27.4 C
Jakarta
Thursday, September 11, 2025

BPBD Kalteng Tegaskan Posko Krisis Karhutla Jadi Ujung Tombak Penanggulangan

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan Tengah menegaskan peran posko krisis dan pos lapangan (poslap) karhutla sebagai garda terdepan dalam pencegahan kebakaran hutan dan lahan. Hampir tiga bulan sejak diaktifkan pada 11 Juni 2025, posko tersebut terus menjaga kesiapsiagaan personel di 14 kabupaten/kota.

Kepala Pelaksana BPBD Kalteng, Ahmad Toyib, menekankan bahwa kekuatan tim lapangan menjadi faktor penentu dalam menekan potensi kebakaran. Ia memberikan apresiasi sekaligus dorongan semangat bagi petugas, termasuk relawan Masyarakat Peduli Api (MPA) yang aktif mendukung upaya pencegahan.

“Tim di lapangan adalah ujung tombak. Kita upayakan jangan sampai apinya membesar, dan kalau ada titik api, harus dipadamkan sedini mungkin,” ujar Toyib, Selasa (9/9/2025).

Baca Juga :  Melalui BIMP-EAGA, Kalteng Siap Perluas Akses Pasar UMKM ke Kancah Internasional

Toyib menilai langkah cepat yang dilakukan petugas patut diapresiasi. Berkat kesiapsiagaan tersebut, Kalteng berhasil menekan potensi kabut asap yang sebelumnya menjadi persoalan tahunan.

“Saya berterima kasih kepada seluruh personel. Mereka sudah bekerja keras menjaga Kalteng dari ancaman kabut asap,” katanya.

Menurutnya, keberhasilan ini sejalan dengan misi Gubernur Kalteng untuk mewujudkan “Kalteng Bebas Kabut Asap 2025.” Komitmen tersebut hanya bisa dicapai dengan kerja kolektif, baik pemerintah, relawan, maupun masyarakat luas.

Sejumlah strategi diperkuat, mulai dari patroli rutin darat dan perairan hingga teknologi modifikasi cuaca yang dijalankan Satgas Udara bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

“Modifikasi cuaca adalah salah satu strategi penting, terutama untuk menambah curah hujan di wilayah rawan kebakaran. Tapi tetap saja, patroli rutin di lapangan tidak bisa ditinggalkan,” jelas Toyib.

Baca Juga :  BPBD Kalteng Dorong Pemanfaatan DIBI, Mitigasi Bencana Lebih Efektif

Meski curah hujan meningkat dalam beberapa pekan terakhir, ia mengingatkan agar kewaspadaan tidak kendor. Lahan gambut yang mudah kering tetap menyimpan potensi kebakaran.

“Komitmen kita adalah mewujudkan Kalimantan Tengah bebas kabut asap tahun 2025. Jangan sampai ada kebakaran yang meluas. Ini tanggung jawab kita bersama,” tegasnya. (hfz)

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan Tengah menegaskan peran posko krisis dan pos lapangan (poslap) karhutla sebagai garda terdepan dalam pencegahan kebakaran hutan dan lahan. Hampir tiga bulan sejak diaktifkan pada 11 Juni 2025, posko tersebut terus menjaga kesiapsiagaan personel di 14 kabupaten/kota.

Kepala Pelaksana BPBD Kalteng, Ahmad Toyib, menekankan bahwa kekuatan tim lapangan menjadi faktor penentu dalam menekan potensi kebakaran. Ia memberikan apresiasi sekaligus dorongan semangat bagi petugas, termasuk relawan Masyarakat Peduli Api (MPA) yang aktif mendukung upaya pencegahan.

“Tim di lapangan adalah ujung tombak. Kita upayakan jangan sampai apinya membesar, dan kalau ada titik api, harus dipadamkan sedini mungkin,” ujar Toyib, Selasa (9/9/2025).

Baca Juga :  Melalui BIMP-EAGA, Kalteng Siap Perluas Akses Pasar UMKM ke Kancah Internasional

Toyib menilai langkah cepat yang dilakukan petugas patut diapresiasi. Berkat kesiapsiagaan tersebut, Kalteng berhasil menekan potensi kabut asap yang sebelumnya menjadi persoalan tahunan.

“Saya berterima kasih kepada seluruh personel. Mereka sudah bekerja keras menjaga Kalteng dari ancaman kabut asap,” katanya.

Menurutnya, keberhasilan ini sejalan dengan misi Gubernur Kalteng untuk mewujudkan “Kalteng Bebas Kabut Asap 2025.” Komitmen tersebut hanya bisa dicapai dengan kerja kolektif, baik pemerintah, relawan, maupun masyarakat luas.

Sejumlah strategi diperkuat, mulai dari patroli rutin darat dan perairan hingga teknologi modifikasi cuaca yang dijalankan Satgas Udara bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

“Modifikasi cuaca adalah salah satu strategi penting, terutama untuk menambah curah hujan di wilayah rawan kebakaran. Tapi tetap saja, patroli rutin di lapangan tidak bisa ditinggalkan,” jelas Toyib.

Baca Juga :  BPBD Kalteng Dorong Pemanfaatan DIBI, Mitigasi Bencana Lebih Efektif

Meski curah hujan meningkat dalam beberapa pekan terakhir, ia mengingatkan agar kewaspadaan tidak kendor. Lahan gambut yang mudah kering tetap menyimpan potensi kebakaran.

“Komitmen kita adalah mewujudkan Kalimantan Tengah bebas kabut asap tahun 2025. Jangan sampai ada kebakaran yang meluas. Ini tanggung jawab kita bersama,” tegasnya. (hfz)

Terpopuler

Artikel Terbaru