PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya, menggelar Focus Group Discussion (FGD) terkait Indeks Ketahanan Daerah (IKD). Sebagai bagian dari upaya memperkuat ketangguhan wilayah terhadap potensi bencana. Kegiatan ini digelar di aula BPBD Kota Palangka Raya, Rabu (23/7/2025).
Plt Kepala Pelaksana BPBD Kota Palangka Raya, Hendrikus Satria Budi. Menjelaskan IKD merupakan indikator penting yang digunakan untuk mengukur kapasitas suatu wilayah dalam mencegah, merespons, dan memulihkan diri dari dampak bencana.
“Penilaian IKD mencakup sejumlah aspek, mulai dari kapasitas kelembagaan, perencanaan pembangunan, kesiapsiagaan masyarakat, hingga ketangguhan infrastruktur,” ujarnya.
Berdasarkan Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), secara nasional angka Indeks Risiko Bencana (IRB) Indonesia masih tergolong tinggi. Rata-rata skor IRB nasional pada 2024 tercatat sebesar 149,76. Kalimantan Tengah sendiri termasuk dalam wilayah dengan tingkat risiko sedang hingga tinggi, terutama terhadap bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla), banjir, serta cuaca ekstrem.
Khusus di Kota Palangka Raya lanjut Budi, hasil perhitungan IKD sebelumnya menunjukkan masih adanya tantangan dalam aspek koordinasi lintas sektor, edukasi kebencanaan kepada masyarakat, serta penguatan sistem peringatan dini.
“Hal ini menjadi perhatian serius pemerintah untuk segera dibenahi melalui kerja sama lintas sektor yang lebih intensif dan terintegrasi,”ucapnya.
Menurutnya, FGD ini juga dinilai selaras dengan arah pembangunan yang tertuang dalam RPJMD Kota Palangka Raya 2024–2029, yang menempatkan pengurangan risiko bencana dan pembangunan berkelanjutan sebagai salah satu prioritas utama.
Pemerintah Kota menekankan, bencana bukan hanya berkaitan dengan fenomena alam, tetapi juga erat kaitannya dengan kesiapan manusia dan sistem dalam menghadapinya.
“Oleh karena itu, diperlukan keterlibatan aktif seluruh Perangkat Daerah, pemangku kepentingan, akademisi, dan elemen masyarakat dalam membangun kota yang tangguh terhadap bencana,” ucapnya.
Budi berharap kegiatan ini dapt menghasilkan output yang nyata serta berdampak langsung terhadap peningkatan skor IKD dengan tujuan memberikan kontribusi terhadap daerah dalam menurunkan IRB yang maksimal, sejalan dengan visi besar mewujudkan Kota Palangka Raya yang tangguh terhadap bencana. (jef)