25.6 C
Jakarta
Friday, April 26, 2024

Minim Tenaga Kesehatan di Lokasi Banjir

KUALA PEMBUANG, KALTENGPOS.CO– Pemerintah daerah
melalui Dinas Kesehatan sudah menurunkan tenaga kesehatan untuk menangani
kondisi kesehatan warga korban banjir. Namun saat ini jumlah tenaga kesehatan
tersebut masih minim jika dibandingkan dengan jumlah para korban banjir yang
tersebar di beberapa kecamatan di Kabupaten Seruyan.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes)
Kabupaten Seruyan Mahdiniansyah mengatakan, pada Minggu tanggal (13/9), jumlah
personel tenaga kesehatan yang diturunkan ke lokasi banjir hanya sebanyak
sepuluh tenaga kesehatan, yang terdiri dari satu dokter spesialis anak, satu
dokter umum dan sisanya perawat dan bidan.

“Walaupun jumlah tenaga kesehatan ini masih
minim, petugas kesehatan yang bertugas di daerah kawasan banjir tetap semangat
untuk memberikan pelayanan kesehatan terbaik bagi seluruh korban banjir,” katanya
Selasa (15/9).

Baca Juga :  Jalani Aktivitas Sesuai Profesi, tapi Wajib Menerapkan Protokol Keseha

Mahdini mengungkapkan, kekurangan petugas
kesehatan di lokasi banjir tersebut diharapkan akan adanya penambahan jumlah
tenaga kesehatan yang diterjunkan, untuk membantu mengoptimalkan pelayanan
pemeriksaan kesehatan bagi para korban banjir.

Menurutnya, kalau
dilihat dari segi jumlah personel tenaga kesehatan ini, pasti masih kurang. “Kita
berharap ada penambahan, sehingga upaya tim medis di lokasi banjir dalam
menangani kesehatan warga korban banjir akan dapat lebih maksimal dilakukan.
Sehingga semua masyarakat korban banjir dapat terlayani semuanya,” ucapnya.

KUALA PEMBUANG, KALTENGPOS.CO– Pemerintah daerah
melalui Dinas Kesehatan sudah menurunkan tenaga kesehatan untuk menangani
kondisi kesehatan warga korban banjir. Namun saat ini jumlah tenaga kesehatan
tersebut masih minim jika dibandingkan dengan jumlah para korban banjir yang
tersebar di beberapa kecamatan di Kabupaten Seruyan.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes)
Kabupaten Seruyan Mahdiniansyah mengatakan, pada Minggu tanggal (13/9), jumlah
personel tenaga kesehatan yang diturunkan ke lokasi banjir hanya sebanyak
sepuluh tenaga kesehatan, yang terdiri dari satu dokter spesialis anak, satu
dokter umum dan sisanya perawat dan bidan.

“Walaupun jumlah tenaga kesehatan ini masih
minim, petugas kesehatan yang bertugas di daerah kawasan banjir tetap semangat
untuk memberikan pelayanan kesehatan terbaik bagi seluruh korban banjir,” katanya
Selasa (15/9).

Baca Juga :  Jalani Aktivitas Sesuai Profesi, tapi Wajib Menerapkan Protokol Keseha

Mahdini mengungkapkan, kekurangan petugas
kesehatan di lokasi banjir tersebut diharapkan akan adanya penambahan jumlah
tenaga kesehatan yang diterjunkan, untuk membantu mengoptimalkan pelayanan
pemeriksaan kesehatan bagi para korban banjir.

Menurutnya, kalau
dilihat dari segi jumlah personel tenaga kesehatan ini, pasti masih kurang. “Kita
berharap ada penambahan, sehingga upaya tim medis di lokasi banjir dalam
menangani kesehatan warga korban banjir akan dapat lebih maksimal dilakukan.
Sehingga semua masyarakat korban banjir dapat terlayani semuanya,” ucapnya.

Terpopuler

Artikel Terbaru