PULANG PISAU, KALTENGPOS.CO – Sebanyak 95 desa di Kabupaten Pulang
Pisau (Pulpis) mendapat gelontoran anggaran bantuan langsung tunai dana desa
(BLT-DD) sebesar Rp14,967 miliar.
Kepala Dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa (DPMD) Pulang Pisau Hj Deni Widanarni mengungkapkan,
anggaran dana desa diperuntukkan bagi 8.315 kepala keluarga yang tersebar di 95
desa.
“Anggaran BLT-DD diberikan selama
tiga bulan. Target penyaluran setiap bulan sebesar Rp4.989.000.000.
Masing-masing kepala keluarga (KK) mendapat Rp600 ribu,†kata Deni sat
dikonfirmasi Kalteng Pos, Selasa (14/7).
Disinggung realisasi penyaluran
BLT-DD di Pulang Pisau, Deni mengungkapkan, untuk bulan pertama realisasi
penyaluran BLT-DD mencapai 97,82 persen. “Dari 95 desa, yang sudah tersalur sebanyak 92
desa dengan jumlah keluarga penerima manfaat sebanyak 8.134 KK. Untuk realisasi
anggaran sebesar Rp4.880.400.000,†ungkap dia.
Yang belum menyalurkan BLT-DD
pada bulan pertama yakni dari Kecamatan Kahayan Tengah ada dua desa dan Kecamatan
Banama Tingang satu desa.
Sedangkan untuk bulan ke dua yang
sudah tersalur sebanyak 49 desa untuk 4.262 KK. Sedangkan annggaran sebesar
Rp2.557.200.000 atau terealisasi sebesar 51,26 persen.
Selanjutnya, kata dia, untuk
realisasi bulan ketiga baru lima desa yang telah menyalurkan BLT-DD untuk 190
kepala keluarga. Untuk anggaran yang tersalur sebanyak Rp114.000.000 atau 2,29 persen.
Deni mengungkapkan, untuk desa
yang sudah menyalurkan BLT-DD itu yakni dari Kecamatan Kahayan Kuala sebanyak
dua desa, Kahayan tengah satu desa dan Kecamatan Banama Tingang dua desa.
Dia menambahkan, secara
keseluruhan sampai Senin (13/7) BLT-DD di Pulang Pisau yang sudah tersalur
sebanyak Rp7.551.600.000 untuk 12.586 keluarga penerima manfaat.
Sebelumnya Deni menegaskan,
penyaluran BLT-DD itu dilakukan melalui rekening perbankan. “Bupati mengambil
kebijakan penyaluran BLT-DD melalui rekening,†tegas Deni.
Dia menambahkan, pengambilan
keputusan penyaluran BLT-DD itu berdasarkan konsultasi ke Inspektorat, BPKP dan
kementerian terkait. Dia mengaku, dalam penyaluran BLT-DD pihaknya tidak hanya
memikirkan penyalurannya. “Akan tetapi kami juga memikirkan pascanya juga.
Sehingga penyaluran itu benar-benar sampai pada penerima dengan tepat,†tambah
dia.
Dia menegaskan, penyaluran
melalui rekening itu juga untuk menghindari adanya tumpang tindih penerima atau
dobel. “Karena penerima bantuan sosial ini tidak boleh dobel. Misalnya dari
pemerintah pusat sudah dapat, lalu dari pemerintah desa melalui BLTD-DD dapat
lagi,†kata dia.