25.9 C
Jakarta
Wednesday, December 4, 2024

Cara Pandang Wisatawan Kini Berubah

PULANG PISAU, KALTENGPOS.CO Kementerian Lingkungan
Hidup dan Kehutanan (KLHK) menggelar focus group discussion (FDG) pengembangan
produk wisata berbasis ekosistem dan kearifan lokal masyarakat Kabupaten Pulang
Pisau.

Kegiatan yang
digelar di aula Bappedalitbang Pulang Pisau, Selasa (24/11) itu dibuka Asisten
II Sekda Pulang Pisau, Hanafi. Dia mengungkapkan, pariwisata, khususnya jenis
wisata yang berkelanjutan memberikan dampak positif bagi lingkungan,
perekonomian dan sosial budaya.

Dia juga
mengungkapkan, cara pandang wisatawan juga telah berubah. Dari old tourism
menjadi new tourism yang berorientasi pada pendidikan dan konservasi. “Karena
itu, kita harus mampu memanfaatkan segala sumber yang ada. Baik itu lingkungan
maupun potensi budaya masyarakat kita,” tegas Hanafi.

Di tempat yang
sama, peneliti dari Pusat Litbang Hutan KLHK, Dr Endah Karlina mengungkapkan,
pihaknya masih mengkaji satu kecamatan dan dua desa.

Baca Juga :  Ini Jadwal Pelantikan Kades Terpilih di Pulang Pisau

“Banyak potensi
yang menjadi kajian kami. Produk yang kami konsep belum selesai. Karena masih
mencari data dan informasi yang lebih detil,” kata Endah.

Dia
mengungkapkan, di Kalteng atau Pulang Pisau berbicara susur sungai sudah biasa.
Namun, lanjut dia, susur sungai seperti apa yang tidak biasa. “Itu produknya.
Kami belum berani mengeluarkan, karena potensi masih kami gali,” ungkap dia.

Menurut dia, Kabupaten
Pulang Pisau sangat tepat kalau memiliki branding yang berhubungan dengan
Pulang Pisau. Apa branding
nya?

“Gambut pasti
punya banyak tegakkan pohon dan airnya hitam. Kita coba buat branding Pulang
Pisau susur air lorong hitam. Lorong hitam di sini, airnya hitam. Lorong, makin
ke sana makin teduh. Itu rencana branding kami,” beber Endah.

Baca Juga :  Ajukan PTM, Madrasah di Pulpis Mulai Diverifikasi

Namun, lanjut
dia, potensi dan tema yang dikemas masih banyak. “Yang pasti berbasis ekosistem
dan kearifan lokal masyarakat adat,” tandasnya.

Sementara itu,
Kepala Bidang Diseminasi dan Kerja Sama, Puslibtang Hutan KLHK, Ahmad Gadang
Pamungkas mengungkapkan, dalam kegiatan tersebut pihaknya meyakinkan pemerintah
daerah untuk bisa yakin dan percaya diri dalam menggunakan rumusan-rumusan dari
pihaknya.

“Karena kami
ditopang tim peneliti yang pada saat mereka melakukan pengambilan data di
lapangan didasari metode yang kredibel yang bisa dipertanggungjawabkan.
Kemudian analisis yang mereka lakukan mempunyai kualifikasi sangat tinggi,”
tegas Ahmad.

PULANG PISAU, KALTENGPOS.CO Kementerian Lingkungan
Hidup dan Kehutanan (KLHK) menggelar focus group discussion (FDG) pengembangan
produk wisata berbasis ekosistem dan kearifan lokal masyarakat Kabupaten Pulang
Pisau.

Kegiatan yang
digelar di aula Bappedalitbang Pulang Pisau, Selasa (24/11) itu dibuka Asisten
II Sekda Pulang Pisau, Hanafi. Dia mengungkapkan, pariwisata, khususnya jenis
wisata yang berkelanjutan memberikan dampak positif bagi lingkungan,
perekonomian dan sosial budaya.

Dia juga
mengungkapkan, cara pandang wisatawan juga telah berubah. Dari old tourism
menjadi new tourism yang berorientasi pada pendidikan dan konservasi. “Karena
itu, kita harus mampu memanfaatkan segala sumber yang ada. Baik itu lingkungan
maupun potensi budaya masyarakat kita,” tegas Hanafi.

Di tempat yang
sama, peneliti dari Pusat Litbang Hutan KLHK, Dr Endah Karlina mengungkapkan,
pihaknya masih mengkaji satu kecamatan dan dua desa.

Baca Juga :  Ini Jadwal Pelantikan Kades Terpilih di Pulang Pisau

“Banyak potensi
yang menjadi kajian kami. Produk yang kami konsep belum selesai. Karena masih
mencari data dan informasi yang lebih detil,” kata Endah.

Dia
mengungkapkan, di Kalteng atau Pulang Pisau berbicara susur sungai sudah biasa.
Namun, lanjut dia, susur sungai seperti apa yang tidak biasa. “Itu produknya.
Kami belum berani mengeluarkan, karena potensi masih kami gali,” ungkap dia.

Menurut dia, Kabupaten
Pulang Pisau sangat tepat kalau memiliki branding yang berhubungan dengan
Pulang Pisau. Apa branding
nya?

“Gambut pasti
punya banyak tegakkan pohon dan airnya hitam. Kita coba buat branding Pulang
Pisau susur air lorong hitam. Lorong hitam di sini, airnya hitam. Lorong, makin
ke sana makin teduh. Itu rencana branding kami,” beber Endah.

Baca Juga :  Ajukan PTM, Madrasah di Pulpis Mulai Diverifikasi

Namun, lanjut
dia, potensi dan tema yang dikemas masih banyak. “Yang pasti berbasis ekosistem
dan kearifan lokal masyarakat adat,” tandasnya.

Sementara itu,
Kepala Bidang Diseminasi dan Kerja Sama, Puslibtang Hutan KLHK, Ahmad Gadang
Pamungkas mengungkapkan, dalam kegiatan tersebut pihaknya meyakinkan pemerintah
daerah untuk bisa yakin dan percaya diri dalam menggunakan rumusan-rumusan dari
pihaknya.

“Karena kami
ditopang tim peneliti yang pada saat mereka melakukan pengambilan data di
lapangan didasari metode yang kredibel yang bisa dipertanggungjawabkan.
Kemudian analisis yang mereka lakukan mempunyai kualifikasi sangat tinggi,”
tegas Ahmad.

Terpopuler

Artikel Terbaru