27.1 C
Jakarta
Saturday, April 27, 2024

PTM Terbatas Dievaluasi Secara Berkala

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran menegaskan, pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) Terbatas harus mengutamakan prinsip kehati-hatian. Kedisiplinan protokol kesehatan dan vaksinasi bagi pelajar harus terus didorong dan diterapkan secara ketat.

Selain itu, pihak sekolah dan orang tua juga harus benar-benar mengawasi kondisi siswa. "Kita harus ada kehati-hatian jangan sampai nanti timbul ribut jadi klaster baru. Itu pun kita jaga," tegas Sugianto.

Gubernur Sugianto Sabran juga menyatakan, pelaksanaan PTM Terbatas di setiap satuan pendidikan wajib dilakukan evaluasi secara berkala oleh seluruh jajaran terkait. Sehingga nantinya tidak terjadi munculnya klaster baru Covid-19.

"Nanti kita evaluasi terus secara berkala, apakah dalam PTM terbatas ini nanti ada ketemu orang-orang yang kena Covid atau tidak. Nanti kita ambil sampel secara acak di seluruh sekolah," sebut gubernur.

Lebih lanjut Sugianto mengungkapkan, saat ini situasi penanganan pandemi COVID-19 di Kalimantan Tengah sudah mulai berangsur-angsur membaik. Angka kasus konfirmasi positif baru telah mengalami penurunan drastis.

Meski demikian, dia menegaskan agar semua pihak tetap waspada. Upaya pengendalian pandemi harus terus dijalankan, yaitu dengan kedisiplinan prokes dan percepatan vaksinasi. "Biar pun saat ini di Kalimantan Tengah itu rata-rata harian sudah ada di bawah 10, angka kematian pun semakin kecil, bahkan ada beberapa hari tidak ada sama sekali. Tetap ini harus kita tekan terus, bagaimanapun Covid ini harus kita putus mata rantainya dengan prokes dan vaksin, itu kuncinya," tegas Sugianto.

Baca Juga :  Kunker ke Kotim, Gubernur Tinjau Ponpes Darul Amin

Pemerintah Provinsi Kalteng sendiri telah memulai penyelenggaraan PTM Terbatas untuk jenjang SMA/SMK/SLB se-Kalteng sejak 11 Oktober lalu. Bahkan saat ini, secara bertahap hampir semua jenjang satuan pendidikan di 13 kabupaten telah menggelar PTM Terbatas, kecuali di Kota Palangka Raya yang baru awal November tadi membuka izin penyelenggaraan pembelajaran langsung di sekolah.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya H Akhmad Fauliansyah melalui Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Aswan menyampaikan, sejak Senin (1/11/2021) pelaksanaan PTM terbatas tingkat SMP di ibu kota Provinsi Kalteng itu berjalan lancar tanpa ada kendala berarti.

Sejauh ini sekolah menengah pertama di Palangka Raya yang sudah melaksanakan PTM terbatas sebanyak 11 sekolah, meliputi SMP Islam Darussalam, SMP IT Nurul Ihsan, SMP IT Hasanka Boarding School, SMPN 1 Palangka Raya, SMPN 2, SMPN 3, SMPN 4, SMPN 5, SMPN 9, SMPN 11, dan SMPN 12.

Baca Juga :  374 CPNS dan 9 PPPK Lingkup Kalteng Terima SK

“Sekolah-sekolah yang saat ini melaksanakan PTM terbatas merupakan sekolah yang sebelumnya sudah menggelar simulasi PTM, tentunya merupakan sekolah-sekolah yang dinyatakan memenuhi syarat,” kata Aswan ketika dibincangi Kalteng Pos.

Sementara pekan depan, akan ada tujuh sekolah lagi yang diizinkan menggelar PTM terbatas, yakni SMP Nahdlatul Ulama, SMP Santa Maria, SMP Sahabat Alam, SMP Al Ghazali, SMPN 6 Palangka Raya, SMPN 7 Palangka Raya, dan SMPN 8 Palangka Raya.

“Saya berpesan agar orang tua memberikan pemahaman kepada anak masing-masing untuk terbiasa menerapkan protokol kesehatan. Selain itu, para orang tua diminta bisa menyiapkan bekal untuk anaknya sebelum ke sekolah,” ujarnya.

Senada diungkapkan Kepala Seksi Peserta Didik Sekolah Dasar (SD) Era. Ia menyampaikan bahwa pelaksanaan PTM terbatas di sejumlah sekolah dasar sejauh ini berjalan lancar. Pihaknya berencana mengizinkan tiga sekolah lagi untuk menggelar PTM terbatas ini.

Ketiga sekolah yang rencananya dibuka pekan depan adalah SDN 2 Kereng Bangkirai, SDN Percobaan, dan SD IT Sahabat Alam. “ Untuk orang tua murid SD, kami harap mereka bisa tepat waktu menjemput putra-putri masing-masing usai sekolah selama pelaksanaan PTM terbatas,” pungkasnya.

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran menegaskan, pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) Terbatas harus mengutamakan prinsip kehati-hatian. Kedisiplinan protokol kesehatan dan vaksinasi bagi pelajar harus terus didorong dan diterapkan secara ketat.

Selain itu, pihak sekolah dan orang tua juga harus benar-benar mengawasi kondisi siswa. "Kita harus ada kehati-hatian jangan sampai nanti timbul ribut jadi klaster baru. Itu pun kita jaga," tegas Sugianto.

Gubernur Sugianto Sabran juga menyatakan, pelaksanaan PTM Terbatas di setiap satuan pendidikan wajib dilakukan evaluasi secara berkala oleh seluruh jajaran terkait. Sehingga nantinya tidak terjadi munculnya klaster baru Covid-19.

"Nanti kita evaluasi terus secara berkala, apakah dalam PTM terbatas ini nanti ada ketemu orang-orang yang kena Covid atau tidak. Nanti kita ambil sampel secara acak di seluruh sekolah," sebut gubernur.

Lebih lanjut Sugianto mengungkapkan, saat ini situasi penanganan pandemi COVID-19 di Kalimantan Tengah sudah mulai berangsur-angsur membaik. Angka kasus konfirmasi positif baru telah mengalami penurunan drastis.

Meski demikian, dia menegaskan agar semua pihak tetap waspada. Upaya pengendalian pandemi harus terus dijalankan, yaitu dengan kedisiplinan prokes dan percepatan vaksinasi. "Biar pun saat ini di Kalimantan Tengah itu rata-rata harian sudah ada di bawah 10, angka kematian pun semakin kecil, bahkan ada beberapa hari tidak ada sama sekali. Tetap ini harus kita tekan terus, bagaimanapun Covid ini harus kita putus mata rantainya dengan prokes dan vaksin, itu kuncinya," tegas Sugianto.

Baca Juga :  Kunker ke Kotim, Gubernur Tinjau Ponpes Darul Amin

Pemerintah Provinsi Kalteng sendiri telah memulai penyelenggaraan PTM Terbatas untuk jenjang SMA/SMK/SLB se-Kalteng sejak 11 Oktober lalu. Bahkan saat ini, secara bertahap hampir semua jenjang satuan pendidikan di 13 kabupaten telah menggelar PTM Terbatas, kecuali di Kota Palangka Raya yang baru awal November tadi membuka izin penyelenggaraan pembelajaran langsung di sekolah.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya H Akhmad Fauliansyah melalui Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Aswan menyampaikan, sejak Senin (1/11/2021) pelaksanaan PTM terbatas tingkat SMP di ibu kota Provinsi Kalteng itu berjalan lancar tanpa ada kendala berarti.

Sejauh ini sekolah menengah pertama di Palangka Raya yang sudah melaksanakan PTM terbatas sebanyak 11 sekolah, meliputi SMP Islam Darussalam, SMP IT Nurul Ihsan, SMP IT Hasanka Boarding School, SMPN 1 Palangka Raya, SMPN 2, SMPN 3, SMPN 4, SMPN 5, SMPN 9, SMPN 11, dan SMPN 12.

Baca Juga :  374 CPNS dan 9 PPPK Lingkup Kalteng Terima SK

“Sekolah-sekolah yang saat ini melaksanakan PTM terbatas merupakan sekolah yang sebelumnya sudah menggelar simulasi PTM, tentunya merupakan sekolah-sekolah yang dinyatakan memenuhi syarat,” kata Aswan ketika dibincangi Kalteng Pos.

Sementara pekan depan, akan ada tujuh sekolah lagi yang diizinkan menggelar PTM terbatas, yakni SMP Nahdlatul Ulama, SMP Santa Maria, SMP Sahabat Alam, SMP Al Ghazali, SMPN 6 Palangka Raya, SMPN 7 Palangka Raya, dan SMPN 8 Palangka Raya.

“Saya berpesan agar orang tua memberikan pemahaman kepada anak masing-masing untuk terbiasa menerapkan protokol kesehatan. Selain itu, para orang tua diminta bisa menyiapkan bekal untuk anaknya sebelum ke sekolah,” ujarnya.

Senada diungkapkan Kepala Seksi Peserta Didik Sekolah Dasar (SD) Era. Ia menyampaikan bahwa pelaksanaan PTM terbatas di sejumlah sekolah dasar sejauh ini berjalan lancar. Pihaknya berencana mengizinkan tiga sekolah lagi untuk menggelar PTM terbatas ini.

Ketiga sekolah yang rencananya dibuka pekan depan adalah SDN 2 Kereng Bangkirai, SDN Percobaan, dan SD IT Sahabat Alam. “ Untuk orang tua murid SD, kami harap mereka bisa tepat waktu menjemput putra-putri masing-masing usai sekolah selama pelaksanaan PTM terbatas,” pungkasnya.

Terpopuler

Artikel Terbaru