32.1 C
Jakarta
Wednesday, August 6, 2025

Berkat Bantuan Gubernur Kalteng, SMAN 5 Kahayan Kuala Gelar ANBK Mandiri

PULANG PISAU, PROKALTENG.CO – Perjalanan panjang dan penuh risiko yang selama ini ditempuh siswa SMAN 5 Kahayan Kuala untuk mengikuti ujian nasional akhirnya berakhir. Berkat bantuan panel surya dan jaringan internet Starlink dari Gubernur Kalimantan Tengah H. Agustiar Sabran, sekolah yang terletak di pesisir Laut Jawa ini untuk pertama kalinya berhasil melaksanakan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) secara mandiri.

Satu lompatan besar bagi sekolah terpencil yang dulu berada di wilayah tanpa listrik dan sinyal.

“Dulu kami harus menumpang ke sekolah lain di Kecamatan Kahayan Kuala. Biayanya sangat tinggi dan risikonya besar,” ungkap Kepala SMAN 5 Kahayan Kuala, Rustam Sitompul.

“Kami bahkan harus menyisir menggunakan perahu melewati pesisir Laut Jawa yang gelombangnya kadang sangat besar. Itu pengalaman yang penuh perjuangan,” lanjutnya, Senin (4/8/2025).

Baca Juga :  Pentingnya Peningkatan Akses dan Kualitas Pendidikan

Tahun ini jadi babak baru. Ujian tak lagi identik dengan perjalanan melelahkan dan biaya tinggi.

“Sekarang anak-anak tidak perlu lagi menghadapi perjalanan berbahaya di laut. Mereka bisa ujian dengan aman, nyaman, dan tanpa biaya besar,” ujar Rustam dengan nada penuh rasa syukur.

Bagi Rustam, ini bukan sekadar soal alat atau jaringan. Lebih dari itu, ini tentang perhatian pemerintah terhadap pendidikan di daerah pelosok.

“Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Gubernur H. Agustiar Sabran dan Plt. Kadisdik Kalteng Muhammad Reza Prabowo. Karena perhatian mereka, anak-anak kami di pesisir bisa merasakan kemajuan yang sama dengan sekolah-sekolah di kota,” ucapnya haru.

Guru-guru pun merasakan dampaknya. Mengajar kini tak lagi dibayangi beban logistik.

Baca Juga :  Pejabat dan ASN Pemprov Kalteng Salurkan Zakat Melalui Baznas

“Kami tidak lagi terbebani dengan perjalanan panjang dan biaya transportasi yang mahal. Semua bisa dilakukan di sekolah sendiri. Ini benar-benar berkah,” tambah Rustam.

Sekolah yang dulunya harus melawan gelombang hanya demi ikut ujian, kini punya titik terang.

“Semoga dengan semua kemajuan ini, pendidikan di Kalimantan Tengah semakin maju dan diberkahi,” pungkas Rustam.

SMAN 5 Kahayan Kuala kini berdiri sebagai bukti bahwa teknologi dan kebijakan berpihak mampu menembus keterbatasan. Harapan pun tumbuh di ujung pesisir Kalimantan Tengah. (mmcdisdik)

PULANG PISAU, PROKALTENG.CO – Perjalanan panjang dan penuh risiko yang selama ini ditempuh siswa SMAN 5 Kahayan Kuala untuk mengikuti ujian nasional akhirnya berakhir. Berkat bantuan panel surya dan jaringan internet Starlink dari Gubernur Kalimantan Tengah H. Agustiar Sabran, sekolah yang terletak di pesisir Laut Jawa ini untuk pertama kalinya berhasil melaksanakan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) secara mandiri.

Satu lompatan besar bagi sekolah terpencil yang dulu berada di wilayah tanpa listrik dan sinyal.

“Dulu kami harus menumpang ke sekolah lain di Kecamatan Kahayan Kuala. Biayanya sangat tinggi dan risikonya besar,” ungkap Kepala SMAN 5 Kahayan Kuala, Rustam Sitompul.

“Kami bahkan harus menyisir menggunakan perahu melewati pesisir Laut Jawa yang gelombangnya kadang sangat besar. Itu pengalaman yang penuh perjuangan,” lanjutnya, Senin (4/8/2025).

Baca Juga :  Pentingnya Peningkatan Akses dan Kualitas Pendidikan

Tahun ini jadi babak baru. Ujian tak lagi identik dengan perjalanan melelahkan dan biaya tinggi.

“Sekarang anak-anak tidak perlu lagi menghadapi perjalanan berbahaya di laut. Mereka bisa ujian dengan aman, nyaman, dan tanpa biaya besar,” ujar Rustam dengan nada penuh rasa syukur.

Bagi Rustam, ini bukan sekadar soal alat atau jaringan. Lebih dari itu, ini tentang perhatian pemerintah terhadap pendidikan di daerah pelosok.

“Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Gubernur H. Agustiar Sabran dan Plt. Kadisdik Kalteng Muhammad Reza Prabowo. Karena perhatian mereka, anak-anak kami di pesisir bisa merasakan kemajuan yang sama dengan sekolah-sekolah di kota,” ucapnya haru.

Guru-guru pun merasakan dampaknya. Mengajar kini tak lagi dibayangi beban logistik.

Baca Juga :  Pejabat dan ASN Pemprov Kalteng Salurkan Zakat Melalui Baznas

“Kami tidak lagi terbebani dengan perjalanan panjang dan biaya transportasi yang mahal. Semua bisa dilakukan di sekolah sendiri. Ini benar-benar berkah,” tambah Rustam.

Sekolah yang dulunya harus melawan gelombang hanya demi ikut ujian, kini punya titik terang.

“Semoga dengan semua kemajuan ini, pendidikan di Kalimantan Tengah semakin maju dan diberkahi,” pungkas Rustam.

SMAN 5 Kahayan Kuala kini berdiri sebagai bukti bahwa teknologi dan kebijakan berpihak mampu menembus keterbatasan. Harapan pun tumbuh di ujung pesisir Kalimantan Tengah. (mmcdisdik)

Terpopuler

Artikel Terbaru

/