PALANGKA RAYA,PROKKALTENG.CO-Lonjakan harga LPG 3 kilogram hingga tembus Rp40.000 di Pasar Besar Kota Palangka Raya memicu perhatian serius Wali Kota Palangka Raya, Fairid Naparin.
Kenaikan tersebut jauh di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang seharusnya hanya Rp22.000, sehingga dinilai berpotensi membebani kebutuhan dasar masyarakat.
Fairid menilai fenomena kenaikan harga menjelang hari besar keagamaan memang kerap terjadi setiap tahun. Namun ia menegaskan, pemerintah tidak akan tinggal diam apabila lonjakan harga berlangsung terlalu lama atau terjadi di luar batas kewajaran.
Menurutnya, kondisi tersebut harus dipantau ketat agar tidak berkembang menjadi masalah serius bagi masyarakat.
“Memang biasanya ada fluktuasi harga menjelang Natal dan Tahun Baru. Tapi kita tetap melihat kewajarannya. Kalau harganya terlalu lama meningkat, tentu akan menjadi atensi kami,” ujarnya.
Sebagai bentuk komitmen pengendalian inflasi, Pemerintah Kota Palangka Raya secara rutin menggelar rapat pengendalian inflasi setiap Senin. Dalam rapat tersebut, seluruh sektor terkait diminta memperkuat langkah antisipasi, mulai dari pemantauan distribusi hingga memastikan ketersediaan komoditas tetap stabil.
Fairid menambahkan, indikator inflasi Palangka Raya saat ini masih tergolong aman. Namun, ia menegaskan bahwa situasi tersebut tidak boleh membuat pemerintah lengah.
Berbagai langkah pencegahan terus disiapkan, terutama terhadap komoditas-komoditas yang sensitif terhadap gejolak pasar.
“Inflasi Palangka Raya sejauh ini masih aman, tetapi itu bukan alasan untuk lengah. Kita terus pantau agar tidak merugikan masyarakat,” katanya.
Orang nomor satu di Kota Cantik itu memastikan pemerintah akan turun langsung jika ditemukan indikasi permainan harga atau kelangkaan pasokan yang merugikan warga. Pengawasan di lapangan juga diperkuat, termasuk koordinasi dengan agen LPG dan pihak terkait lainnya. (zia/kpg)


