PALANGKA RAYA, KALTENGPOS.CO – Intensitas hujan yang
cukup tinggi selama ini, menyebabkan sejumlah ruas jalan di Kalteng terendam
banjir. Salah satunya adalah ruas jalan Pangkalan Bun menuju Kotawaringin Lama
(Kolam). Pemerintah Provinsi Kalteng melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang (PUPR) Provinsi Kalteng bergerak cepat melakukan penanganan di lokasi
tersebut.
“Kita
kemarin melakukan survei dan pengecekan langsung kelapangan terkait dengan
banjir yang merendam ruas jalan Pangkalan Bun Kolam dengan panjang 40,3
km,” kata Kepala Dinas DPUPR Provinsi Kalteng H Shalahuddin, Senin (9/11).
Menurutnya, jalan
yang terendam saat ini dengan posisi banjir yang parah di 6 km saja. Dan jika
dikumpulkan mencapai 550-600 meter panjangnya jalan yang terendam. “Kalau
banjirnya besar maka jalan yang 6 km hampir 80 persen terendam. Sehingga perlu
segera melakukan penanganan,” jelasnya.
Dijelaskan H
Shalahuddin bahwa awalnya ruas jalan tersebut merupakan jalan kabupaten dan
tahun 2017 diangkat statusnya menjadi jalan provinsi. “Kondisi ini tentu
kita ketahui bersama dimana terjadi perubahan iklim yang kemudian menyebabkan
banjir cukup besar di Kalteng. Ini harus segera ditangani tentunya agar tidak
menganggu alur trasportasi yang ada,” ungkapnya.
Sehingga ada dua
penanganan yang dilakukan saat ini. Pertama penanganan jangka pendek dengan pemeliharaan
berkala sebesar Rp 2,2 miliar. “Otomatis yang dikejar adalah penimbunan 1-2
meter sebagai upaya terdekat. Sebab jika diaspal dengan kondisi saat ini,
dikhawatirkan akan mengalami kerusakan saat banjir seperti saat ini,”
jelasnya.
Sebab syarat
jalan bisa bagus, minimal permukaan air dibawah 1 meter dari permukaan jalan.
Karena terendam mencapai 1 meter maka minimal menimbun hampir 2 meter di jalan
itu. “Target kita sampai Bulan Desember yaitu melakukan
penimbunan Sehingga bisa fungsional.
Walaupun belum dilakukan cor beton
tetapi mudah-mudahan tahun 2021 sudah dilakukan cor beton,” harapnya.
Untuk pengerjaan
jangka panjang, yang 6 kilo harus ditimbun dan kedepan jalan tersebut akan
dibangun menggunakan semen. Namun sementara ini ditutup untuk angkutan berat
termasuk mobil angkutan sawit dan CPO.
Tetapi untuk
transportasi yang sifatnya darurat masih bisa dilewati. Tetapi diutamakan yang
sifatnya darurat agar penimbunan berjalan lancar dan tidak menganggu pengerjaan
yang sedang berjalan saat ini. “Kita berharap dukungan kerjasama dari semua
pihak, agan penanganan tersebut dapat berjalan dengan lancar hingga bisa
kembali difungsikan jalan tersebut tepat waktu,” tutupnya.