31.3 C
Jakarta
Thursday, October 2, 2025

Sepakat! Dibentuk Dapur di Wilayah 3T Agar Masyarakat Bantaran Sungai Mendapatkan Layanan MBG

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Pemerintah Kota Palangka Raya. Melalui Satgas Makan Bergizi Gratis (MBG) menggelar rapat ketiga membahas layanan pendidikan bagi masyarakat di bantaran sungai.

“Dalam rapat ini kita mendalami persoalan layanan yang tidak terakomodir ketentuan BGN untuk 1.000 dan 3.000 siswa, sehingga dari sisi bisnis maupun pelayanan mereka belum terhitung,” kata Pj. Sekda Kota Palangka Raya, Arbert Tombak usai rapat di kantor Wali Kota Palangka Raya, Selasa (23/9).

Rapat yang digelar tersebut menyepakati sejumlah langkah, termasuk adanya solusi dari Korwil BGN Kota Palangka Raya.

“Kita sepakat akan dibentuk dapur sesuai ketentuan SPPG di wilayah 3T (terpencil, terdepan, dan tertinggal) agar masyarakat bantaran sungai tetap mendapatkan layanan MBG,” ujarnya.

Baca Juga :  Ditemukan Gas Elpiji Lampaui HET, Ini Tindakan Pj Wali Kota Palangkaraya

Masyarakat di bantaran sungai yang jumlah siswanya kurang dari 1.000 orang, baik TK, PAUD, SD, maupun SMP, akan diakomodasi melalui pola SPPG 3T.

“Urgensinya saat ini proses harus melalui penganggaran, secara teknis nanti akan dibahas SOP-nya, sementara sumber dananya bisa dari APBN, APBD, CSR, hibah, ataupun alternatif lain,” tambahnya.

Dia menjelaskan. Bahwa hal ini menjadi bentuk komitmen pemerintah agar program MBG berjalan merata dan bisa diakses seluruh lapisan masyarakat di Palangka Raya.

“Harapannya, pada 2025 program ini bisa benar-benar running dan menyentuh daerah bantaran sungai yang sulit terjangkau layanan,” ucapnya. (*/adr)

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Pemerintah Kota Palangka Raya. Melalui Satgas Makan Bergizi Gratis (MBG) menggelar rapat ketiga membahas layanan pendidikan bagi masyarakat di bantaran sungai.

“Dalam rapat ini kita mendalami persoalan layanan yang tidak terakomodir ketentuan BGN untuk 1.000 dan 3.000 siswa, sehingga dari sisi bisnis maupun pelayanan mereka belum terhitung,” kata Pj. Sekda Kota Palangka Raya, Arbert Tombak usai rapat di kantor Wali Kota Palangka Raya, Selasa (23/9).

Rapat yang digelar tersebut menyepakati sejumlah langkah, termasuk adanya solusi dari Korwil BGN Kota Palangka Raya.

“Kita sepakat akan dibentuk dapur sesuai ketentuan SPPG di wilayah 3T (terpencil, terdepan, dan tertinggal) agar masyarakat bantaran sungai tetap mendapatkan layanan MBG,” ujarnya.

Baca Juga :  Ditemukan Gas Elpiji Lampaui HET, Ini Tindakan Pj Wali Kota Palangkaraya

Masyarakat di bantaran sungai yang jumlah siswanya kurang dari 1.000 orang, baik TK, PAUD, SD, maupun SMP, akan diakomodasi melalui pola SPPG 3T.

“Urgensinya saat ini proses harus melalui penganggaran, secara teknis nanti akan dibahas SOP-nya, sementara sumber dananya bisa dari APBN, APBD, CSR, hibah, ataupun alternatif lain,” tambahnya.

Dia menjelaskan. Bahwa hal ini menjadi bentuk komitmen pemerintah agar program MBG berjalan merata dan bisa diakses seluruh lapisan masyarakat di Palangka Raya.

“Harapannya, pada 2025 program ini bisa benar-benar running dan menyentuh daerah bantaran sungai yang sulit terjangkau layanan,” ucapnya. (*/adr)

Terpopuler

Artikel Terbaru