Site icon Prokalteng

Lestarikan Budaya Dayak Melalui Lomba Maneweng, Manetek, Tuntang Manyila Kayu

Para peserta mengikuti lomba maneweng, manetek, tuntang manyila kayu, dari perwakilan masing-masing kecamatan di Kota Palangka Raya, Kamis (25/4). (Foto: Hana/Prokalteng.co)

PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Berbagai macam perlombaan digelar dalam Festival Budaya Palangkaraya 2024 yang dilaksanakan oleh Disparbudpora Kota Palangkaraya. Salah satunya lomba maneweng, manetek, tuntang manyila kayu, yang diadakan di (Ex) Halaman Kantor  DPRD Kota Palangkaraya, Jalan Tjilik Riwut kilometer 5,5, Kamis (25/4).

Pantauan di lapangan, para peserta sangat antusias mengikuti lomba tersebut. Koordinator Lomba Maneweng, Manetek, Tuntang Manyila Kayu, P. Lampang, menjelaskan bahwa ini adalah salah satu lomba yang diadakan pada festival budaya palangkaraya 2024.

“Ya, jadi ini nanti ada kelanjutannya, para pemenangnya akan mengikuti lomba Festival Budaya Isen Mulang di tingkat provinsi. Dan peserta untuk lomba kali ini diikuti oleh 5 peserta dari perwakilan masing-masing kecamatan di Kota Palangkaraya,” ujarnya saat diwawancarai media, Kamis (25/4).

Selain itu, untuk peralatan khusus yang digunakan dalam kegiatan lomba ini tentunya adalah Baliung tradisional, Baliung yang asli dan tidak dimodifikasi. Kemudian, tujuan dari lomba ini adalah untuk melestarikan budaya bagaimana budaya Dayak zaman dulu.

“Dimana dari potensi hutan itu diambil untuk menjalankan kelangsungan hidupnya. Dan budaya tidak bisa ditinggalkan, makanya kalau dilihat dari dekat pohon yang ditebang ada sebagian sesajen perlengkapan menebang, sirih pinang, dan lainnya yang disiapkan untuk mengingat agar budaya kita tetap lestari,” jelasnya.

Sebelum lomba dimulai, ada disertai Tarian Manasai. Dimana, tambah Lampang, bahwa Manasai memiliki arti salah satu unsur sukacita. Agar  sama-sama merasakan mengangkat budaya yang dimiliki, karena hal tersebut merupakan salah satu ciri khas dari karakteristik orang Dayak saat berkumpul bersama.

Dirinya juga berharap selaku koordinator lomba, adalah supaya lomba ini dapat melestarikan budaya yang dimiliki. Dan bisa diperlihatkan, dipamerkan, dipertontonkan ke khalayak ramai.

“Supaya mengetahui bahwa masih punya potensi dan eksis budaya kita,” tutupnya. (ana)

Exit mobile version