29.1 C
Jakarta
Saturday, November 23, 2024

Waduh, Honor Satgas Karhutla BPBD Diduga Dipotong

PULANG PISAU–Kabar tak sedap berhembus dari Bencana Penanggulangan
Bencana Daerah (BPBD) Pulang Pisau yakni adanya dugaan pemotongan honor bagi
Satgas Karhutla BPBD Pulang Pisau.

Kabar yang berhembus menyebutkan,
pemotongan itu dilakukan Kabid Pencegahan dan Pengendalian Operasi BPDB Pulang
Pisau, Tekson. “Sesuai SK honor kami itu Rp145ribu per hari. Dengan
perincian Rp100ribu honor dan Rp45 ribu untuk makan,” kata salah seorang
petugas pemadam.

Dia mengungkapkan, oknum kabid
waktu itu mengarahkan satgas makan di satu warung dengan pemotongan Rp45 ribu.
Dia mengaku, saat itu pihaknya setuju saja. Namun, lanjut dia, baru sepuluh
hari di lapangan, pihaknya ditarik ke pos induk atau satgas BPBD.

“Artinya, kami hanya makan
sepuluh hari saja tapi setelah 20 hari kemudian saat gajihan kami kaget.
Ternyata honor kami yang di pos induk itu tetap dipotong. Padahal kami kan
makan di warung yang ditunjuk hanya sepuluh hari saja,” ungkapnya.

Baca Juga :  Penyertaan Modal Akan Disesuaikan Kemampuan Keuangan

Hal senada diungkapkan rekannya
petugas pemadam yang tergabung dalam Satgas BPBD. Dia mengungkapkan, sekitar
Agustus saat awal perekrutan semua anggota Satgas sebanyak 60 orang dipotong.
Pemotongan dilakukan dari honor yang diterima.

Katanya, ujar dia, uang itu untuk
pembuatan baju seragam, dipotong Rp200 ribu per orang sebanyak 60 orang.
“Sampai saat ini kami belum terima seragam yang dimaksud. Bahkan kabarnya pun
tidak ada. Padahal waktu itu tidak semuanya setuju buat seragam, apalagi bulan
ini kontrak kami berakhir,” tegas dia.

Terpisah, Kepala BPBD Pulang
Pisau Salahudin mengungkapkan, dia telah memanggil kepala bidang dimaksud.
“Sebenarnya pemotongan itu untuk pembelian seragam petugas tapi untuk lebih
jelasnya, silakan hubungi yang bersangkutan (Tekson, red),” kata Salahudin.

Baca Juga :  GTPP Covid-19 Turunkan Tim Sosialisasi dan Edukasi

Sementara itu, Tekson saat
dikonfirmasi terkait pemotongan itu tidak membantah. “Soal pemotongan itu
benar, tapi berdasarkan kesepakatan untuk membeli baju karena memang tidak ada
anggaran untuk itu,” kata Tekson.

Dia juga tidak menampik, sampai
saat ini pemesanan baju itu belum selesai. “Keterlambatan ini karena adanya
perubahan tulisan yang akan di sablon pada baju tersebut. Setelah saya
konfirmasi, paling lambat minggu depan sudah selesai. Saya mohon maaf atas
kemoloran ini,” ucapnya.

Dia menambahkan, awalnya
pemesanan baju itu lengkap dengan topi dengan harga Rp185 ribu. “Karena
anggaran terbatas, akhirnya kami kurangi baju saja,” tandasnya. (art/ila/ctk/nto)

PULANG PISAU–Kabar tak sedap berhembus dari Bencana Penanggulangan
Bencana Daerah (BPBD) Pulang Pisau yakni adanya dugaan pemotongan honor bagi
Satgas Karhutla BPBD Pulang Pisau.

Kabar yang berhembus menyebutkan,
pemotongan itu dilakukan Kabid Pencegahan dan Pengendalian Operasi BPDB Pulang
Pisau, Tekson. “Sesuai SK honor kami itu Rp145ribu per hari. Dengan
perincian Rp100ribu honor dan Rp45 ribu untuk makan,” kata salah seorang
petugas pemadam.

Dia mengungkapkan, oknum kabid
waktu itu mengarahkan satgas makan di satu warung dengan pemotongan Rp45 ribu.
Dia mengaku, saat itu pihaknya setuju saja. Namun, lanjut dia, baru sepuluh
hari di lapangan, pihaknya ditarik ke pos induk atau satgas BPBD.

“Artinya, kami hanya makan
sepuluh hari saja tapi setelah 20 hari kemudian saat gajihan kami kaget.
Ternyata honor kami yang di pos induk itu tetap dipotong. Padahal kami kan
makan di warung yang ditunjuk hanya sepuluh hari saja,” ungkapnya.

Baca Juga :  Penyertaan Modal Akan Disesuaikan Kemampuan Keuangan

Hal senada diungkapkan rekannya
petugas pemadam yang tergabung dalam Satgas BPBD. Dia mengungkapkan, sekitar
Agustus saat awal perekrutan semua anggota Satgas sebanyak 60 orang dipotong.
Pemotongan dilakukan dari honor yang diterima.

Katanya, ujar dia, uang itu untuk
pembuatan baju seragam, dipotong Rp200 ribu per orang sebanyak 60 orang.
“Sampai saat ini kami belum terima seragam yang dimaksud. Bahkan kabarnya pun
tidak ada. Padahal waktu itu tidak semuanya setuju buat seragam, apalagi bulan
ini kontrak kami berakhir,” tegas dia.

Terpisah, Kepala BPBD Pulang
Pisau Salahudin mengungkapkan, dia telah memanggil kepala bidang dimaksud.
“Sebenarnya pemotongan itu untuk pembelian seragam petugas tapi untuk lebih
jelasnya, silakan hubungi yang bersangkutan (Tekson, red),” kata Salahudin.

Baca Juga :  GTPP Covid-19 Turunkan Tim Sosialisasi dan Edukasi

Sementara itu, Tekson saat
dikonfirmasi terkait pemotongan itu tidak membantah. “Soal pemotongan itu
benar, tapi berdasarkan kesepakatan untuk membeli baju karena memang tidak ada
anggaran untuk itu,” kata Tekson.

Dia juga tidak menampik, sampai
saat ini pemesanan baju itu belum selesai. “Keterlambatan ini karena adanya
perubahan tulisan yang akan di sablon pada baju tersebut. Setelah saya
konfirmasi, paling lambat minggu depan sudah selesai. Saya mohon maaf atas
kemoloran ini,” ucapnya.

Dia menambahkan, awalnya
pemesanan baju itu lengkap dengan topi dengan harga Rp185 ribu. “Karena
anggaran terbatas, akhirnya kami kurangi baju saja,” tandasnya. (art/ila/ctk/nto)

Terpopuler

Artikel Terbaru