Site icon Prokalteng

Inflasi Oktober 2024 di Kalteng Terkendali, Sukamara Catat Angka Tertinggi

Plh. Sahli Pemkumpol Akhmad Husain saat mengikuti konferensi pers berita statistik, Jumat (1/11). (MMCKALTENG)

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Tengah mengumumkan data inflasi terbaru pada Oktober 2024. Hadir dalam konferensi pers tersebut, Plh. Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik (Pemkumpol), Akhmad Husain, yang mengikuti pemaparan data di Ruang Vicon BPS Kalteng, Palangka Raya, Jumat (1/11).

Dipimpin langsung oleh Kepala BPS Kalteng, Agnes Widiastuti, konferensi ini menyoroti perkembangan Indeks Harga Konsumen (IHK) di wilayah tersebut. Agnes mengungkapkan bahwa inflasi year-on-year (y-on-y) Kalteng pada Oktober 2024 tercatat sebesar 1,03% dengan IHK 105,75%. Inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Sukamara sebesar 1,61% dengan IHK 107,21%, sementara inflasi terendah di Kabupaten Kapuas sebesar 0,90% dengan IHK 106,08%.

“Pada bulan yang sama, inflasi *month-to-month* (m-to-m) sebesar 0,14% dan inflasi year-to-date (y-to-d) mencapai 0,19%,” papar Agnes. Ia menambahkan bahwa kenaikan inflasi y-on-y ini didorong oleh peningkatan harga di beberapa kelompok pengeluaran, seperti makanan, minuman, dan tembakau sebesar 1,60%, serta kelompok pendidikan sebesar 2,21%.

Komoditas yang berkontribusi pada inflasi y-on-y antara lain emas perhiasan, sigaret kretek mesin, ikan gabus, gula pasir, kopi bubuk, dan beras. Sedangkan komoditas yang mendorong deflasi meliputi daging ayam ras, bensin, cabai rawit, ikan asin sepat, dan susu bubuk untuk balita.

Di sisi lain, Akhmad Husain menegaskan pentingnya kerjasama seluruh pihak untuk menjaga inflasi tetap terkendali.

“Walaupun inflasi Kalteng relatif rendah, kami berharap seluruh pihak bisa bekerja sama agar inflasi tetap stabil,” ujarnya.

Menurutnya, hasil pemantauan BPS di empat kabupaten/kota menunjukkan inflasi tertinggi ada di Sukamara sebesar 1,61%, sedangkan Kota Palangka Raya mencatatkan inflasi 0,98%.

BPS juga mencatat bahwa beberapa komoditas menyumbang inflasi m-to-m, seperti daging ayam ras, emas perhiasan, beras, dan telur ayam ras, sementara deflasi dipengaruhi oleh turunnya harga bensin, cabai rawit, angkutan udara, dan terong.

Data ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi pemerintah dan masyarakat untuk terus memantau dan menjaga stabilitas ekonomi di Kalimantan Tengah. (mmckalteng)

Exit mobile version