamaan dan keharmonisan.

“Natal adalah momentum untuk menata hati, mempererat persaudaraan, dan memperbarui komitmen membangun masyarakat yang adil dan makmur,” tutur Yulindra.

Electronic money exchangers listing

Yulindra menegaskan pentingnya penerapan nilai kearifan lokal dalam pembangunan keluarga masa kini.

Huma Betang bukan sekadar rumah panjang, tetapi filosofi kehidupan yang menanamkan nilai keharmonisan, kekeluargaan, dan kemandirian,” tegas Yulindra.

Yulindra menyampaikan bahwa keluarga adalah fondasi bagi masa depan daerah.

Baca Juga :  Pemko Palangka Raya Perkuat Sinergi Sambut Pilkada 2024

“Keluarga mandiri adalah keluarga yang beriman kuat, ekonomi tangguh, dan berkarakter unggul. Inilah fondasi pembentukan generasi masa depan Kalteng,” imbuh Yulindra.

Yuliandra juga menegaskan komitmen Pemerintah Provinsi Kalteng dalam memperkuat nilai kearifan lokal.

“Pemerintah Provinsi Kalteng berkomitmen memperkuat kearifan lokal dalam setiap program pembangunan untuk mewujudkan daerah yang damai, maju, dan sejahtera,” pungkas Yulindra.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana Provinsi Kalteng Linae Victoria Aden, memaparkan pentingnya falsafah Huma Betang sebagai pilar ketahanan dan kemandirian keluarga.

Huma Betang adalah simbol kebersamaan dan harmoni yang relevan untuk memperkuat ketahanan keluarga di masa kini,” jelas Linae.

Linae menyampaikan bahwa tantangan keluarga modern semakin kompleks sehingga perlu penguatan yang menyeluruh.

“Ketahanan keluarga tidak hanya menyangkuat ekonomi, tetapi juga kemampuan menghadapi krisis, menjaga komunikasi, dan membangun hubungan yang sehat,” ujar Linae.

Linae juga menyoroti pentingnya perlindungan kelompok rentan melalui berbagai layanan pemerintah.

Baca Juga :  Pemko Palangka Raya Evaluasi Ketersediaan Tenaga Medis Pasca Idulfitri

“Perempuan dan anak adalah kelompok yang paling rentan. Melalui Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak, Pusat Pembelajaran Keluarga, serta Unit Pelaksana Teknis Perlindungan Perempuan dan Anak, kami berupaya memastikan mereka memperoleh perlindungan dan layanan yang layak,” terang Linae.

Linae menegaskan bahwa penguatan keluarga adalah investasi pembangunan jangka panjang.

“Keluarga yang kuat akan melahirkan generasi berkualitas. Karena itu, penguatan keluarga adalah investasi penting bagi masa depan Kalteng,”imbuhnya.

Seminar Natal Nasional 2025 ini diharapkan menjadi ruang perumusan strategi penguatan keluarga serta memperkokoh nilai Huma Betang sebagai identitas budaya dan moral masyarakat Kalteng.

Tampak hadir FORKOPIMDA, Kakanwil Kemenag Kalteng Muhammad Yusi Abdhian, Ditjen Bimas Kristen Kemenag RI Suwarsono, Kepala Staf Kepresidenan RI Muhammad Qodari,  Pembimas Katolik Kalteng Sandra Mariyus, Rektor STIPAS Tahasak Danum Pambelum Fransiskus Janu Hamu, serta tokoh agama, akademisi, dan unsur masyarakat.(mmckalteng)

Terpopuler

Artikel Terbaru