SUKAMARA, PROKALTENG.CO – Penjabat (Pj) Bupati Sukamara, Kaspinor, mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi melalui Zoom Meeting, Senin (22/1). Kaspinor menyampaikan kekhawatiran akan meningkatnya harga barang karena sudah mendekati bulan suci Ramadan. Dia menekankan pentingnya langkah-langkah preventif untuk menghindari kenaikan inflasi yang signifikan.
“Seiring dengan mendekatnya bulan Ramadan, kita harus bersiap menghadapi potensi kenaikan harga komoditas pertanian dan bahan lainnya yang bisa berdampak pada tingginya tingkat inflasi,” ujar Kaspinor dilansir dari Kalteng Pos.
Dalam arahannya, Kaspinor memberikan petunjuk kepada perangkat daerah terkait untuk terus memonitor secara cermat pergerakan harga dan ketersediaan barang di pasar la menekankan bahwa tindakan pencegahan, seperti menghindari penimbunan yang dapat menyebabkan kelangkaan, adalah kunci untuk menjaga stabilitas harga dan mencegah kekhawatiran di kalangan masyarakat.
“Kita perlu memastikan bahwa produksi hasil pertanian mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Sukamara, terutama di bulan Ramadan ini,” pintanya dengan tegas.
Mengacu pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor 101/PMK.010/2021 tanggal 28 Juli 2021 tentang inflasi tahun 2022, pemerintah menetapkan target inflasi untuk tiga tahun ke depan. Periode 2022-2024 memiliki target masing-masing sebesar 3,0%, 3,0%, dan 2,5%, dengan deviasi masing-masing + 1%. Menariknya, data BPS per Desember 2023 menunjukkan angka inflasi Kabupaten Kotawaringin Timur sebesar 0,27 dan Kota Palangka Raya sebesar 0,31.
“Dengan melihat data ini, kita dapat mengasumsikan bahwa angka inflasi di Kabupaten Sukamara kemungkinan tidak akan jauh berbeda. Saya menyampaikan terima kasih kepada tim pengendali inflasi daerah serta semua pihak yang telah berkomitmen untuk berkontribusi dalam upaya pengendalian inflasi di Kabupaten Sukamara. Melihat harga-harga barang yang stabil dipasar memberikan kegembiraan dan menunjukkan efektivitas langkah-langkah yang telah diambil,” tutupnya. (nhz/pri)