25.6 C
Jakarta
Saturday, November 23, 2024

Ini Penyebab Kasus Covid di Pulpis Kembali Meningkat

PULANG PISAU, PROKALTENG.CO – Kepala Dinas Kesehatan Pulang Pisau
dr Muliyanto Budihardjo mengungkapkan, adanya tren kenaikan kasus Covid-19 di wilayah
setempat akibat banyaknya masyarakat yang terlena dan lengah menerapkan
protokol kesehatan. Terutama setelah adanya program vaksinasi yang hingga kini
masih berjalan.

“Salah satu, karena banyak yang
merasa sudah divaksin, jadi merasa aman berjalan ke mana-mana dan yang belum
divaksin juga ikuti-ikutan,” kata Mul, Rabu (24/3).

Selain itu, kendornya penerapan
protokol kesehatan di tengah-tengah masyarakat juga menjadi salah satu
penyebab. “Untuk itu, penerapan protokol kesehatan harus tetap dilakukan,” ujar
Mul.

Sementara terkait ketersediaan
vaksin Covid-19 gelombang kedua bagi bagi aparatur pelayan publik, Muliyanto
Budihardjo memastikan hal itu aman. Dia menegaskan, pihaknya tidak akan mau
memvaksin pertama kalau ketersediaan vaksin untuk yang kedua tidak ada. “Ketersediaan
vaksinasi kedua aman. Begitu juga yang diperuntukkan untuk kawan-kawan wartawan
juga aman. Karena dari vaksinasi pertama sudah kami hitung. Untuk jenis vaksin
yang digunakan tetap Sinovac,” tegas dia.

Baca Juga :  Pulpis Targetkan Pertumbuhan Ekonomi 6,20 Persen di 2022

Mul mengungkapkan, yang sudah
divaksin Covid-19 lebih aman dari ancaman terpapar Covid-19. Dia mengungkapkan,
ada tim dokternya yang keluarganya terkena Covid-19 cukup parah, namun timnya
yang sudah divaksin aman. “Saya lihat yang divaksin aman. Kalaupun kena tetap
lebih aman. Untuk mortalitas nol. Kalau 
dari pengalaman kawan-kawan yang divaksin meskipun terpapar tetap aman
dan recovery lebih cepat. Tak sampai 10 hari,” ucapnya.

Menurut Mul, orang yang sudah
divaksin bisa terpapar Covid-19 itu bisa disebabkan oleh dua factor. Pertama,
kata dia, saat divaksin yang bersangkutan sudah terpapar. “Karena saat
vaksinasi tidak ada persyaratan untuk menjalani rapid tes antigen. Jadi
kemungkinan yang bersangkutan terpapar sebelum vaksin atau menjelang divaksin
sangat memungkinkan,” kata dia.

Baca Juga :  Dishub Berencana Bangun Terminal di Desa Gandang

Yang kedua, lanjut dia, orang
yang divaksin masih terpapar Covid-19 bisa jadi imunitas di dalam tubuhnya
belum terbentuk sudah terkena. “Karena antibodi itu terbentuk kalau sudah 28
hari setelah vaksinasi pertama,” ucapnya.

Karena, lanjut dia, pada minggu
awal atau minggu kedua tubuh baru belajar untuk beradaptasi terhadap vaksin
tersebut. “Makanya setelah vaksinasi, tetap diwajibkan menjaga dan menerapkan
protokol kesehatan,” tegas Mul.

PULANG PISAU, PROKALTENG.CO – Kepala Dinas Kesehatan Pulang Pisau
dr Muliyanto Budihardjo mengungkapkan, adanya tren kenaikan kasus Covid-19 di wilayah
setempat akibat banyaknya masyarakat yang terlena dan lengah menerapkan
protokol kesehatan. Terutama setelah adanya program vaksinasi yang hingga kini
masih berjalan.

“Salah satu, karena banyak yang
merasa sudah divaksin, jadi merasa aman berjalan ke mana-mana dan yang belum
divaksin juga ikuti-ikutan,” kata Mul, Rabu (24/3).

Selain itu, kendornya penerapan
protokol kesehatan di tengah-tengah masyarakat juga menjadi salah satu
penyebab. “Untuk itu, penerapan protokol kesehatan harus tetap dilakukan,” ujar
Mul.

Sementara terkait ketersediaan
vaksin Covid-19 gelombang kedua bagi bagi aparatur pelayan publik, Muliyanto
Budihardjo memastikan hal itu aman. Dia menegaskan, pihaknya tidak akan mau
memvaksin pertama kalau ketersediaan vaksin untuk yang kedua tidak ada. “Ketersediaan
vaksinasi kedua aman. Begitu juga yang diperuntukkan untuk kawan-kawan wartawan
juga aman. Karena dari vaksinasi pertama sudah kami hitung. Untuk jenis vaksin
yang digunakan tetap Sinovac,” tegas dia.

Baca Juga :  Pulpis Targetkan Pertumbuhan Ekonomi 6,20 Persen di 2022

Mul mengungkapkan, yang sudah
divaksin Covid-19 lebih aman dari ancaman terpapar Covid-19. Dia mengungkapkan,
ada tim dokternya yang keluarganya terkena Covid-19 cukup parah, namun timnya
yang sudah divaksin aman. “Saya lihat yang divaksin aman. Kalaupun kena tetap
lebih aman. Untuk mortalitas nol. Kalau 
dari pengalaman kawan-kawan yang divaksin meskipun terpapar tetap aman
dan recovery lebih cepat. Tak sampai 10 hari,” ucapnya.

Menurut Mul, orang yang sudah
divaksin bisa terpapar Covid-19 itu bisa disebabkan oleh dua factor. Pertama,
kata dia, saat divaksin yang bersangkutan sudah terpapar. “Karena saat
vaksinasi tidak ada persyaratan untuk menjalani rapid tes antigen. Jadi
kemungkinan yang bersangkutan terpapar sebelum vaksin atau menjelang divaksin
sangat memungkinkan,” kata dia.

Baca Juga :  Dishub Berencana Bangun Terminal di Desa Gandang

Yang kedua, lanjut dia, orang
yang divaksin masih terpapar Covid-19 bisa jadi imunitas di dalam tubuhnya
belum terbentuk sudah terkena. “Karena antibodi itu terbentuk kalau sudah 28
hari setelah vaksinasi pertama,” ucapnya.

Karena, lanjut dia, pada minggu
awal atau minggu kedua tubuh baru belajar untuk beradaptasi terhadap vaksin
tersebut. “Makanya setelah vaksinasi, tetap diwajibkan menjaga dan menerapkan
protokol kesehatan,” tegas Mul.

Terpopuler

Artikel Terbaru