29.2 C
Jakarta
Monday, May 20, 2024
spot_img

Stunting Ancaman Serius Pembangunan SDM

PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Polda Kalteng menggelar kegiatan Bakti Kesehatan dan Bantuan Sosial “Gebyar Posyandu Presisi Polda Kalteng”, di Aula Universitas Palangkaraya, Rabu (8/5).

Acara ini turut dihadiri oleh Wakil Gubernur Kalimantan Tengah, H. Edy Pratowo, Kapolda Kalteng, Irjen Pol. Djoko Poerwanto, Wakapolda Kalteng, Brigjen Pol. Mohamad Agung Budijono, Kapolresta Palangkaraya, Kombes Pol Budi Santosa, Danrem 102/Pjg yang diwakili Kasrem 102/Pjg, Kolonel Inf Ulysses Sondang, Asisten III Setda Kota Palangkaraya, Alman P. Pakpahan, serta tamu undangan lainnya.

Dalam sambutannya, Edy Pratowo menyampaikan atas nama Pemerintah Provinsi Kalteng mengucapkan terima kasih. Dan memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Kapolda Kalteng beserta seluruh jajaran, khususnya Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokes) Polda Kalteng atas terselenggaranya kegiatan bakti sosial kesehatan ini.

“Seperti diketahui, stunting merupakan ancaman serius bagi pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM). Stunting merupakan gangguan tumbuh kembang anak akibat kurangnya asupan nutrisi terutama pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK),” kata Edy, Rabu (8/5).

Baca Juga :  Ingin Liburan Aman, Satgas Covid-19 Sarankan ini

Menurutnya. Bahwa seribu hari pertama kehidupan adalah periode awal kehidupan saat janin terbentuk di dalam kandungan selama 270 hari hingga dua tahun pertama kehidupan selama 730 hari yang biasa disebut Masa Emas. Selama di dalam kandungan, organ-organ penting seperti otak, jantung, hati, ginjal, paru-paru, tulang mulai terbentuk dan berkembang, kemudian dilanjutkan selama dua tahun pasca kelahiran, dimana anak mulai beradaptasi dengan lingkungan dan puncak perkembangan fungsi kognitif anak.

Ia juga menilai pelaksanaan Bakti Kesehatan Gebyar Posyandu Presisi Polda Kalteng, karena kegiatannya menyasar ibu hamil, ibu menyusui, dan balita. Selain itu, upaya revitalisasi atau menggiatkan kembali Posyandu perlu terus didorong. Pos Pelayanan Terpadu atau yang dikenal dengan sebutan Posyandu merupakan garda terdepan untuk memajukan kesehatan masyarakat, termasuk dalam menurunkan angka stunting.

Kegiatan ini juga menjadi bukti nyata dukungan dan kolaborasi antarpemangku kepentingan, dalam melakukan upaya akselerasi percepatan penurunan stunting di Provinsi Kalteng.

Baca Juga :  Rumah Tidak Layak Huni Jadi Perhatian Disperkimtan Kalteng, Khususnya di Kabupaten Ini

“Seperti yang sering ditekankan oleh Bapak Gubernur Kalteng, penanganan stunting harus menjadi prioritas kita bersama, agar anak-anak kita dapat tumbuh menjadi generasi yang berkualitas unggul, handal, dan berdaya saing, sehingga nantinya mampu melanjutkan estafet pembangunan, mewujudkan Provinsi Kalteng yang maju, bermartabat, dan sejahtera,” tambahnya.

Dengan upaya pencegahan dan penanganan stunting, mutlak membutuhkan sinergitas seluruh pemangku kepentingan, kerja keras bersama lintas sektor. Jika semua pihak bersatu, tentu akan dapat mempercepat upaya penurunan stunting.

“Syukur alhamdulillah, upaya penurunan stunting yang kita lakukan sudah menunjukkan progres yang bagus. Angka Prevalensi Stunting Provinsi Kalimantan Tengah pada tahun 2023 sebesar 23,5 persen, turun 3,4 persen dibandingkan tahun sebelumnya,” ucapnya.

Dia berharap, kegiatan ini dapat dijadikan momentum untuk memperkuat komitmen dan sinergi semua pihak, dalam melakukan upaya percepatan penurunan stunting, sehingga angka stunting di Provinsi Kalteng semakin menurun lebih baik lagi dari tahun ke tahun. (ana)

PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Polda Kalteng menggelar kegiatan Bakti Kesehatan dan Bantuan Sosial “Gebyar Posyandu Presisi Polda Kalteng”, di Aula Universitas Palangkaraya, Rabu (8/5).

Acara ini turut dihadiri oleh Wakil Gubernur Kalimantan Tengah, H. Edy Pratowo, Kapolda Kalteng, Irjen Pol. Djoko Poerwanto, Wakapolda Kalteng, Brigjen Pol. Mohamad Agung Budijono, Kapolresta Palangkaraya, Kombes Pol Budi Santosa, Danrem 102/Pjg yang diwakili Kasrem 102/Pjg, Kolonel Inf Ulysses Sondang, Asisten III Setda Kota Palangkaraya, Alman P. Pakpahan, serta tamu undangan lainnya.

Dalam sambutannya, Edy Pratowo menyampaikan atas nama Pemerintah Provinsi Kalteng mengucapkan terima kasih. Dan memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Kapolda Kalteng beserta seluruh jajaran, khususnya Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokes) Polda Kalteng atas terselenggaranya kegiatan bakti sosial kesehatan ini.

“Seperti diketahui, stunting merupakan ancaman serius bagi pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM). Stunting merupakan gangguan tumbuh kembang anak akibat kurangnya asupan nutrisi terutama pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK),” kata Edy, Rabu (8/5).

Baca Juga :  Ingin Liburan Aman, Satgas Covid-19 Sarankan ini

Menurutnya. Bahwa seribu hari pertama kehidupan adalah periode awal kehidupan saat janin terbentuk di dalam kandungan selama 270 hari hingga dua tahun pertama kehidupan selama 730 hari yang biasa disebut Masa Emas. Selama di dalam kandungan, organ-organ penting seperti otak, jantung, hati, ginjal, paru-paru, tulang mulai terbentuk dan berkembang, kemudian dilanjutkan selama dua tahun pasca kelahiran, dimana anak mulai beradaptasi dengan lingkungan dan puncak perkembangan fungsi kognitif anak.

Ia juga menilai pelaksanaan Bakti Kesehatan Gebyar Posyandu Presisi Polda Kalteng, karena kegiatannya menyasar ibu hamil, ibu menyusui, dan balita. Selain itu, upaya revitalisasi atau menggiatkan kembali Posyandu perlu terus didorong. Pos Pelayanan Terpadu atau yang dikenal dengan sebutan Posyandu merupakan garda terdepan untuk memajukan kesehatan masyarakat, termasuk dalam menurunkan angka stunting.

Kegiatan ini juga menjadi bukti nyata dukungan dan kolaborasi antarpemangku kepentingan, dalam melakukan upaya akselerasi percepatan penurunan stunting di Provinsi Kalteng.

Baca Juga :  Rumah Tidak Layak Huni Jadi Perhatian Disperkimtan Kalteng, Khususnya di Kabupaten Ini

“Seperti yang sering ditekankan oleh Bapak Gubernur Kalteng, penanganan stunting harus menjadi prioritas kita bersama, agar anak-anak kita dapat tumbuh menjadi generasi yang berkualitas unggul, handal, dan berdaya saing, sehingga nantinya mampu melanjutkan estafet pembangunan, mewujudkan Provinsi Kalteng yang maju, bermartabat, dan sejahtera,” tambahnya.

Dengan upaya pencegahan dan penanganan stunting, mutlak membutuhkan sinergitas seluruh pemangku kepentingan, kerja keras bersama lintas sektor. Jika semua pihak bersatu, tentu akan dapat mempercepat upaya penurunan stunting.

“Syukur alhamdulillah, upaya penurunan stunting yang kita lakukan sudah menunjukkan progres yang bagus. Angka Prevalensi Stunting Provinsi Kalimantan Tengah pada tahun 2023 sebesar 23,5 persen, turun 3,4 persen dibandingkan tahun sebelumnya,” ucapnya.

Dia berharap, kegiatan ini dapat dijadikan momentum untuk memperkuat komitmen dan sinergi semua pihak, dalam melakukan upaya percepatan penurunan stunting, sehingga angka stunting di Provinsi Kalteng semakin menurun lebih baik lagi dari tahun ke tahun. (ana)

spot_img
spot_img

Terpopuler

spot_img

Artikel Terbaru