31.2 C
Jakarta
Tuesday, December 9, 2025

Curah Hujan Tinggi Ancam Wilayah Utara Kalteng, Pemprov Minta Koordinasi Diperketat

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO  — Ancaman bencana banjir dan longsor masih membayangi Kalimantan Tengah (Kalteng). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Palangka Raya mengingatkan bahwa potensi curah hujan tinggi diprediksi berlangsung panjang akibat fenomena La Niña yang diperkirakan bertahan hingga April 2026. Kondisi ini meningkatkan risiko banjir di sejumlah wilayah.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng meminta seluruh kabupaten/kota meningkatkan kewaspadaan, terutama menghadapi curah hujan tinggi yang dapat memicu bencana alam.

Wakil Gubernur (Wagub) Kalteng, H Edy Pratowo, menegaskan bahwa mitigasi harus menjadi prioritas, khususnya di daerah rawan longsor seperti Puruk Cahu, Muara Teweh, dan Gunung Mas.

“Kami sudah menyampaikan ke pemerintah kabupaten/kota. Instruksi juga disampaikan Menteri Dalam Negeri saat rapat virtual dengan seluruh kepala daerah. Diminta agar segera melakukan mitigasi menghadapi cuaca ekstrem hingga Desember,” ujar Edy dilansir dari Kalteng Pos, baru-baru ini.

Edy mengatakan, para bupati di wilayah rawan telah memahami langkah mitigasi yang diperlukan.

Namun, ia menekankan pentingnya koordinasi lintas sektor, terutama antara pemerintah daerah dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), agar respons cepat bisa dilakukan saat kondisi darurat.

Baca Juga :  Dislutkan Kolaborasi dengan BPBAT Mandiangin, Percepat Pembangunan Kelautan dan Perikanan Kalteng

“Curah hujan masih tinggi. Yang penting adalah koordinasi antarsektor, terutama dengan BPBD,” tegas Ketua DPD Partai Golkar Kalteng itu.

Electronic money exchangers listing

Terkait anggaran, Edy menjelaskan bahwa penanganan banjir dan bencana hidrometeorologi lainnya dapat menggunakan Belanja Tak Terduga (BTT).

Selain itu, BPBD juga memiliki anggaran rutin yang dapat digerakkan ketika status darurat ditetapkan.

“Biasanya menggunakan BTT. BPBD juga punya dana rutin. Jika status tanggap darurat ditetapkan, dana BTT bisa dipakai,” jelasnya.

Pemprov Kalteng menegaskan pentingnya mitigasi sejak dini untuk mengurangi risiko kerusakan infrastruktur maupun dampak terhadap masyarakat, terutama pada jalur utama yang kerap terdampak banjir dan longsor.

Sementara itu, Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Palangka Raya, Anton, menjelaskan bahwa fenomena La Niña tahun ini terjadi bersamaan dengan musim hujan, sehingga suplai uap air meningkat dan curah hujan lebih besar dibandingkan kondisi normal.

Baca Juga :  Tangkap Ikan Pakai Tangan Kosong, Ini Daftar Juara Lomba Mangaruhi

“Prediksi kami La Niña masih berlanjut sampai Januari, dan kemungkinan terus ke Februari, Maret, bahkan April. Jadi semester pertama tahun depan potensi hujannya masih tinggi,” ujar Anton saat ditemui usai kegiatan di Swiss-Belhotel Danum, Selasa (2/12).

BMKG menilai kondisi ini dapat memperbesar potensi banjir karena hujan sebelumnya telah menaikkan tinggi muka air sungai di berbagai wilayah.

“Hujan berikutnya akan membuat kenaikannya lebih cepat,” terangnya.

Ia menyebut wilayah utara Kalteng sebagai daerah dengan risiko tertinggi, meliputi Murung Raya, Barito Utara, Barito Selatan, dan Kapuas bagian utara. Kawasan pesisir seperti Sukamara dan Kotawaringin Barat juga perlu meningkatkan kewaspadaan.

“Untuk Desember, wilayah paling rawan tetap bagian utara. Wilayah pesisir juga perlu waspada,” kata Anton.

BMKG mengimbau seluruh pihak, termasuk sekolah, BPBD, dan masyarakat, agar tetap siaga menghadapi potensi hujan lebat, banjir, angin kencang, dan tanah longsor.

“Kami sudah menyampaikan peringatan dini. Tinggal bagaimana langkah antisipasinya di lapangan,” pungkasnya. (*rif/ala/kpg)

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO  — Ancaman bencana banjir dan longsor masih membayangi Kalimantan Tengah (Kalteng). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Palangka Raya mengingatkan bahwa potensi curah hujan tinggi diprediksi berlangsung panjang akibat fenomena La Niña yang diperkirakan bertahan hingga April 2026. Kondisi ini meningkatkan risiko banjir di sejumlah wilayah.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng meminta seluruh kabupaten/kota meningkatkan kewaspadaan, terutama menghadapi curah hujan tinggi yang dapat memicu bencana alam.

Wakil Gubernur (Wagub) Kalteng, H Edy Pratowo, menegaskan bahwa mitigasi harus menjadi prioritas, khususnya di daerah rawan longsor seperti Puruk Cahu, Muara Teweh, dan Gunung Mas.

Electronic money exchangers listing

“Kami sudah menyampaikan ke pemerintah kabupaten/kota. Instruksi juga disampaikan Menteri Dalam Negeri saat rapat virtual dengan seluruh kepala daerah. Diminta agar segera melakukan mitigasi menghadapi cuaca ekstrem hingga Desember,” ujar Edy dilansir dari Kalteng Pos, baru-baru ini.

Edy mengatakan, para bupati di wilayah rawan telah memahami langkah mitigasi yang diperlukan.

Namun, ia menekankan pentingnya koordinasi lintas sektor, terutama antara pemerintah daerah dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), agar respons cepat bisa dilakukan saat kondisi darurat.

Baca Juga :  Dislutkan Kolaborasi dengan BPBAT Mandiangin, Percepat Pembangunan Kelautan dan Perikanan Kalteng

“Curah hujan masih tinggi. Yang penting adalah koordinasi antarsektor, terutama dengan BPBD,” tegas Ketua DPD Partai Golkar Kalteng itu.

Terkait anggaran, Edy menjelaskan bahwa penanganan banjir dan bencana hidrometeorologi lainnya dapat menggunakan Belanja Tak Terduga (BTT).

Selain itu, BPBD juga memiliki anggaran rutin yang dapat digerakkan ketika status darurat ditetapkan.

“Biasanya menggunakan BTT. BPBD juga punya dana rutin. Jika status tanggap darurat ditetapkan, dana BTT bisa dipakai,” jelasnya.

Pemprov Kalteng menegaskan pentingnya mitigasi sejak dini untuk mengurangi risiko kerusakan infrastruktur maupun dampak terhadap masyarakat, terutama pada jalur utama yang kerap terdampak banjir dan longsor.

Sementara itu, Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Palangka Raya, Anton, menjelaskan bahwa fenomena La Niña tahun ini terjadi bersamaan dengan musim hujan, sehingga suplai uap air meningkat dan curah hujan lebih besar dibandingkan kondisi normal.

Baca Juga :  Tangkap Ikan Pakai Tangan Kosong, Ini Daftar Juara Lomba Mangaruhi

“Prediksi kami La Niña masih berlanjut sampai Januari, dan kemungkinan terus ke Februari, Maret, bahkan April. Jadi semester pertama tahun depan potensi hujannya masih tinggi,” ujar Anton saat ditemui usai kegiatan di Swiss-Belhotel Danum, Selasa (2/12).

BMKG menilai kondisi ini dapat memperbesar potensi banjir karena hujan sebelumnya telah menaikkan tinggi muka air sungai di berbagai wilayah.

“Hujan berikutnya akan membuat kenaikannya lebih cepat,” terangnya.

Ia menyebut wilayah utara Kalteng sebagai daerah dengan risiko tertinggi, meliputi Murung Raya, Barito Utara, Barito Selatan, dan Kapuas bagian utara. Kawasan pesisir seperti Sukamara dan Kotawaringin Barat juga perlu meningkatkan kewaspadaan.

“Untuk Desember, wilayah paling rawan tetap bagian utara. Wilayah pesisir juga perlu waspada,” kata Anton.

BMKG mengimbau seluruh pihak, termasuk sekolah, BPBD, dan masyarakat, agar tetap siaga menghadapi potensi hujan lebat, banjir, angin kencang, dan tanah longsor.

“Kami sudah menyampaikan peringatan dini. Tinggal bagaimana langkah antisipasinya di lapangan,” pungkasnya. (*rif/ala/kpg)

Terpopuler

Artikel Terbaru

/