26.1 C
Jakarta
Sunday, October 6, 2024

Pemkab Gencarkan Penanganan Stunting di Pulang Pisau

PULANG PISAU,PROKALTENG.CO – Penjabat (Pj) Bupati Pulang Pisau (Pulpis), Hj Nunu Andriani, menegaskan bahwa stunting adalah masalah besar yang mendesak untuk diselesaikan bersama.

Stunting tidak hanya mempengaruhi kondisi fisik anak, tetapi juga kesehatannya dan kemampuan berpikirnya. Angka stunting yang tinggi akan berdampak pada manusia dewasa dengan produktivitas rendah, yang pada akhirnya akan menghambat pertumbuhan ekonomi serta memperburuk ketimpangan dan kemiskinan.

“Generasi yang mengalami stunting akan membawa masa depan bangsa yang terhambat,” tegas Pj Bupati Hj Nunu Andriani saat menghadiri acara sosialisasi dan penyuluhan pencegahan stunting di Desa Mantaren II.

Pj Bupati menjelaskan bahwa berbagai upaya yang dilakukan pemerintah, khususnya di Kabupaten Pulpis, pada tahun 2023 telah berhasil menurunkan prevalensi stunting dari 31,6 persen menjadi 24,5 persen.

Baca Juga :  SEMARAK! Ribuan Peserta Antusias Ikuti Karnaval Budaya

“Berbagai upaya penurunan maupun pencegahan yang lebih preventif perlu terus dilakukan untuk mencapai target 14 persen stunting pada tahun 2024, bahkan hingga mencapai zero stunting,” lanjutnya.

Untuk mendukung upaya tersebut, program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PT PLN Nusantara Power berkomitmen mendukung percepatan penurunan angka stunting melalui pemberian bantuan program stunting di Kabupaten Pulpis, termasuk di Desa Mantaren II.

Pj Bupati juga menyampaikan ucapan terima kasih atas upaya pemerintah daerah yang telah berkolaborasi dengan berbagai pihak di kecamatan, kelurahan, dan desa untuk menekan prevalensi stunting di Kabupaten Pulang Pisau.

“Harapan kami, semoga bantuan ini dapat memberikan kontribusi positif untuk menurunkan angka stunting dan bantuan tersebut dapat tepat sasaran dan berkelanjutan,” tandasnya.(ung/ram/kpg)

Baca Juga :  RSUD Pulang Pisau Targetkan Naik Kelas ke Tipe B

PULANG PISAU,PROKALTENG.CO – Penjabat (Pj) Bupati Pulang Pisau (Pulpis), Hj Nunu Andriani, menegaskan bahwa stunting adalah masalah besar yang mendesak untuk diselesaikan bersama.

Stunting tidak hanya mempengaruhi kondisi fisik anak, tetapi juga kesehatannya dan kemampuan berpikirnya. Angka stunting yang tinggi akan berdampak pada manusia dewasa dengan produktivitas rendah, yang pada akhirnya akan menghambat pertumbuhan ekonomi serta memperburuk ketimpangan dan kemiskinan.

“Generasi yang mengalami stunting akan membawa masa depan bangsa yang terhambat,” tegas Pj Bupati Hj Nunu Andriani saat menghadiri acara sosialisasi dan penyuluhan pencegahan stunting di Desa Mantaren II.

Pj Bupati menjelaskan bahwa berbagai upaya yang dilakukan pemerintah, khususnya di Kabupaten Pulpis, pada tahun 2023 telah berhasil menurunkan prevalensi stunting dari 31,6 persen menjadi 24,5 persen.

Baca Juga :  SEMARAK! Ribuan Peserta Antusias Ikuti Karnaval Budaya

“Berbagai upaya penurunan maupun pencegahan yang lebih preventif perlu terus dilakukan untuk mencapai target 14 persen stunting pada tahun 2024, bahkan hingga mencapai zero stunting,” lanjutnya.

Untuk mendukung upaya tersebut, program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PT PLN Nusantara Power berkomitmen mendukung percepatan penurunan angka stunting melalui pemberian bantuan program stunting di Kabupaten Pulpis, termasuk di Desa Mantaren II.

Pj Bupati juga menyampaikan ucapan terima kasih atas upaya pemerintah daerah yang telah berkolaborasi dengan berbagai pihak di kecamatan, kelurahan, dan desa untuk menekan prevalensi stunting di Kabupaten Pulang Pisau.

“Harapan kami, semoga bantuan ini dapat memberikan kontribusi positif untuk menurunkan angka stunting dan bantuan tersebut dapat tepat sasaran dan berkelanjutan,” tandasnya.(ung/ram/kpg)

Baca Juga :  RSUD Pulang Pisau Targetkan Naik Kelas ke Tipe B

Terpopuler

Artikel Terbaru