33.8 C
Jakarta
Tuesday, April 16, 2024

PBS Diminta Ikut Berperan Aktif dan Bersinergi dengan Pemkab

Kuala Pembuang – Badan Penanggulangan Bencana
Daerah (BPBD) menggelar rapat koordinasi (rakor) pengendalian kebakaran hutan
dan lahan (karhutla) 2020 di Aula Hotel Aquarius Sampit, Sabtu (22/8). Rakor dihadiri Bupati Yulhaidir, Wakil
Bupati Hj Iswanti, Ketua DPRD Zuli Eko Prasetyo, Kapolres AKBP Agung Tri
Widiantoro beserta para perwira dan kapolsek.

Selain
itu juga turut hadir Kepala BPBD Kalteng Darliansyah mewakili Gubernur Kalteng,
Dandim 1015 Sampit Letkol Akhmad Safari dan Perwira Penghubung Kodim
1015/Sampit Mayor Inf Bambang Waluyo, perwakilan PBS, camat dan kepala desa
se-Kabupaten Seruyan.

Bupati
dalam sambutannya mengatakan, data Kabupaten Seruyan 2019 menempati urutan kedua
dari 14 Kabupaten/Kota di Kalteng dalam hal hotspot (titik api) yakni sebanyak
3.453 hotspot. Kejadian karhutla sebanyak 279 kali dengan luasan total sekitar 2.000
hektare.

Baca Juga :  Bupati Ikuti Rakor Sinergitas Pusat dan Daerah Pelaksanaan Regulasi Om

“Semua
ini tentu menjadi catatan khusus bagi kita dalam melakukan pencegahan dan
penanggulangan kebakaran hutan dan lahan agar kejadian tersebut tidak terulang
kembali pada 2020,” katanya.

Yulhaidir
mengungkapkan, pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan tidak
akan efektif apabila hanya mengharapkan pemerintah ataupun TNI dan Polri.

“Karena
itu, peran dari tokoh masyarakat, tokoh adat maupun relawan sangat penting
dalam membantu upaya pencegahan dan penanggulangan karhutla,” ujarnya.

Dia
mengimbau seluruh perkebunan sawit (PBS) di wilayah Seruyan untuk ikut berperan
aktif dan bersinergi dengan Pemkab dalam pencegahan dan penanggulangan
karhutla, terutama diareal sekitar perusahaan.

“Dengan
adanya rapat koordinasi ini semua stakeholder dapat berperan aktif dan
bersinergi dalam penanggulangan karhutla, sehingga dapat terbebas dari bencana
asap,” harapnya.

Baca Juga :  Ikuti HSP, Peserta IKBAB Seruyan Resmi Dilepas Pemda

Kuala Pembuang – Badan Penanggulangan Bencana
Daerah (BPBD) menggelar rapat koordinasi (rakor) pengendalian kebakaran hutan
dan lahan (karhutla) 2020 di Aula Hotel Aquarius Sampit, Sabtu (22/8). Rakor dihadiri Bupati Yulhaidir, Wakil
Bupati Hj Iswanti, Ketua DPRD Zuli Eko Prasetyo, Kapolres AKBP Agung Tri
Widiantoro beserta para perwira dan kapolsek.

Selain
itu juga turut hadir Kepala BPBD Kalteng Darliansyah mewakili Gubernur Kalteng,
Dandim 1015 Sampit Letkol Akhmad Safari dan Perwira Penghubung Kodim
1015/Sampit Mayor Inf Bambang Waluyo, perwakilan PBS, camat dan kepala desa
se-Kabupaten Seruyan.

Bupati
dalam sambutannya mengatakan, data Kabupaten Seruyan 2019 menempati urutan kedua
dari 14 Kabupaten/Kota di Kalteng dalam hal hotspot (titik api) yakni sebanyak
3.453 hotspot. Kejadian karhutla sebanyak 279 kali dengan luasan total sekitar 2.000
hektare.

Baca Juga :  Bupati Ikuti Rakor Sinergitas Pusat dan Daerah Pelaksanaan Regulasi Om

“Semua
ini tentu menjadi catatan khusus bagi kita dalam melakukan pencegahan dan
penanggulangan kebakaran hutan dan lahan agar kejadian tersebut tidak terulang
kembali pada 2020,” katanya.

Yulhaidir
mengungkapkan, pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan tidak
akan efektif apabila hanya mengharapkan pemerintah ataupun TNI dan Polri.

“Karena
itu, peran dari tokoh masyarakat, tokoh adat maupun relawan sangat penting
dalam membantu upaya pencegahan dan penanggulangan karhutla,” ujarnya.

Dia
mengimbau seluruh perkebunan sawit (PBS) di wilayah Seruyan untuk ikut berperan
aktif dan bersinergi dengan Pemkab dalam pencegahan dan penanggulangan
karhutla, terutama diareal sekitar perusahaan.

“Dengan
adanya rapat koordinasi ini semua stakeholder dapat berperan aktif dan
bersinergi dalam penanggulangan karhutla, sehingga dapat terbebas dari bencana
asap,” harapnya.

Baca Juga :  Ikuti HSP, Peserta IKBAB Seruyan Resmi Dilepas Pemda

Terpopuler

Artikel Terbaru