Masyarakat Dilatih Kesiapsiagaan Hadapi Bencana

PULANG PISAU–Kabupaten Pulang Pisau merupakan salah satu daerah rentan
terhadap ancaman bencana. Bupati Pulang Pisau H Edy Pratowo menegaskan,
mengingat kerentanan, keterpaparan masyarakat dan potensi ancaman bencana di Kabupaten
Pulang Pisau diperlukan suatu momen untuk melatih kesiapsiagaan seluruh
komponen masyarakat dalam menghadapi bencana.

“Sehingga saat terjadi bencana
seperti bencana banjir, puting beliung dan tanah longsor, masyarakat dan
petugas sudah siap dalam melakukan penanganan karena mereka sudah terlatih dan
selalu siaga,” kata Edy.

Oleh karena itu, lanjut Edy, Pemerintah
Kabupaten (Pemkab) Pulang Pisau mengajak seluruh perangkat daerah, lembaga,
dunia usaha dan lembaga swadaya masyarakat secara bersama turut berupaya secara
semaksimal mungkin untuk merealisasikan kegiatan mitigasi dan kesiapsiagaan bencana.

“Dengan demikian, diharapkan akan
terbangun kapasitas dan kapabilitas semua pihak terkait kesiapsiagaan bencana,”
tegas dia.

Bupati mengungkapkan, beberapa
wilayah kecamatan di Kabupaten Pulang Pisau ada kerentanan bencana banjir
dengan tingkat kerentanan tinggi. “Seperti Kecamatan Banama Tingang, Kahayan
Tengah, Jabiren Raya, Maliku dan Sebangau Kuala,” ungkap bupati.

Dia menegaskan, pada 2010 dalam
penanganan bencana Pemkab Pulang Pisau telah menyiapkan sarana dan prasarana
untuk penanganan bencana banjir, puting beliung dan tanah longsor.

“Selain itu, Pemerintah Kabupaten
Pulang Pisau juga menyiapkan personel dalam rangka mengurangi dampak bencana
bagi masyarakat yang terkenda dampak banjir,” beber Edy.

Untuk itu, bupati meminta kepada
BPBD Pulang Pisau dan perangkat daerah terkait, TNI, Polri dan lembaga dunia
usaha, organisasial, LSM, camat lurah, kepala desa dan seluruh elemen
masyarakat untuk terpadu dalam melakukan kegiatan melalui mitigasi dan
pencegahan terjadinya bencana.

“Khususnya banjir, puting beliung
dan tanah tanah longsor di wilayah masing-masing lingkup kerja gerakan mitigasi
melalui pencegahan dan kesiapsiagaan, kerahkan sumber daya dan kapasitas dalam
penanganan bencana dimaksud,” tandasnya. (art/ila/nto)

PULANG PISAU–Kabupaten Pulang Pisau merupakan salah satu daerah rentan
terhadap ancaman bencana. Bupati Pulang Pisau H Edy Pratowo menegaskan,
mengingat kerentanan, keterpaparan masyarakat dan potensi ancaman bencana di Kabupaten
Pulang Pisau diperlukan suatu momen untuk melatih kesiapsiagaan seluruh
komponen masyarakat dalam menghadapi bencana.

“Sehingga saat terjadi bencana
seperti bencana banjir, puting beliung dan tanah longsor, masyarakat dan
petugas sudah siap dalam melakukan penanganan karena mereka sudah terlatih dan
selalu siaga,” kata Edy.

Oleh karena itu, lanjut Edy, Pemerintah
Kabupaten (Pemkab) Pulang Pisau mengajak seluruh perangkat daerah, lembaga,
dunia usaha dan lembaga swadaya masyarakat secara bersama turut berupaya secara
semaksimal mungkin untuk merealisasikan kegiatan mitigasi dan kesiapsiagaan bencana.

“Dengan demikian, diharapkan akan
terbangun kapasitas dan kapabilitas semua pihak terkait kesiapsiagaan bencana,”
tegas dia.

Bupati mengungkapkan, beberapa
wilayah kecamatan di Kabupaten Pulang Pisau ada kerentanan bencana banjir
dengan tingkat kerentanan tinggi. “Seperti Kecamatan Banama Tingang, Kahayan
Tengah, Jabiren Raya, Maliku dan Sebangau Kuala,” ungkap bupati.

Dia menegaskan, pada 2010 dalam
penanganan bencana Pemkab Pulang Pisau telah menyiapkan sarana dan prasarana
untuk penanganan bencana banjir, puting beliung dan tanah longsor.

“Selain itu, Pemerintah Kabupaten
Pulang Pisau juga menyiapkan personel dalam rangka mengurangi dampak bencana
bagi masyarakat yang terkenda dampak banjir,” beber Edy.

Untuk itu, bupati meminta kepada
BPBD Pulang Pisau dan perangkat daerah terkait, TNI, Polri dan lembaga dunia
usaha, organisasial, LSM, camat lurah, kepala desa dan seluruh elemen
masyarakat untuk terpadu dalam melakukan kegiatan melalui mitigasi dan
pencegahan terjadinya bencana.

“Khususnya banjir, puting beliung
dan tanah tanah longsor di wilayah masing-masing lingkup kerja gerakan mitigasi
melalui pencegahan dan kesiapsiagaan, kerahkan sumber daya dan kapasitas dalam
penanganan bencana dimaksud,” tandasnya. (art/ila/nto)