31.7 C
Jakarta
Saturday, April 27, 2024

Koleksi Museum Gambarkan Sejarah dan Budaya Bangsa

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Sejarah suatu bangsa salah satunya dapat diketahui melalui berbagai peninggalan yang tersisa dan tersimpan dengan baik. Berbagai benda sejarah itu juga menggambarkan kehidupan dan budaya yang pernah ada.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Kalteng, Guntur Talajan ketika membuka Diskusi Terpumpun Pengkajian Koleksi (Guci/Martavan), di Auditorium UPT Museum Balanga Kalteng, Kamis (11/11/2021).

Menurut Guntur Talajan, diskusi terpumpun tentang kearifan lokal dan karya budaya dalam optik permuseuman itu, sejalan dengan program Pemerintah baik pusat maupun daerah agar masyarakat khususnya generasi muda, seperti pelajar/mahasiswa/komunitas, lebih mencintai budaya dan sejarah Kalteng.

Menurut dia, museum menjadi tempat menumbuh kembangkan rasa kecintaan terhadap nilai-nilai sejarah dan budaya bangsa yang tergambar dalam benda-benda sejarah yang terpampang pada museum.

Baca Juga :  Bahu Membahu Membantu Masyarakat Terdampak Banjr

“Berbagai benda sejarah yang ada, sekaligus menggambarkan kebijakan museum yang mencerminkan kepribadian bangsa sebagai bentuk ketahanan nasional dan menunjukan akan wawasan nusantara yang dimiliki sebagai masyarakat yang cinta akan sejarah, budaya serta menjunjung tinggi harkat martabat sebagai warga negara Indonesia yang memiliki identitas diri bercorakkan Bhinneka Tunggal Ika,” tutur Guntur.

Guntur Talajan berharap dengan dilaksanakannya diskusi terpumpun para pencinta sejarah budaya Kalteng mampu meningkatkan kecintaan terhadap sejarah peninggalan Suku Dayak yang ada di Museum Balanga Kalteng, khususnya Guci/Martavan.

Sementara itu, Kepala UPT Museum Balanga, Hasanudin menjelaskan, Diskusi Terpumpun Pengkajian Koleksi Guci/Martavan itu sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kunjungan wisatawan, baik mancanegara dan wisata nusantara, pelajar, mahasiswa untuk berkunjung ke Museum Balanga Kalteng.

Baca Juga :  Instansi Pemerintah Dikerahkan Lakukan Sterilisasi

Selain itu, sebagai sarana pembelajaran dan bimtek kebudayaan adat Dayak serta pelestarian Budaya sehingga tetap eksis/tidak tergerus oleh arus modemisasi serta memberikan wadah bagi generasi muda untuk dapat belajar dan kreatifitas sehingga dapat memotivasi untuk terus menjaga dan melestarikan peninggalan Sejarah.

“Tujuan uatam kita adalah untuk menumbuhkan rasa cinta generasi muda, khususnya para pelajar/mahasiswa serta masyarakat luas akan sejarah Kalteng serta menjaga adat dan budaya terhadap barang-barang peninggalan leluhur sebagai koleksi yang ada di museum,” ujarnta.

Turut hadir Kepala Seksi Kehumasan Diskominfosantik Prov. Kalteng Arbandigana serta Pejabat Eselon III dan IV di lingkungan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Kalteng

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Sejarah suatu bangsa salah satunya dapat diketahui melalui berbagai peninggalan yang tersisa dan tersimpan dengan baik. Berbagai benda sejarah itu juga menggambarkan kehidupan dan budaya yang pernah ada.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Kalteng, Guntur Talajan ketika membuka Diskusi Terpumpun Pengkajian Koleksi (Guci/Martavan), di Auditorium UPT Museum Balanga Kalteng, Kamis (11/11/2021).

Menurut Guntur Talajan, diskusi terpumpun tentang kearifan lokal dan karya budaya dalam optik permuseuman itu, sejalan dengan program Pemerintah baik pusat maupun daerah agar masyarakat khususnya generasi muda, seperti pelajar/mahasiswa/komunitas, lebih mencintai budaya dan sejarah Kalteng.

Menurut dia, museum menjadi tempat menumbuh kembangkan rasa kecintaan terhadap nilai-nilai sejarah dan budaya bangsa yang tergambar dalam benda-benda sejarah yang terpampang pada museum.

Baca Juga :  Bahu Membahu Membantu Masyarakat Terdampak Banjr

“Berbagai benda sejarah yang ada, sekaligus menggambarkan kebijakan museum yang mencerminkan kepribadian bangsa sebagai bentuk ketahanan nasional dan menunjukan akan wawasan nusantara yang dimiliki sebagai masyarakat yang cinta akan sejarah, budaya serta menjunjung tinggi harkat martabat sebagai warga negara Indonesia yang memiliki identitas diri bercorakkan Bhinneka Tunggal Ika,” tutur Guntur.

Guntur Talajan berharap dengan dilaksanakannya diskusi terpumpun para pencinta sejarah budaya Kalteng mampu meningkatkan kecintaan terhadap sejarah peninggalan Suku Dayak yang ada di Museum Balanga Kalteng, khususnya Guci/Martavan.

Sementara itu, Kepala UPT Museum Balanga, Hasanudin menjelaskan, Diskusi Terpumpun Pengkajian Koleksi Guci/Martavan itu sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kunjungan wisatawan, baik mancanegara dan wisata nusantara, pelajar, mahasiswa untuk berkunjung ke Museum Balanga Kalteng.

Baca Juga :  Instansi Pemerintah Dikerahkan Lakukan Sterilisasi

Selain itu, sebagai sarana pembelajaran dan bimtek kebudayaan adat Dayak serta pelestarian Budaya sehingga tetap eksis/tidak tergerus oleh arus modemisasi serta memberikan wadah bagi generasi muda untuk dapat belajar dan kreatifitas sehingga dapat memotivasi untuk terus menjaga dan melestarikan peninggalan Sejarah.

“Tujuan uatam kita adalah untuk menumbuhkan rasa cinta generasi muda, khususnya para pelajar/mahasiswa serta masyarakat luas akan sejarah Kalteng serta menjaga adat dan budaya terhadap barang-barang peninggalan leluhur sebagai koleksi yang ada di museum,” ujarnta.

Turut hadir Kepala Seksi Kehumasan Diskominfosantik Prov. Kalteng Arbandigana serta Pejabat Eselon III dan IV di lingkungan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Kalteng

Terpopuler

Artikel Terbaru