PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Kota Palangka Raya kini berada di level 2 dalam PPKM, namun Wakil Wali Kota Palangka Raya Umi Mastikah mengingatkan, hal itu bukan berarti bisa bebas melakukan apa saja. Masih adanya beberapa batasan juga prosedur kesehatan yang harus dipatuhi kini menjadi adaptasi sosial baru di masyarakat.Â
Untuk itu, ia meminta agar masyarakat dalam beraktivitas harus tetap menerapkan protokol kesehatan dalam melakukan aktivitas kesehariannya.Â
“Meski kita berada di PPKM level 2, sekali lagi saya tekankan untuk masyarakat serta pelaku usaha agar tidak bosan-bosan mematuhi protokol kesehatan 5 M,†ucap Umi.Â
Dengan menerapkan protokol kesehatan niscaya pandemi yang saat ini sangat berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi tersebut akan cepat berakhir.Â
Selain itu, disebutkannya bahwa dalam memutus mata rantai rantai penyebaran covid-19 peran dan dukungan masyarakat sangat dibutuhkan. Karena tanpa adanya kesadaran masyarakat itu sendiri pandemi ini tidak akan cepat berakhir.Â
“Jadi mari kita semua bersama-sama semua pihak agar selalu mematuhi protokol setan yang ada agar ekonomi kita cepat pulih dan ada mi ini cepat berakhir,” ungkapnya.Â
Sementara itu, terkait dengan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas secara berkala, Kepala Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, Akhmad Fauliansyah mengatakan bahwa pihaknya terus melakukan evaluasi secara berkala.Â
“Hingga saat ini kami terus melakukan evaluasi PTM Terbatas di Kota Palangka Raya dan sampai kemaren sudah 36 sekolah yang sudah melaksanakan PTM Terbatasâ€, kata Fauliansyah, Rabu (10/11).Â
Dikatakannya hingga saat ini, masih ada beberapa sekolah yang sedang melaksanakan uji coba PTM Terbatas. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan memastikan kesiapan sekolah dalam melaksanakan PTM Terbatas.Â
“Jadi intinya, pelaksanaan PTM terbatas dilakukan secara bertahap dengan penuh kehati-hatian, sekolah yang akan melaksanakan PTM terbatas harus melakukan simulasi terlebih dulu, baru setelah simulasi , sekolah diberikan rekomendasi,” bebernya.Â
Selama proses PTM Terbatas diwilayah Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah, pihaknya belum menemukan adanya temuan kasus penyebaran Covid-19 pada proses pelaksanaan aktivitas belajar tatap muka terbatas.Â
“Alhamdulillah sampai saat ini masih aman, belum ada temuan kasus covid-19 pada saat pelaksanaan belajar tatap muka terbatas,” tandasnya.Â