Site icon Prokalteng

Jelang Musim Hujan, Kebersihan Saluran Air Jadi Sorotan

Pj Sekda Kota Palangka Raya, Arbert Tombak (Fernando/Prokalteng.co)

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Kota Palangka Raya, Arbert Tombak, mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kepedulian terhadap kebersihan lingkungan, terutama saluran air, menjelang puncak musim hujan.

Ia menegaskan pentingnya langkah antisipatif guna mencegah banjir yang kerap terjadi akibat saluran tersumbat oleh sampah dan sedimen.

“Masyarakat perlu mempersiapkan lingkungannya dengan baik agar terhindar dari potensi genangan air yang dapat terjadi di musim penghujan,” kata Arbert, Jumat (15/11).

Arbert menjelaskan bahwa iklim di Palangka Raya terbagi menjadi dua musim, yakni musim hujan dan musim panas. Namun, terkadang terjadi fenomena kemarau basah, di mana hujan masih turun di tengah periode kemarau.

Kondisi ini, menurutnya, semakin mengharuskan masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan sepanjang tahun.

Pemerintah Kota Palangka Raya telah mengalokasikan anggaran untuk pemeliharaan saluran air primer, sekunder, hingga tersier. Namun, keberhasilan program ini sangat bergantung pada partisipasi aktif warga.

“Sebesar apapun anggaran yang digelontorkan, jika masyarakat tidak ikut menjaga kebersihan lingkungan, masalah seperti saluran tersumbat tidak akan bisa diatasi,” tegasnya.

Arbert menyebut sampah sebagai penyebab utama tersumbatnya saluran air. Tumpukan sampah dan sedimen sering kali menjadi hambatan bagi kelancaran aliran air, yang berisiko menimbulkan banjir.

Oleh karena itu, ia mengimbau masyarakat untuk rutin membersihkan saluran air di sekitar tempat tinggal mereka.

“Masyarakat diharapkan membersihkan saluran secara berkala, baik dari sampah, gulma, maupun sedimen, agar aliran air tetap lancar dan risiko banjir bisa diminimalisir,” tambahnya.

Arbert juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersinergi menjaga kebersihan lingkungan. Ia optimistis, jika semua pihak peduli dan bertanggung jawab, dampak positifnya akan dirasakan bersama.

“Kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat adalah kunci untuk menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, dan bebas dari banjir,” pungkasnya. (ndo)

Exit mobile version