PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Pemerintah Kota (Pemkot) Palangka Raya terus berupaya menjaga stabilitas harga bahan pokok. Terutama bawang merah yang menjadi salah satu komoditas penyumbang inflasi sepanjang tahun 2025.
Pj. Sekda Kota Palangka Raya, Arbert Tombak. Mengatakan bahwa berdasarkan hasil rapat koordinasi inflasi bersama Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), bawang merah tercatat sebagai komoditas yang cukup berpengaruh terhadap inflasi di Palangka Raya.
“Selama tahun 2025 ini, bawang merah menjadi salah satu penyumbang inflasi bagi masyarakat Kota Palangka Raya. Mengingat kita tidak bisa membudidayakan bawang di daerah sendiri, maka kami melakukan penjajakan ke Nganjuk untuk menjamin pasokan bawang merah tetap aman,” ujar Arbert Tombak, Rabu. (5/11/2025)
Dia menjelaskan, untuk mengantisipasi potensi kelangkaan maupun kenaikan harga, Pemerintah Kota bersama Wakil Wali Kota, telah melakukan kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.
“Beberapa waktu lalu Wakil Wali Kota melakukan kerja sama dengan Pemkab Nganjuk untuk menjamin suplai dan membawa pedagang agar bisa langsung bertransaksi dengan petani di Nganjuk. Langkah ini diambil supaya pasokan bawang merah di Palangka Raya tetap stabil,” tambahnya.
Dia menyebutkan bahwa saat ini harga bawang merah di pasar tradisional Palangka Raya masih dalam kondisi stabil, meskipun sempat mengalami kenaikan beberapa waktu lalu.
“Untuk hari ini, bawang merah di Palangka Raya masih stabil. Namun, sebelumnya memang sempat menjadi penyumbang inflasi di daerah,” ujarnya.
Selain bawang merah, inflasi juga sempat terjadi pada komoditas telur dan ayam secara nasional. Namun, kondisi di Palangka Raya dinilai masih terkendali berkat meningkatnya permintaan untuk program Makanan Bergizi Gratis (MBG).
“Telur dan ayam juga mengalami inflasi secara nasional, tapi di Palangka Raya tidak terlalu terdampak karena adanya peningkatan permintaan untuk program MBG,” tutupnya. (*/adr)
