PALANGKA
RAYA, KALTENGPOS.CO – Pemerintah
Provinsi Kalimantan Tengah mencabut status siaga darurat karhutla tahun 2020. Hal
itu disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Kalteng Habib Ismail Bin Yahya
menghadiri acara rapat evaluasi penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (karhutla)
tahun
2020 di Golden Tulip Galaxy Hotel, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Kamis
(12/11).
Dalam kegiatan itu,
penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kalteng 2020 ini dinilai
berhasil.
Dijelaskan Habib, keberhasilan
ini tidak lepas dari dukungan seluruh stakeholders, baik pemerintah, TNI/Polri
dan seluruh elemen masyarakat. “Selain itu, pada kondisi kemarau 2020 ini juga
dipengaruhi oleh cuaca yang masih ada hujan, sehingga karhutla di Kalteng dapat
dikendalikan,†katanya.
Habib menyebutkan, dalam
pengendalian karhutla di Kalteng dilakukan sesuai prosedur yang ada. Khususnya
TNI/Polri dan juga bekerja sama dengan pemerintah untuk membuat
terobosan-terobosan baru dalam penanganan pencegahan karhutla sejak dini.
“Terobosan yang dilakukan
seperti membuat parit di kanal dan juga sumur bor serta peran serta
keterlibatan masyarakat peduli api (MPA),” ucapnya.
Memang, lanjut dia, kondisi
status karhutla di Kalteng ini saat ini sudah sangat jauh berkurang, bahkan
status siaga karhutla provinsi juga telah dicabut. Tentu saja, jika dibandingkan dengan kejadian
karhutla pada 2015 lalu sangat berbeda jauh.
“Hotspot (titik api, red)
tetap ada, karena ada yang sedikit membakar lahan, tapi tidak meluas. Bulan
lalu untuk siaga karhutlanya sudah kami cabut,” tegasnya.
Rapat evaluasi karhutla tersebut diikuti oleh sejumlah kementerian
dan lembaga pusat terkait, serta sebelas provinsi.