PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Pemerintah Kota Palangkaraya menggelar Focus Group Discussion (FGD) Collaborative Goverment untuk transportasi publik di Kota Palangkaraya. Kegiatan dilaksanakan di Ruang Kahayan III Swiss Bell Hotel Danum, Rabu (11/10).
Pj Wali Kota Palangkaraya, Hera Nugrahayu menyampaikan transportasi perkotaan merupakan isu yang sangat penting dan strategis dalam kerangka pembangunan transportasi nasional. Pembenahan transportasi perkotaan telah menjadi bagian dari berbagai Dokumen Rencana Pembangunan Nasional. Baik RPJPN (Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional) 2005-2024 maupun dalam setiap RPJM.
Ia menilai bahwa FGD ini merupakan gagasan tentang bagaimana kolaborasi pemerintahan yang kolaboratif diterapkan di berbagai sektor.
“Yang saat ini akan kami lakukan dan akan kami angkat adalah masalah transportasi massal, yang datanya semakin menurun penggunaannya. Seperti juga yang dikatakan Prof. Dr. Djohermansyah Djohan, Ma sebagai salah satu guru besar IPDN bagian pemerintahan. Beliau sangat mendorong Kota Palangkaraya untuk sudah memikirkan hal itu. Walaupun mungkin isu-isu kemacetan, isu lingkungan, polusi segala macam, belum kita rasakan,” ujar Hera.
Menurutnya, hal tersebut juga harus diantisipasi sejak awal. Pemerintah yang baik, menurutnya adalah pemerintah yang mengantisipasi segala sesuatunya sejak awal sebelum terjadi hal-hal atau permasalahan yang berat untuk masyarakat.
“Jadi dalam 5 tahun ke depan, atau 10 tahun ke depan. Ya, bisa jadi karena Ibu Kota Nusantara (IKN) sudah mulai dibangun. Jadi bisa saja Palangkaraya sebagai kota pendukung IKN mengalami hal yang sama nantinya. Antisipasinya adalah bagaimana sektor transportasi memiliki solusi,” jelasnya. (*ana/hnd)
PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Pemerintah Kota Palangkaraya menggelar Focus Group Discussion (FGD) Collaborative Goverment untuk transportasi publik di Kota Palangkaraya. Kegiatan dilaksanakan di Ruang Kahayan III Swiss Bell Hotel Danum, Rabu (11/10).
Pj Wali Kota Palangkaraya, Hera Nugrahayu menyampaikan transportasi perkotaan merupakan isu yang sangat penting dan strategis dalam kerangka pembangunan transportasi nasional. Pembenahan transportasi perkotaan telah menjadi bagian dari berbagai Dokumen Rencana Pembangunan Nasional. Baik RPJPN (Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional) 2005-2024 maupun dalam setiap RPJM.
Ia menilai bahwa FGD ini merupakan gagasan tentang bagaimana kolaborasi pemerintahan yang kolaboratif diterapkan di berbagai sektor.
“Yang saat ini akan kami lakukan dan akan kami angkat adalah masalah transportasi massal, yang datanya semakin menurun penggunaannya. Seperti juga yang dikatakan Prof. Dr. Djohermansyah Djohan, Ma sebagai salah satu guru besar IPDN bagian pemerintahan. Beliau sangat mendorong Kota Palangkaraya untuk sudah memikirkan hal itu. Walaupun mungkin isu-isu kemacetan, isu lingkungan, polusi segala macam, belum kita rasakan,” ujar Hera.
Menurutnya, hal tersebut juga harus diantisipasi sejak awal. Pemerintah yang baik, menurutnya adalah pemerintah yang mengantisipasi segala sesuatunya sejak awal sebelum terjadi hal-hal atau permasalahan yang berat untuk masyarakat.
“Jadi dalam 5 tahun ke depan, atau 10 tahun ke depan. Ya, bisa jadi karena Ibu Kota Nusantara (IKN) sudah mulai dibangun. Jadi bisa saja Palangkaraya sebagai kota pendukung IKN mengalami hal yang sama nantinya. Antisipasinya adalah bagaimana sektor transportasi memiliki solusi,” jelasnya. (*ana/hnd)
