PALANGKA RAYA, KALTENGPOS.CO – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng berusaha menyediakan anggaran
penanganan Covid-19, salah satu yang dilakukan yakni melakukan recofusing dan realokasi anggaran.
Mengingat
penyediaan anggaran ini, maka Rumah Sakit dr Doris Sylvanus (RSDS) Palangka
Raya terus berusaha memaksimalkan anggaran yang ada untuk biaya operasional
penanganan Covid-19.
Apalagi, klaim
dana penanganan pasien Covid-19 di RSDS Palangka Raya ini tidak seluruhnya
turun dari pemerintah pusat. Sehingga
alokasi anggaran yang dikucurkan pemerintah daerah dinilai sangat mendukung sehingga
RSDS dapat menjalankan operasional penanganan Covid-19.
“Memang, untuk
dana klaim penanganan pasien Covid-19 tidak seluruhnya turun ke kami, tetapi
kami berterimakasih lantaran Pemprov Kalteng mendukung kami untuk biaya
operasional RSDS, kami akan memaksimalkan dana yang ada,†kata Direktur RSDS
Palangka Raya Yayu Indriaty pekan
lalu.
Diungkapkannya,
dana yang disalurkan ke RSDS ini merupakan dana belanja tidak terduga (BTT),
yang selama ini banyak digunakan seperti pembelian alat, reagen hingga
perluasan kapasitas RSDS Palangka Raya. Terlebih, lanjut dia, laboratorium yang
ada di RSDS ini memeriksa seluruh sempel Covid-19 se-Kalteng.
“Tetapi, saat
ini beberapa RS di kabupaten/kota sudah mulai ada, namun bagi RS yang masih
belum memiliki laboratorium dan alat masih dilakukan di RSDS, ini membutuhkan
biaya yang cukup besar dan selama ini dibiayai oleh pemda,†ungkap Yayu.
Meski demikian,
lanjut dia, kebutuhan yang cukup besar memang dibantu oleh Pemprov Klateng. Sedangkan
untuk kebutuhan lain yang masih dapat ditanggung oleh
RSDS, maka
menggunakan biaya dari Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) RSDS sendiri.
“Tidak semua
kami tagihkan ke Pemprov Kalteng, selebihnya kami menggunakan BLUD RSDS,â€
pungkasnya.