PALANGKA
RAYA, KALTENGPOS.CO โ Bencana yang melanda Kalteng, baik itu
kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), banjir, dan corona virus atau Covid-19,
menjadi perhatian serius Pemerintah Provinsi Kalteng. Melalui Badan
Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPB-PK), Pemprov Kalteng
gelar rapat sosialisasi pengembangan forum pengurangan risiko bencana tahun
2020, Senin (30/11).
Rapat dihadiri oleh perwakilan Instansi Pemerintah
terkait, Instansi Vertikal Lingkup Provinsi Kalimantan Tengah, Rektor Universitas,
Institut, Sekolah Tinggi dari Perguruan Tinggi, Kepala Pelaksana BPBD
se-Kabupaten/Kota, Pimpinan Lembaga Usaha, Pimpinan Lembaga Non Pemerintah dan
Pimpinan Relawan.
รขโฌลDengan kegiatan ini kita ingin semakin menambah wawasan
kita terkait penanganan bencana dan memupuk rasa kemanusiaan kita. Terlebih lagi
dengan kondisi saat ini, yakni sudah terjadi tiga bencana besar di Kalteng
yaitu banjir, kebakaran hutan dan lahan bahkan Civid -19,โ kata Plt
Kepala Pelaksana BPB-PK Kalteng H Darliansjah.
Dia mengatakan, urusan bencana adalah urusan bersama. Itu
tertuang di dalam undang-undang 27 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana,
yang mana terdapat tiga komponen pelaku penanggulangan bencana yaitu
pemerintah/pemerintah daerah (Pasal 5), masyarakat (Pasal 26 dan 27) dan
lembaga usaha/sektor swasta (pasal 28 dan 29).
Dijelaskan, Pemerintah/pemerintah daerah melimpahkan
tugas dan tanggung jawab melalui BNPB/BPBD sebagai Koordinator, Komando, dan
juga Pelaksana, yang menyelaraskan peraturan, menjamin terselenggaranya
penanggulangan bencana secara terencana, terpadu, terkoordinasi dan menyeluruh,
membangun partisipasi dan kemitraan publik serta swasta.
Kemudian, lembaga usaha berkontribusi dalam membantu
kegiatan-kegiatan penanggulangan bencana dan meringankan penderitaan masyarakat
terdampak kejadian bencana, dan bertanggung jawab juga terhadap pendanaan
bencana yang diakibatkan oleh usahanya. Lalu masyarakat menciptakan dan
menumbuhkan kembali semangat gotong-royong, kesetiakawanan, kedermawanan dan
kepedulian antar sesama masyarakat.
รขโฌลKesemuanya itu
menciptakan kolaborasi dan membentuk kehidupan pribadi bahkan lingkungan yang
tanggap, tangkas dan tangguh dalam menghadapi bencana,โ pungkasnya.