PULANG PISAU, PROKALTENG.CO – Banjir yang merendam Desa Gandang
Barat, Kecamatan Maliku mulai surut. Kepala Desa Gandang Barat Haryono
mengungkapkan, debit air yang merendam sebagian besar wilayahnya itu telah
turun sekitar 10 sentimeter.
Kendati volume banjir di desanya sudah
surut, namun Haryono mengaku aktivitas perekonomian masyarakat belum berjalan
normal. “Air sudah surut, namun halaman masih terendam. Ekonomi belum berjalan
normal,†kata Haryono saat dikonfirmasi Kalteng Pos, Senin (22/2).
Haryono mengungkapkan, banjir di
desanya selain merendam kawasan permukiman juga merendam sawah, kebun karet dan
kebun kelapa sawit milik masyarakat. Dia mengaku, kebun karet, kelapa sawit
lahan pertanian merupakan penopang perekonomian masyarakat setempat.
“Karena kebun dan lahan pertanian
terendam, aktivitas masyarakat untuk memanen kelapa sawit dan menyadap karet
belum bisa dilakukan secara normal dan optimal. Aktivitas petani masih
terganggu,†kata dia.
Bencana banjir mulai melanda Desa
Gandang Barat, Kecamatan Maliku sejak 15 Februari lalu. sebelumnya dia
mengungkapkan, akibat banjir itu Setidaknya ada 250 rumah yang dihuni 300
kepala keluarga atau 900 jiwa terendam banjir.
Sedangkan kebun karet dan kelapa
sawit yang terendam seluas 325 hektare dan lahan pertanian tanaman pangan yang
terendam ada 10 hektare. Ternak sapi milik warga juga terdampak banjir tahunan
di desa tersebut.
Untuk fasilitas umum yang
terendam di antaranya satu musala, lapangan sepak bola, lapangan voli dan
masjid. Untuk fasilitas Pendidikan, PAUD, TK dan SD juga terendam.â€Untuk jalan
yang terendam sepanjang 2,5 kilometer,†kata Haryono.
Untuk mengatasi terjadinya banjir
di desanya dia menyampaikan usulan agar ada pelebaran dan pendalaman primer dan
pengerukan sekunder. Namun meski usulan itu beberapa kali disampaikan, namun
hingga saat ini kegiatan tersebut belum ada realisasi atas usulan tersebut.