PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Rapat Koordinasi (Rakor) Tim Monitoring Percepatan Program Cetak Sawah dan Optimalisasi Lahan (OPLAH) Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2025 menjadi momentum penting dalam upaya memperkuat ketahanan pangan nasional menuju Indonesia Emas 2045.
Gubernur H. Agustiar Sabran memimpin langsung Rakor tersebut dan menegaskan pentingnya langkah konkret untuk meningkatkan produksi pertanian nasional.
“Kita tidak boleh hanya wacana. Tahun 2045 sudah dekat, dan ketahanan pangan adalah fondasi utama menuju Indonesia Emas,” tegasnya.
Program cetak sawah seluas 85.740 hektare dan OPLAH 6.482 hektare diharapkan dapat memperluas areal tanam sekaligus menciptakan lapangan kerja baru di sektor pertanian.
Pemerintah daerah bersama Forkopimda, TNI, Polri, dan Kementerian Pertanian berkomitmen mempercepat realisasi program strategis tersebut melalui monitoring ketat dan pendampingan di lapangan.
“Dengan kerja nyata dan kolaborasi lintas sektor, Kalteng siap menjadi bagian penting dari peta ketahanan pangan nasional,” tutup Agustiar. (mmckalteng)
PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Rapat Koordinasi (Rakor) Tim Monitoring Percepatan Program Cetak Sawah dan Optimalisasi Lahan (OPLAH) Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2025 menjadi momentum penting dalam upaya memperkuat ketahanan pangan nasional menuju Indonesia Emas 2045.
Gubernur H. Agustiar Sabran memimpin langsung Rakor tersebut dan menegaskan pentingnya langkah konkret untuk meningkatkan produksi pertanian nasional.
“Kita tidak boleh hanya wacana. Tahun 2045 sudah dekat, dan ketahanan pangan adalah fondasi utama menuju Indonesia Emas,” tegasnya.
Program cetak sawah seluas 85.740 hektare dan OPLAH 6.482 hektare diharapkan dapat memperluas areal tanam sekaligus menciptakan lapangan kerja baru di sektor pertanian.
Pemerintah daerah bersama Forkopimda, TNI, Polri, dan Kementerian Pertanian berkomitmen mempercepat realisasi program strategis tersebut melalui monitoring ketat dan pendampingan di lapangan.
“Dengan kerja nyata dan kolaborasi lintas sektor, Kalteng siap menjadi bagian penting dari peta ketahanan pangan nasional,” tutup Agustiar. (mmckalteng)