30.9 C
Jakarta
Monday, April 7, 2025

Mentan Sebut Food Estate di Gumas Hanya Masalah Sepele

PALANGKARAYA  PROKALTENG.CO โ€“ Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengunjungi Kalimantan Tengah (Kalteng), Senin (11/12). Ia beserta jajaran Kementerian Pertanian (Kementan)  didampingi Gubernur Kalteng Sugianto Sabran. Agendanya, ia mengunjungi stand pameran di halaman kantor Gubernur Kalteng. Kemudian memberikan sambutan dan memberikan sejumlah bantuan tiga jenis.

Yakni benih padi imbrida dan s4prodi senilai Rp 8,5 milliar untuk Kalteng. Kemudian bantuan berupa alat pasca panen, pengolahan dan pemasaran tanaman pangan untuk Kalteng senilai Rp.1,525 milliar dan bantuan berupa benih jagung hibrida senilai Rp.630 juta untuk Kalteng.

Mentan Andi Amran Sulaiman mengatakan, tujuan ke Kalteng akan membangun sawah baru kurang lebih 136.000 hektate. Ia menyebut lahannya sudah siap.

โ€œYang kedua, ada lahan kita akan optimasi, yaitu IP nya hanya satu yaitu 100.000 lebih, kita bagaimana menjadikan dua dan tiga,โ€ ujarnya.

Selain itu, Amran menyebut saat dirinya dilantik, ia langsung meminta tolong untuk dilakukan penanaman di wilayah Kabupaten Gunung Mas.

Baca Juga :  Pemprov Gandeng Berbagai Elemen Jaga Kerukunan Jelang Pilkada

โ€œTernyata berhasil ditanami. Setelah satu bulannya lebih ditanami, tingginya kurang lebih 3 meter yang di Gunung Mas, dan itu akan kita lanjuti terus,โ€ bebernya.

Dia juga menyebut, komoditi yang ditanam yakni ubi dan jagung. Selain itu, sayur-sayuran, dan sorgum.

โ€œKita akan tanami semua 600 hektare, itu kecil. Itu masalah sepele. luasnya cuman 600 hektare. Yang kita rawat ini 7,3 juta hektare di seluruh Indonesia. Kalau dibandingkan itu, food estate yang di Gunung Mas hanya 0,008 persen. Jadi itu masalah kecil, jangan dibesar-besarkan. Dalam waktu 3 sampai 6 bulan beres semua,โ€ terangnya

Sementara itu, Gubernur Kalteng Sugianto Sabran mengucapkan terimakasih atas bantuan yang diberikan oleh Kementerian Pertanian RI tersebut. Ia mengatakan bantuan tersebut dapat mendorong peningkatan hasil pertanian di provinsi setempat.

โ€œKalimantan Tengah menjadi salah satu daerah yang dicanangkan sebagai lumbung pangan nasional. Tentunya perlu peran aktif dari seluruh pihak agar Kalimantan Tengah bisa menjadi daerah penopang pangan nasional,โ€ katanya.

Baca Juga :  Gubernur Berharap Tidak Ada Lagi Anak Putus Sekolah di Kalteng

Menurutnya, salah satu tantangan yang dihadapi dalam pembangunan pertanian khususnya tanaman pangan adalah semakin berkurangnya Luas Baku Sawah (LBS). Hal ini menjadi salah satu penyebab menurunnya produksi padi pada periode lima tahun terakhir.

โ€œPengembangan komoditas jagung juga perlu lebih digalakkan, sejalan dengan adanya program pembangunan pabrik pakan kapasitas 30 ton/hari di Parenggean Kabupaten Kotawaringin Timur. Di mana komoditas jagung merupakan salah satu bahan baku dari pakan ternak tersebut,โ€ imbuhnya.

Sugianto berharap, penyuluh pertanian lapangan agar dibekali dengan ilmu pengetahuan yang mampu selalu siap bergerak dan melakukan konsolidasi sebagai ujung tombak pertanian.

โ€œPerubahan pola pikir dan perilaku para pelaku utama dan pelaku usaha pertanian, fenomena perubahan iklim, kebutuhan akan kelembagaan ekonomi pertanian pedesaan yang tangguh dan mandiri,โ€ harapnya.(hfz/hnd)

PALANGKARAYA  PROKALTENG.CO โ€“ Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengunjungi Kalimantan Tengah (Kalteng), Senin (11/12). Ia beserta jajaran Kementerian Pertanian (Kementan)  didampingi Gubernur Kalteng Sugianto Sabran. Agendanya, ia mengunjungi stand pameran di halaman kantor Gubernur Kalteng. Kemudian memberikan sambutan dan memberikan sejumlah bantuan tiga jenis.

Yakni benih padi imbrida dan s4prodi senilai Rp 8,5 milliar untuk Kalteng. Kemudian bantuan berupa alat pasca panen, pengolahan dan pemasaran tanaman pangan untuk Kalteng senilai Rp.1,525 milliar dan bantuan berupa benih jagung hibrida senilai Rp.630 juta untuk Kalteng.

Mentan Andi Amran Sulaiman mengatakan, tujuan ke Kalteng akan membangun sawah baru kurang lebih 136.000 hektate. Ia menyebut lahannya sudah siap.

โ€œYang kedua, ada lahan kita akan optimasi, yaitu IP nya hanya satu yaitu 100.000 lebih, kita bagaimana menjadikan dua dan tiga,โ€ ujarnya.

Selain itu, Amran menyebut saat dirinya dilantik, ia langsung meminta tolong untuk dilakukan penanaman di wilayah Kabupaten Gunung Mas.

Baca Juga :  Pemprov Gandeng Berbagai Elemen Jaga Kerukunan Jelang Pilkada

โ€œTernyata berhasil ditanami. Setelah satu bulannya lebih ditanami, tingginya kurang lebih 3 meter yang di Gunung Mas, dan itu akan kita lanjuti terus,โ€ bebernya.

Dia juga menyebut, komoditi yang ditanam yakni ubi dan jagung. Selain itu, sayur-sayuran, dan sorgum.

โ€œKita akan tanami semua 600 hektare, itu kecil. Itu masalah sepele. luasnya cuman 600 hektare. Yang kita rawat ini 7,3 juta hektare di seluruh Indonesia. Kalau dibandingkan itu, food estate yang di Gunung Mas hanya 0,008 persen. Jadi itu masalah kecil, jangan dibesar-besarkan. Dalam waktu 3 sampai 6 bulan beres semua,โ€ terangnya

Sementara itu, Gubernur Kalteng Sugianto Sabran mengucapkan terimakasih atas bantuan yang diberikan oleh Kementerian Pertanian RI tersebut. Ia mengatakan bantuan tersebut dapat mendorong peningkatan hasil pertanian di provinsi setempat.

โ€œKalimantan Tengah menjadi salah satu daerah yang dicanangkan sebagai lumbung pangan nasional. Tentunya perlu peran aktif dari seluruh pihak agar Kalimantan Tengah bisa menjadi daerah penopang pangan nasional,โ€ katanya.

Baca Juga :  Gubernur Berharap Tidak Ada Lagi Anak Putus Sekolah di Kalteng

Menurutnya, salah satu tantangan yang dihadapi dalam pembangunan pertanian khususnya tanaman pangan adalah semakin berkurangnya Luas Baku Sawah (LBS). Hal ini menjadi salah satu penyebab menurunnya produksi padi pada periode lima tahun terakhir.

โ€œPengembangan komoditas jagung juga perlu lebih digalakkan, sejalan dengan adanya program pembangunan pabrik pakan kapasitas 30 ton/hari di Parenggean Kabupaten Kotawaringin Timur. Di mana komoditas jagung merupakan salah satu bahan baku dari pakan ternak tersebut,โ€ imbuhnya.

Sugianto berharap, penyuluh pertanian lapangan agar dibekali dengan ilmu pengetahuan yang mampu selalu siap bergerak dan melakukan konsolidasi sebagai ujung tombak pertanian.

โ€œPerubahan pola pikir dan perilaku para pelaku utama dan pelaku usaha pertanian, fenomena perubahan iklim, kebutuhan akan kelembagaan ekonomi pertanian pedesaan yang tangguh dan mandiri,โ€ harapnya.(hfz/hnd)

Terpopuler

Artikel Terbaru