PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Enam Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) di Kalimantan Tengah turut serta dalam aksi sosial pembagian 1.000 takjil di Bundaran Besar Palangka Raya, Minggu (9/3/2025).
Organisasi tersebut adalah Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI), Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI), dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM).
Kegiatan ini digagas oleh Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Provinsi Kalimantan Tengah, Aisyah Thisia Agustiar Sabran, sebagai wujud kepedulian sosial selama Ramadan.
Ketua TP-PKK Kalteng, Aisyah Thisia Agustiar Sabran, menegaskan bahwa pembagian takjil ini bukan sekadar aksi berbagi, tetapi juga sebagai upaya mempererat kebersamaan dan tali silaturahmi antara pemerintah dan masyarakat. Ia menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk dukungan Gubernur Kalteng H. Agustiar Sabran dan Wagub H. Edy Pratowo dalam memperkuat semangat gotong royong di tengah masyarakat.
“Kami ingin memastikan Ramadan ini penuh keberkahan bagi semua, terutama mereka yang dalam perjalanan dan tidak sempat berbuka di rumah. Kehadiran para pemuda dalam kegiatan ini membuktikan bahwa semangat kebersamaan tetap terjaga di Kalimantan Tengah,” ujar Aisyah.
Salah satu perwakilan OKP dari PMII, Hafidz, menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif ini.
“Kami sangat mengapresiasi kegiatan berbagi takjil ini karena tidak hanya membantu masyarakat yang berpuasa, tetapi juga menunjukkan perhatian pemerintah terhadap warganya. Semoga kegiatan seperti ini terus berlangsung selama Ramadan dan menginspirasi organisasi lain untuk berpartisipasi,” katanya.
Plt. Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kalteng, Muhammad Reza Prabowo, menekankan pentingnya kepedulian sosial sebagai bentuk implementasi nilai-nilai luhur yang harus dijaga oleh generasi muda.
“Generasi muda Kalteng memiliki peran besar dalam membangun daerah ini. Mereka harus tumbuh dalam lingkungan yang menjunjung tinggi toleransi, kasih sayang, dan nilai-nilai kearifan lokal. Prinsip Belom Bahadat harus terus diterapkan agar kita semua bisa maju bersama secara setara dan berdaya saing,” ungkapnya.
Ia juga menambahkan bahwa aksi berbagi ini mencerminkan nilai Huma Betang, yang menanamkan semangat hidup berdampingan dalam harmoni dan saling mendukung antarwarga. (mmckalteng)