26.2 C
Jakarta
Wednesday, June 11, 2025

Ke Depan, Tradisi Betawakan akan Ditambah dengan Lomba Perahu Hias dan Dayung

SUKAMARA, PROKALTENG.CO – Bupati Sukamara, Masduki. Turut serta dalam tradisi betawakan atau perang air yang digelar untuk memeriahkan Hari Raya Iduladha 1446 Hijriah.

Tradisi yang berlangsung di Sungai Jelai ini menjadi bagian dari kekayaan budaya lokal yang terus dilestarikan oleh masyarakat Sukamara.

“Hari ini memasuki hari ketiga tradisi betawakan. Tradisi ini sudah mengakar di Kabupaten Sukamara, dan ke depan akan terus kami kembangkan, termasuk dengan menambah kegiatan seperti lomba perahu hias dan lomba dayung agar suasananya semakin meriah,” ujar Masduki.

Namun demikian, ia juga menyoroti dampak lingkungan usai tradisi tersebut berlangsung, khususnya terkait sampah plastik yang berserakan di sekitar sungai. Masduki memastikan bahwa pemerintah daerah bersama dinas terkait akan segera melakukan aksi pembersihan.

Baca Juga :  Bupati Doakan Jemaah Calon Haji Sukamara Diberikan Kelancaran dan Menjadi Haji Mabrur

“Kami akan membentuk tim khusus untuk membersihkan sampah plastik setelah kegiatan selesai. Tim ini akan menyisir area sungai agar tidak tercemar dan tetap bersih,” jelasnya.

Selain sebagai ajang pelestarian budaya, tradisi betawakan juga membawa dampak positif terhadap sektor ekonomi, khususnya pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Ramainya pengunjung menjadi peluang bagi UMKM untuk berkembang. Masduki berharap, suksesnya pelaksanaan tradisi betawakan tahun ini dapat mendorong kegiatan serupa menjadi agenda budaya tahunan yang tidak hanya memperkuat identitas lokal, tetapi juga menjadi daya tarik wisata yang mengangkat potensi daerah. (nhz/kpg)

SUKAMARA, PROKALTENG.CO – Bupati Sukamara, Masduki. Turut serta dalam tradisi betawakan atau perang air yang digelar untuk memeriahkan Hari Raya Iduladha 1446 Hijriah.

Tradisi yang berlangsung di Sungai Jelai ini menjadi bagian dari kekayaan budaya lokal yang terus dilestarikan oleh masyarakat Sukamara.

“Hari ini memasuki hari ketiga tradisi betawakan. Tradisi ini sudah mengakar di Kabupaten Sukamara, dan ke depan akan terus kami kembangkan, termasuk dengan menambah kegiatan seperti lomba perahu hias dan lomba dayung agar suasananya semakin meriah,” ujar Masduki.

Namun demikian, ia juga menyoroti dampak lingkungan usai tradisi tersebut berlangsung, khususnya terkait sampah plastik yang berserakan di sekitar sungai. Masduki memastikan bahwa pemerintah daerah bersama dinas terkait akan segera melakukan aksi pembersihan.

Baca Juga :  Bupati Doakan Jemaah Calon Haji Sukamara Diberikan Kelancaran dan Menjadi Haji Mabrur

“Kami akan membentuk tim khusus untuk membersihkan sampah plastik setelah kegiatan selesai. Tim ini akan menyisir area sungai agar tidak tercemar dan tetap bersih,” jelasnya.

Selain sebagai ajang pelestarian budaya, tradisi betawakan juga membawa dampak positif terhadap sektor ekonomi, khususnya pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Ramainya pengunjung menjadi peluang bagi UMKM untuk berkembang. Masduki berharap, suksesnya pelaksanaan tradisi betawakan tahun ini dapat mendorong kegiatan serupa menjadi agenda budaya tahunan yang tidak hanya memperkuat identitas lokal, tetapi juga menjadi daya tarik wisata yang mengangkat potensi daerah. (nhz/kpg)

Terpopuler

Artikel Terbaru