PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Pemerintah Kota (Pemko) Palangkaraya melalui Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Kota Palangkaraya kembali menggelar Festival Palangkaraya 2024. Acara tersebut akan diselenggarakan pada 23 April hingga 25 April 2024 mendatang.
Terkait pelaksanaan kegiatan tersebut, Kepala Disparbudpora Kota Palangkaraya, Iin Hendrayati Idris melalui Kepala Bidang (Kabid) Kebudayaan Disparbudpora Kota Palangkaraya, Murni Pelita, mengatakan bahwa kegiatan ini tepatnya digelar berpusat di halaman (EX) Gedung DPRD Kota Palangkaraya, Jalan Tjilik Riwut kilometer 5,5.
Acara ini digelar sebagai upaya untuk meningkatkan, melestarikan dan memperkenalkan budaya lokal yang ada di Kota Palangkaraya. Sementara itu, mengenai persiapan kegiatan ini, Murni mengatakan, sudah mencapai hingga 80 persen, dan tinggal sedikit lagi untuk mencapai angka 100 persen. Adapun pendaftaran peserta sudah dimulai sejak 1 Maret 2024 lalu, yang diikuti dari 5 kecamatan yang ada di Kota Palangkaraya.
“Pendaftaran peserta sudah kita buka sejak tanggal 1 Maret hingga 22 April, di hari terakhir pendaftaran kita juga melakukan TM (technical meeting). Tanggal 23 April kita pembukaan sekaligus memulai perlombaan, dan tanggal 25 April penutupan,” ujar Murni, Kamis (18/4) siang.
Lebih lanjut, untuk kegiatan kali ini sama seperti tahun lalu ada 15 cabang yang dilombakan. Dimana Lawang Sakepeng menjadi salah satu lomba yang paling banyak diminati, baik dari kalangan orang tua maupun anak muda. Kemudian lomba tari tradisional baik pedalaman maupun pesisir juga paling banyak menarik antusiasme masyarakat umum untuk menyaksikan.
Murni menjelaskan bahwa kegiatan tahun ini sedikit berbeda dengan tahun sebelumnya, dilaksanakan di luar ruangan (outdoor) berbeda dengan tahun lalu yang dilaksanakan di dalam ruangan (indoor). Berdasarkan evaluasi tahun lalu, pihaknya sepakat untuk menyelenggarakan lomba di luar ruangan, yang diharapkan dapat menarik lebih banyak minat masyarakat untuk menyaksikannya.
“Ada 15 cabang yang kita lombakan dimana Lawang Sakepeng paling banyak penikmatnya dan tarian tradisionalnya banyak menarik penonton. Sehingga kalau kita adakan di dalam ruangan tidak akan mampu menampung karena terbatas. Jadi kita sepakat ada 3 titik lokasi yang kita gunakan,” bebernya.
Ia menyebutkan, pertama, di halaman belakang kantor (Disparbudpora Kota) ada beberapa lomba, di bawah Jembatan Kahayan ada lomba jukung tradisional dan besei kambe, dan yang terakhir dipusatkan di halaman (EX) gedung DPRD Kota Palangkaraya.
Murni menambahkan bahwa dengan adanya festival ini juga menjadi ajang seleksi pihaknya bagi para pemenang, yang selain mendapatkan uang pembinaan, juga piala dan penghargaan. Para pemenang juga akan menjadi perwakilan Kota Palangkaraya di tingkat provinsi dan nasional.
“Diharapkan hasil atau juara dari setiap cabang merupakan peserta terbaik dari masing-masing cabang lomba,” pungkasnya. (ana)