PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Hujan deras yang terus mengguyur Kota Palangkaraya belakangan ini membuat intensitas debit air meningkat, sehingga mengakibatkan banjir di beberapa titik di Kota Palangka Raya. Diketahui setidaknya ada 16 Kelurahan dari 30 Kelurahan yang ada di Kota Palangkaraya. Salah satunya akibat meluapnya air Sungai Kahayan dan Sungai Rungan.
Oleh karena itu, Plt BPBD Kota Palangkaraya, Berlianto menyampaikan bahwa pemberlakuan status siaga satu sudah diterapkan sejak 3 November 2023. Berlianto juga menambahkan untuk laporan perkembangan banjir saat ini dimana kembali terjadi penurunan debit air sebesar 9 cm pada Senin (11/12) di Jalan Anoi dan Kelurahan Marang.
“Mengenai status, sejak tanggal 3 November 2023, kita sudah berstatus siaga. Dan SK Wali Kota kemarin sudah ada terkait dengan siaga banjir. Jadi, sejak 3 November hingga 31 Desember 2023, tim kita selalu bergerak untuk pembersihan drainase dan penanganan pohon tumbang,” jelas Berlianto, Senin (11/12).
Ia juga menyebutkan bahwa pohon-pohon di Jalan Ais Nasution sedang dalam proses pembersihan pada Senin (11/12). Kemudian, dari kemarin hingga hari ini, laporan banjir di Jalan Anoi mengalami penurunan debit air sebesar 9 cm. Dan, di Marang, tadi malam juga terjadi penurunan debit air sebesar 9 cm.
“Mudah-mudahan debit air ini akan terus berkurang sehingga tidak terjadi banjir seperti tahun 2021 lalu,” katanya.
Berlianto dan pihaknya terus mengimbau kepada masyarakat Kota Palangkaraya untuk peduli terhadap lingkungan, tetap waspada dan memperhatikan berbagai sisi jika ada drainase atau pohon yang rawan tumbang untuk segera dilaporkan ke pihaknya untuk ditindaklanjuti.
“Insya Allah dengan segala kegiatan yang sudah kita lakukan sejak tanggal 3 November hingga 31 Desember nanti. Insya Allah juga bisa mengurangi dampak dari tingginya curah hujan di minggu ketiga dan keempat bulan Desember ini,” tutupnya. (ana/pri)
PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Hujan deras yang terus mengguyur Kota Palangkaraya belakangan ini membuat intensitas debit air meningkat, sehingga mengakibatkan banjir di beberapa titik di Kota Palangka Raya. Diketahui setidaknya ada 16 Kelurahan dari 30 Kelurahan yang ada di Kota Palangkaraya. Salah satunya akibat meluapnya air Sungai Kahayan dan Sungai Rungan.
Oleh karena itu, Plt BPBD Kota Palangkaraya, Berlianto menyampaikan bahwa pemberlakuan status siaga satu sudah diterapkan sejak 3 November 2023. Berlianto juga menambahkan untuk laporan perkembangan banjir saat ini dimana kembali terjadi penurunan debit air sebesar 9 cm pada Senin (11/12) di Jalan Anoi dan Kelurahan Marang.
“Mengenai status, sejak tanggal 3 November 2023, kita sudah berstatus siaga. Dan SK Wali Kota kemarin sudah ada terkait dengan siaga banjir. Jadi, sejak 3 November hingga 31 Desember 2023, tim kita selalu bergerak untuk pembersihan drainase dan penanganan pohon tumbang,” jelas Berlianto, Senin (11/12).
Ia juga menyebutkan bahwa pohon-pohon di Jalan Ais Nasution sedang dalam proses pembersihan pada Senin (11/12). Kemudian, dari kemarin hingga hari ini, laporan banjir di Jalan Anoi mengalami penurunan debit air sebesar 9 cm. Dan, di Marang, tadi malam juga terjadi penurunan debit air sebesar 9 cm.
“Mudah-mudahan debit air ini akan terus berkurang sehingga tidak terjadi banjir seperti tahun 2021 lalu,” katanya.
Berlianto dan pihaknya terus mengimbau kepada masyarakat Kota Palangkaraya untuk peduli terhadap lingkungan, tetap waspada dan memperhatikan berbagai sisi jika ada drainase atau pohon yang rawan tumbang untuk segera dilaporkan ke pihaknya untuk ditindaklanjuti.
“Insya Allah dengan segala kegiatan yang sudah kita lakukan sejak tanggal 3 November hingga 31 Desember nanti. Insya Allah juga bisa mengurangi dampak dari tingginya curah hujan di minggu ketiga dan keempat bulan Desember ini,” tutupnya. (ana/pri)
