33.1 C
Jakarta
Saturday, November 23, 2024

Delapan Pelajar SMP 5 Palangka Raya Ikuti Ujian Sekolah secara Luring

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Pelaksanaan ujian sekolah tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan sederajat di Kota Palangka Raya sudah dimulai dilaksanakan sejak, Senin (5/4) kemarin.  Bahkan pada pelaksanaan ujian ini, pihak sekolah bisa menggunakan metode secara dalam jaringan (daring) maupun luar jaringan (luring).  Namun hal itu juga harus tetap memenuhi Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku. Termasuk penerapan protokol kesehatan (prokes) terlebih untuk sekolah yang berada di zona hijau Covid-19.

Salah satu sekolah yang menggunakan dua metode dalam pelaksanaan ujian sekolah tersebut yaitu SMPN 5 Palangka Raya. Ya, sekolah yang berada di Jalan Tjilik Riwut Km 33 Kelurahan Banturung, Kecamatan Bukit Batu ini melaksanakan ujian sekolah dengan menggunakan metode daring dan luring.

Kepala Sekolah SMPN 5 Palangka Raya, Elga Watie mengatakan, untuk ujian sekolah pihaknya menggunakan dua system tersebut. Dimana menurutnya sistem luring yang diterapkan adalah mefasilitasi pelajar yang tidak punya fasilitas handphone atau jaringan yang susah di tempat tinggalnya. Sehingga mengharuskan pelajar mengikuti pelaksanaan ujian di sekolah. Seperti yang terlihat pada pelaksanaan hari kedua ujian sekolah, Selasa (6/4). Sebanyak delapan pelajar antusias mengikuti ujian sekolah secara luring dengan penerapan prokes yang cukup ketat.

Baca Juga :  Fairid Tinjau Vaksinasi Covid-19 di Metos, Peserta Lebihi Target

"Kalau di tempat kita itu tidak menentu untuk jumlah pelajar yang ikut ujian sekolah secara luring ini.  Tergantung dengan sikon atau jaringan. Kalau yang tetap mengikuti luring ada delapan orang, tapi bisa juga kalau pelajar terkendala pada jaringan internet, mereka bisa mengikuti ujian di sekolah,"kata Elga Watie kepada prokalteng.co.

Dijelaskannya, bahwa dalam pelaksanaan ujian secara luring di sekolah ini, tentu dilakukan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) ketat. Sementara itu untuk jumlah pelajar SMPN 5 Palangka Raya yang mengikuti ujian sebanyak 107 orang. Sedangkan untuk SMP terbuka sebanyak 31 orang.

"Kami tetap siap bagaimana pun keadaannya untuk pelaksanaan ujian. Yang penting pelajar itu bisa melaksanakan ujian. Kami harapkan, bagi pelajar yang terkendala jaringan internet di rumah, harap bisa datang ke sekolah," ujarnya.

Baca Juga :  Tahun Ini, Pemko Palangka Raya Tak Membuka Penerimaan CPNS

Lebih jauh, Elga Watie menerangkan bahwa pelaksanaan ujian secara daring pelajar pun mengikuti dengan membuka aplikasi atau link yang sudah disediakan dan mengerjakan soal tersebut dengan menggunakan handphone.

"Jadi mereka langsung masuk di link yang sudah kami buat, dan pelajar tinggal mengisi nama, nomor peserta dan soal ujiannya akan keluar satu persatu. Jadi mereka menjawab kalau memang sudah selesai mengerjakan. Jawaban atau nilai dari pelajar pun terlihat oleh pelajar itu sendiri," pungkasnya.

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Pelaksanaan ujian sekolah tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan sederajat di Kota Palangka Raya sudah dimulai dilaksanakan sejak, Senin (5/4) kemarin.  Bahkan pada pelaksanaan ujian ini, pihak sekolah bisa menggunakan metode secara dalam jaringan (daring) maupun luar jaringan (luring).  Namun hal itu juga harus tetap memenuhi Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku. Termasuk penerapan protokol kesehatan (prokes) terlebih untuk sekolah yang berada di zona hijau Covid-19.

Salah satu sekolah yang menggunakan dua metode dalam pelaksanaan ujian sekolah tersebut yaitu SMPN 5 Palangka Raya. Ya, sekolah yang berada di Jalan Tjilik Riwut Km 33 Kelurahan Banturung, Kecamatan Bukit Batu ini melaksanakan ujian sekolah dengan menggunakan metode daring dan luring.

Kepala Sekolah SMPN 5 Palangka Raya, Elga Watie mengatakan, untuk ujian sekolah pihaknya menggunakan dua system tersebut. Dimana menurutnya sistem luring yang diterapkan adalah mefasilitasi pelajar yang tidak punya fasilitas handphone atau jaringan yang susah di tempat tinggalnya. Sehingga mengharuskan pelajar mengikuti pelaksanaan ujian di sekolah. Seperti yang terlihat pada pelaksanaan hari kedua ujian sekolah, Selasa (6/4). Sebanyak delapan pelajar antusias mengikuti ujian sekolah secara luring dengan penerapan prokes yang cukup ketat.

Baca Juga :  Fairid Tinjau Vaksinasi Covid-19 di Metos, Peserta Lebihi Target

"Kalau di tempat kita itu tidak menentu untuk jumlah pelajar yang ikut ujian sekolah secara luring ini.  Tergantung dengan sikon atau jaringan. Kalau yang tetap mengikuti luring ada delapan orang, tapi bisa juga kalau pelajar terkendala pada jaringan internet, mereka bisa mengikuti ujian di sekolah,"kata Elga Watie kepada prokalteng.co.

Dijelaskannya, bahwa dalam pelaksanaan ujian secara luring di sekolah ini, tentu dilakukan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) ketat. Sementara itu untuk jumlah pelajar SMPN 5 Palangka Raya yang mengikuti ujian sebanyak 107 orang. Sedangkan untuk SMP terbuka sebanyak 31 orang.

"Kami tetap siap bagaimana pun keadaannya untuk pelaksanaan ujian. Yang penting pelajar itu bisa melaksanakan ujian. Kami harapkan, bagi pelajar yang terkendala jaringan internet di rumah, harap bisa datang ke sekolah," ujarnya.

Baca Juga :  Tahun Ini, Pemko Palangka Raya Tak Membuka Penerimaan CPNS

Lebih jauh, Elga Watie menerangkan bahwa pelaksanaan ujian secara daring pelajar pun mengikuti dengan membuka aplikasi atau link yang sudah disediakan dan mengerjakan soal tersebut dengan menggunakan handphone.

"Jadi mereka langsung masuk di link yang sudah kami buat, dan pelajar tinggal mengisi nama, nomor peserta dan soal ujiannya akan keluar satu persatu. Jadi mereka menjawab kalau memang sudah selesai mengerjakan. Jawaban atau nilai dari pelajar pun terlihat oleh pelajar itu sendiri," pungkasnya.

Terpopuler

Artikel Terbaru