28.9 C
Jakarta
Friday, November 22, 2024

Yuas : Beberapa Komoditas Harus Menjadi Perhatian untuk Menekan Angka Inflasi di Kalteng

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO– Staf Ahli (Sahli) Gubernur Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan, Yuas Elko. Menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2024 secara virtual, di Ruang Rapat Bajakah Kantor Gubernur Kalteng, Senin (12/8/2024). Rakor dipimpin oleh Plt Sekjen Kemendagri Tomsi Tohir.

Direktur Direktorat Statistik Harga BPS Windhiarso Ponco. Menyampaikan dalam paparannya, deflasi pada bulan Juli 2024 dominan diakibatkan oleh deflasi secara umum pada komponen harga bergejolak.

“Komoditas yang menyumbang andil deflasi terdalam pada empat bulan terakhir dari komponen harga bergejolak adalah beberapa jenis komoditas holtikultura seperti bawang merah, tomat, dan cabai merah serta komoditas pangan yang lain yakni beras, daging ayam ras, dan telur ayam ras,” ujarnya.

Dijelaskan. Jumlah Kabupaten/Kota yang mengalami penurunan Indeks Perkembangan Harga (IPH) di minggu kedua Agustus 2024 lebih banyak dibandingkan Kabupaten/Kota yang mengalami kenaikan IPH.

“Begitu juga jumlah Kabupaten/Kota yang mengalami kenaikan IPH turun dari periode sebelumnya,” imbuhnya.

Baca Juga :  Disperkimtan Kalteng Gelar Rakor Redistribusi Tanah Objek Reforma Agraria

Ia menyebut, harga cabai rawit sampai dengan minggu kedua Agustus 2024 naik sebesar 18,85% dibanding Juli 2024.

“Sedangkan harga beras sampai dengan minggu kedua Agustus 2024 masih mengalami kenaikan yaitu sebesar 0,13% dan harga minyak goreng juga naik sebesar 0,27% dibanding Juli 2024. Sementara itu, harga cabai merah sampai dengan minggu kedua Agustus 2024 turun sebesar 2,82% dibanding Juli 2024,” imbuhnya.

Yuas mengatakan beberapa komoditas yang harus menjadi perhatian untuk menekan angka inflasi di Kalteng yakni beras, cabai rawit, cabai merah, bawang merah, bawang putih, gula, dan minyak goreng.

“Apalagi saat ini sudah masuk musim kemarau,” ungkapnya.

Yuas berpesan kepada pemerintah kabupaten dan kota agar selalu rutin melaksanakan gerakan pasar murah, pasar penyeimbang dan percepatan perluasan pertanaman padi untuk mengantisipasi kenaikan inflasi di musim kemarau.

Baca Juga :  Penutupan MTQH XXXI, Gubernur Kalteng Berikan Doorprize 32 Paket Umroh

“Seluruh Tim Percepatan Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten/Kota harus selalu kompak dan bekerja sama, dan juga menyediakan anggaran di wilayah masing-masing untuk antisipasi kenaikan inflasi,” imbuhnya.

Nampak hadir mendampingi Yuas Elko, unsur Forkompida, Kepala Instansi Vertikal dan Kepala Perangkat Daerah Provinsi Kalteng terkait.

Hadir pula secara virtual, Deputi III Bidang Perekonomian, Kantor Staf Presiden Edy Priyono, Deputi Bidang Kerawanan Pangan dan Gizi, Badan Pangan Nasional Nyoto Suwignyo, Direktur Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting, Kementerian Perdagangan Bambang Wisnubroto, Kepala Divisi Perencanaan Operasional dan Pelayanan Publik Perum BULOG Epi Sulandari.

Selain itu. Direktur Sayuran dan Tanaman Obat, Dirjen Holtikuktura, Kementerian Pertanian Andi Muhammad Idil Fitri, Direktur Pertimbanan Hukum, Jamdatun, Silah H. Pulungan, Wakasatgas Pangan Polri Helfi Assegaf, mewakili Panglima TNI, Staf Ahli Tingkat II Ekonomi Keuangan Eko Nursanto, serta Gubernur/Bupati/Wali Kota se-Indonesia.(hfz)

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO– Staf Ahli (Sahli) Gubernur Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan, Yuas Elko. Menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2024 secara virtual, di Ruang Rapat Bajakah Kantor Gubernur Kalteng, Senin (12/8/2024). Rakor dipimpin oleh Plt Sekjen Kemendagri Tomsi Tohir.

Direktur Direktorat Statistik Harga BPS Windhiarso Ponco. Menyampaikan dalam paparannya, deflasi pada bulan Juli 2024 dominan diakibatkan oleh deflasi secara umum pada komponen harga bergejolak.

“Komoditas yang menyumbang andil deflasi terdalam pada empat bulan terakhir dari komponen harga bergejolak adalah beberapa jenis komoditas holtikultura seperti bawang merah, tomat, dan cabai merah serta komoditas pangan yang lain yakni beras, daging ayam ras, dan telur ayam ras,” ujarnya.

Dijelaskan. Jumlah Kabupaten/Kota yang mengalami penurunan Indeks Perkembangan Harga (IPH) di minggu kedua Agustus 2024 lebih banyak dibandingkan Kabupaten/Kota yang mengalami kenaikan IPH.

“Begitu juga jumlah Kabupaten/Kota yang mengalami kenaikan IPH turun dari periode sebelumnya,” imbuhnya.

Baca Juga :  Disperkimtan Kalteng Gelar Rakor Redistribusi Tanah Objek Reforma Agraria

Ia menyebut, harga cabai rawit sampai dengan minggu kedua Agustus 2024 naik sebesar 18,85% dibanding Juli 2024.

“Sedangkan harga beras sampai dengan minggu kedua Agustus 2024 masih mengalami kenaikan yaitu sebesar 0,13% dan harga minyak goreng juga naik sebesar 0,27% dibanding Juli 2024. Sementara itu, harga cabai merah sampai dengan minggu kedua Agustus 2024 turun sebesar 2,82% dibanding Juli 2024,” imbuhnya.

Yuas mengatakan beberapa komoditas yang harus menjadi perhatian untuk menekan angka inflasi di Kalteng yakni beras, cabai rawit, cabai merah, bawang merah, bawang putih, gula, dan minyak goreng.

“Apalagi saat ini sudah masuk musim kemarau,” ungkapnya.

Yuas berpesan kepada pemerintah kabupaten dan kota agar selalu rutin melaksanakan gerakan pasar murah, pasar penyeimbang dan percepatan perluasan pertanaman padi untuk mengantisipasi kenaikan inflasi di musim kemarau.

Baca Juga :  Penutupan MTQH XXXI, Gubernur Kalteng Berikan Doorprize 32 Paket Umroh

“Seluruh Tim Percepatan Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten/Kota harus selalu kompak dan bekerja sama, dan juga menyediakan anggaran di wilayah masing-masing untuk antisipasi kenaikan inflasi,” imbuhnya.

Nampak hadir mendampingi Yuas Elko, unsur Forkompida, Kepala Instansi Vertikal dan Kepala Perangkat Daerah Provinsi Kalteng terkait.

Hadir pula secara virtual, Deputi III Bidang Perekonomian, Kantor Staf Presiden Edy Priyono, Deputi Bidang Kerawanan Pangan dan Gizi, Badan Pangan Nasional Nyoto Suwignyo, Direktur Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting, Kementerian Perdagangan Bambang Wisnubroto, Kepala Divisi Perencanaan Operasional dan Pelayanan Publik Perum BULOG Epi Sulandari.

Selain itu. Direktur Sayuran dan Tanaman Obat, Dirjen Holtikuktura, Kementerian Pertanian Andi Muhammad Idil Fitri, Direktur Pertimbanan Hukum, Jamdatun, Silah H. Pulungan, Wakasatgas Pangan Polri Helfi Assegaf, mewakili Panglima TNI, Staf Ahli Tingkat II Ekonomi Keuangan Eko Nursanto, serta Gubernur/Bupati/Wali Kota se-Indonesia.(hfz)

Terpopuler

Artikel Terbaru