26.5 C
Jakarta
Wednesday, October 1, 2025

Gubernur Kalteng Cek Langsung PSU, Pastikan Proses Demokrasi Aman

MUARA TEWEH, PROKALTENG.CO – Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) H. Agustiar Sabran turun langsung meninjau pelaksanaan Pemungutan Suara Ulang (PSU) di Kabupaten Barito Utara, Rabu (6/8/2025). Kehadirannya bukan sekadar simbolik. Ia ingin memastikan jalannya PSU berjalan aman, tertib, dan taat hukum, sesuai amanat putusan Mahkamah Konstitusi.

Dari satu TPS ke TPS lainnya, Agustiar memantau langsung kondisi lapangan. Ia ingin memastikan warga benar-benar mendapatkan ruang yang adil untuk menyalurkan suara. PSU kali ini menjadi ujian kedewasaan berdemokrasi di daerah yang harus mengulang pemilu karena persoalan serius.

Dalam kunjungan tersebut, Agustiar didampingi Forkopimda, Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja, Plt. Sekda Kalteng Leonard S. Ampung, Pj. Bupati Barito Utara Indra Gunawan, serta sejumlah kepala perangkat daerah terkait.

Baca Juga :  Jabat Ketua KAD Anti Korupsi, Sekda Kalteng Siap Sinergi Cegah Korupsi

Peninjauan dimulai dari TPS 22 di halaman Kantor Bapperida, Kelurahan Melayu, Kecamatan Teweh Tengah, dengan jumlah pemilih terdaftar 501 orang. Kemudian dilanjutkan ke TPS 7 di halaman Kantor Disdukcapil, masih di Kelurahan Melayu, dengan 549 pemilih. Terakhir, ia mengunjungi TPS 6 di halaman SMAN 2 Jingah, Kelurahan Jingah, Kecamatan Teweh Baru, yang mencatatkan 551 pemilih.

“Kami mengimbau masyarakat agar berbondong-bondong datang ke TPS, gunakan hak pilih sesuai hati nurani, tanpa paksaan dan tekanan dalam bentuk apa pun,” ujar gubernur.

Ia menambahkan, sejauh pemantauan yang dilakukan, pelayanan di TPS berlangsung normal. Rata-rata warga hanya perlu menunggu sekitar 30 menit untuk mencoblos. Bahkan, pemilih yang datang lewat pukul 13.00 WIB tetap akan dilayani, selama terdaftar dalam DPT.

Baca Juga :  PTM Terbatas Dievaluasi Secara Berkala

Agustiar menyebut kehadirannya adalah bentuk tanggung jawab moral dan politik pemerintah daerah dalam menjaga marwah demokrasi.

“Kami datang langsung untuk memastikan semuanya berjalan sebagaimana mestinya, apalagi ini bagian dari tindak lanjut putusan MK. Ada hikmahnya juga, walaupun sampai tiga kali pemilu di sini, akhirnya kami bisa hadir langsung,” ungkapnya.

Kepada masyarakat, ia menitip pesan agar siap menerima hasil akhir PSU dengan sikap dewasa dan ikhlas.

“Siapapun yang terpilih, mari kita terima dengan ikhlas. Jangan bicara ke belakang terus, tidak akan habis waktunya kalau kita terus menoleh ke masa lalu,” pungkasnya. (hfz)

MUARA TEWEH, PROKALTENG.CO – Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) H. Agustiar Sabran turun langsung meninjau pelaksanaan Pemungutan Suara Ulang (PSU) di Kabupaten Barito Utara, Rabu (6/8/2025). Kehadirannya bukan sekadar simbolik. Ia ingin memastikan jalannya PSU berjalan aman, tertib, dan taat hukum, sesuai amanat putusan Mahkamah Konstitusi.

Dari satu TPS ke TPS lainnya, Agustiar memantau langsung kondisi lapangan. Ia ingin memastikan warga benar-benar mendapatkan ruang yang adil untuk menyalurkan suara. PSU kali ini menjadi ujian kedewasaan berdemokrasi di daerah yang harus mengulang pemilu karena persoalan serius.

Dalam kunjungan tersebut, Agustiar didampingi Forkopimda, Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja, Plt. Sekda Kalteng Leonard S. Ampung, Pj. Bupati Barito Utara Indra Gunawan, serta sejumlah kepala perangkat daerah terkait.

Baca Juga :  Jabat Ketua KAD Anti Korupsi, Sekda Kalteng Siap Sinergi Cegah Korupsi

Peninjauan dimulai dari TPS 22 di halaman Kantor Bapperida, Kelurahan Melayu, Kecamatan Teweh Tengah, dengan jumlah pemilih terdaftar 501 orang. Kemudian dilanjutkan ke TPS 7 di halaman Kantor Disdukcapil, masih di Kelurahan Melayu, dengan 549 pemilih. Terakhir, ia mengunjungi TPS 6 di halaman SMAN 2 Jingah, Kelurahan Jingah, Kecamatan Teweh Baru, yang mencatatkan 551 pemilih.

“Kami mengimbau masyarakat agar berbondong-bondong datang ke TPS, gunakan hak pilih sesuai hati nurani, tanpa paksaan dan tekanan dalam bentuk apa pun,” ujar gubernur.

Ia menambahkan, sejauh pemantauan yang dilakukan, pelayanan di TPS berlangsung normal. Rata-rata warga hanya perlu menunggu sekitar 30 menit untuk mencoblos. Bahkan, pemilih yang datang lewat pukul 13.00 WIB tetap akan dilayani, selama terdaftar dalam DPT.

Baca Juga :  PTM Terbatas Dievaluasi Secara Berkala

Agustiar menyebut kehadirannya adalah bentuk tanggung jawab moral dan politik pemerintah daerah dalam menjaga marwah demokrasi.

“Kami datang langsung untuk memastikan semuanya berjalan sebagaimana mestinya, apalagi ini bagian dari tindak lanjut putusan MK. Ada hikmahnya juga, walaupun sampai tiga kali pemilu di sini, akhirnya kami bisa hadir langsung,” ungkapnya.

Kepada masyarakat, ia menitip pesan agar siap menerima hasil akhir PSU dengan sikap dewasa dan ikhlas.

“Siapapun yang terpilih, mari kita terima dengan ikhlas. Jangan bicara ke belakang terus, tidak akan habis waktunya kalau kita terus menoleh ke masa lalu,” pungkasnya. (hfz)

Terpopuler

Artikel Terbaru